Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan harian Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.
Berdasarkan kalender liturgi 2024 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, hari ini Jumat 19 Juli 2024 merupakan hari biasa pekan XIV; dengan orang kudus Santo Arsenius Agung, Pertapa. Santa Aurea, Martir; dan warna liturgi hijau.
Mengangkat tema tentang sistem dan aturan, mari simak renungan harian Katolik Jumat 19 Juli 2024 berikut ini yang dihimpun dari buku Inspirasi Pagi oleh Ernest Justin SJ, Staf Pusat Pastoral Yogyakarta. Renungan ini juga dilengkapi dengan bacaan dan doa penutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Renungan Harian Katolik Hari Ini Jumat 19 Juli 2024
Bacaan Hari Ini
Yes 38:1-6.21-22.7-8;
Yes 38:1 Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos dan berkata kepadanya: "Beginilah firman Tuhan: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi."
Yes 38:2 Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada Tuhan.
Yes 38:3 Ia berkata: "Ah Tuhan, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu." Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat.
Yes 38:4 Maka berfirmanlah Tuhan kepada Yesaya:
Yes 38:5 "Pergilah dan katakanlah kepada Hizkia: Beginilah firman Tuhan, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu. Sesungguhnya Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi,
Yes 38:6 dan Aku akan melepaskan engkau dan kota ini dari tangan raja Asyur dan Aku akan memagari kota ini.
Yes 38:21 Kemudian berkatalah Yesaya: "Baiklah diambil sebuah kue ara dan ditaruh pada barah itu, supaya sembuh!"
Yes 38:22 Sebelum itu Hizkia telah berkata: "Apakah yang akan menjadi tanda, bahwa aku akan pergi ke rumah Tuhan?"
Yes 38:7 Inilah yang akan menjadi tanda bagimu dari Tuhan, bahwa Tuhan akan melakukan apa yang telah dijanjikan-Nya:
Yes 38:8 Sesungguhnya, bayang-bayang pada penunjuk matahari buatan Ahas akan Kubuat mundur ke belakang sepuluh tapak yang telah dijalaninya." Maka pada penunjuk matahari itu mataharipun mundurlah ke belakang sepuluh tapak dari jarak yang telah dijalaninya.
MT Yes 38:10.11.12abcd.16;
Yes 38:10 Aku ini berkata: Dalam pertengahan umurku aku harus pergi, ke pintu gerbang dunia orang mati aku dipanggil untuk selebihnya dari hidupku.
Yes 38:11 Aku berkata: aku tidak akan melihat Tuhan lagi di negeri orang-orang yang hidup; aku tidak akan melihat seorangpun lagi di antara penduduk dunia.
Yes 38:12 Pondok kediamanku dibongkar dan dibuka seperti kemah gembala; seperti tukang tenun menggulung tenunannya aku mengakhiri hidupku; Tuhan memutus nyawaku dari benang hidup. Dari siang sampai malam Engkau membiarkan aku begitu saja,
Yes 38:16 Ya Tuhan, karena inilah hatiku mengharapkan Engkau; tenangkanlah rohku, buatlah aku sehat, buatlah aku sembuh!
Mat 12:1-8.
Mat 12:1 Pada waktu itu, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum. Karena lapar, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya.
Mat 12:2 Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada-Nya: "Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat."
Mat 12:3 Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar,
Mat 12:4 bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan bagaimana mereka makan roti sajian yang tidak boleh dimakan, baik olehnya maupun oleh mereka yang mengikutinya, kecuali oleh imam-imam?
Mat 12:5 Atau tidakkah kamu baca dalam kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam Bait Allah, namun tidak bersalah?
Mat 12:6 Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi Bait Allah.
Mat 12:7 Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah.
Mat 12:8 Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."
BcO Ayb 6:1-30
Ayb 6:1 Lalu Ayub menjawab:
Ayb 6:2 "Ah, hendaklah kiranya kekesalan hatiku ditimbang, dan kemalanganku ditaruh bersama-sama di atas neraca!
Ayb 6:3 Maka beratnya akan melebihi pasir di laut; oleh sebab itu tergesa-gesalah perkataanku.
Ayb 6:4 Karena anak panah dari Yang Mahakuasa tertancap pada tubuhku, dan racunnya diisap oleh jiwaku; kedahsyatan Allah seperti pasukan melawan aku.
Ayb 6:5 Meringkikkah keledai liar di tempat rumput muda, atau melenguhkah lembu dekat makanannya?
Ayb 6:6 Dapatkah makanan tawar dimakan tanpa garam atau apakah putih telur ada rasanya?
Ayb 6:7 Aku tidak sudi menjamahnya, semuanya itu makanan yang memualkan bagiku.
Ayb 6:8 Ah, kiranya terkabul permintaanku dan Allah memberi apa yang kuharapkan!
