Bacaan Ratib Al-Athos Lengkap Tulisan Arab, Latin, dan Artinya

Bacaan Ratib Al-Athos Lengkap Tulisan Arab, Latin, dan Artinya

Anindya Milagsita - detikJogja
Senin, 24 Jun 2024 19:21 WIB
Ilustrasi baca al-quran
Ilustrasi membaca ratib al-athos Foto: Getty Images/Alihan Usullu
Jogja -

Ratib Al-Athos menjadi salah satu dzikir yang dapat diamalkan oleh kaum muslim karena memiliki sejumlah keutamaan. Oleh karena itu, setiap muslim perlu untuk memahami bacaan Ratib Al-Athos beserta keutamaannya yang akan dipaparkan berikut ini.

Setiap muslim tentu ingin mengerjakan berbagai amalan baik dalam hidupnya. Salah satu amalan yang tidak boleh dilewatkan adalah dzikir. Terkait dengan perintah berdzikir telah disampaikan di dalam firman Allah SWT dalam Al-Quran. Menurut buku 'Sudah Benarkah