Ayb 6:9 Kiranya Allah berkenan meremukkan aku, kiranya Ia melepaskan tangan-Nya dan menghabisi nyawaku!
Ayb 6:10 Itulah yang masih merupakan hiburan bagiku, bahkan aku akan melompat-lompat kegirangan di waktu kepedihan yang tak kenal belas kasihan, sebab aku tidak pernah menyangkal firman Yang Mahakudus.
Ayb 6:11 Apakah kekuatanku, sehingga aku sanggup bertahan, dan apakah masa depanku, sehingga aku harus bersabar?
Ayb 6:12 Apakah kekuatanku seperti kekuatan batu? Apakah tubuhku dari tembaga?
Ayb 6:13 Bukankah tidak ada lagi pertolongan bagiku, dan keselamatan jauh dari padaku?
Ayb 6:14 Siapa menahan kasih sayang terhadap sesamanya, melalaikan takut akan Yang Maha Kuasa.
Ayb 6:15 Saudara-saudaraku tidak dapat dipercaya seperti sungai, seperti dasar dari pada sungai yang mengalir lenyap,
Ayb 6:16 yang keruh karena air beku, yang di dalamnya salju menjadi cair,
Ayb 6:17 yang surut pada musim kemarau, dan menjadi kering di tempatnya apabila kena panas;
Ayb 6:18 berkeluk-keluk jalan arusnya, mengalir ke padang tandus, lalu lenyap.
Ayb 6:19 Kafilah dari Tema mengamat-amatinya dan rombongan dari Syeba mengharapkannya,
Ayb 6:20 tetapi mereka kecewa karena keyakinan mereka, mereka tertipu setibanya di sana.
Ayb 6:21 Demikianlah kamu sekarang bagiku, ketika melihat yang dahsyat, takutlah kamu.
Ayb 6:22 Pernahkah aku berkata: Berilah aku sesuatu, atau: Berilah aku uang suap dari hartamu,
Ayb 6:23 atau: Luputkan aku dari tangan musuh, atau: Tebuslah aku dari tangan orang lalim?
Ayb 6:24 Ajarilah aku, maka aku akan diam; dan tunjukkan kepadaku dalam hal apa aku tersesat.
Ayb 6:25 Alangkah kokohnya kata-kata yang jujur! Tetapi apakah maksud celaan dari pihakmu itu?
Ayb 6:26 Apakah kamu bermaksud mencela perkataan? Apakah perkataan orang yang putus asa dianggap angin?
Ayb 6:27 Bahkan atas anak yatim kamu membuang undi, dan sahabatmu kamu perlakukan sebagai barang dagangan.
Ayb 6:28 Tetapi sekarang, berpalinglah kepadaku; aku tidak akan berdusta di hadapanmu.
Ayb 6:29 Berbaliklah, janganlah terjadi kecurangan, berbaliklah, aku pasti benar.
Ayb 6:30 Apakah ada kecurangan pada lidahku? Apakah langit-langitku tidak dapat membeda-bedakan bencana?"
Renungan Hari Ini
"Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah."
Sistem dan aturan dibuat agar hidup kita tertata dengan baik. Kita hidup dalam suatu sistem, sedangkan aturan menjadi sarana yang membantu kita menemukan dinamika perkembangan dalam hidup manusia.
Aturan sebenarnya tidak berguna apabila tidak membantu manusia untuk berkembang. Kalau ada seseorang yang melanggar aturan, misalnya mencuri, kita bisa bertanya, "Mengapa dia mencuri?" Selalu ada alasan seseorang melakukan sesuatu.
Selalu ada konteks yang mendorong orang melakukan sesuatu. Memang benar dia melanggar aturan. Namun, pertanyaan tidak boleh berhenti pada aturan apa yang dilanggarnya.
Kita perlu melihat dinamika yang terjadi pada manusia-manusia konkret, misalnya saja bahwa orang itu mencuri karena membutuhkan uang untuk anaknya yang sakit, atau kerena dia tidak memiliki pekerjaan yang memadai.
Roh Tuhan memberi prioritas pada manusia. Itu tentu tidak praktis dan menimbulkan kerepotan-kerepotan. Lebih mudah membuat kategori, bersalah atau tidak, kemudian dihukum, daripada menyadari konteks di mana individu hidup dan terlibat dalam kesemrawutan yang dialaminya.
Namun, bagaimanapun Roh Tuhan akan tetap memilih hidup manusia yang penuh carut-marut itu.
Doa Penutup
Allah, yang kekal dan kuasa, terangilah kiranya bangsa-bangsa yang meringkuk dalam kegelapan maut. Sinarilah mereka dengan terang cahayaMu, yang telah terbit laksana fajar cemerlang, yaitu Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.
Demikian renungan harian Katolik Jumat 19 Juli 2024 dengan bacaannya. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita. Amin.
(sto/dil)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM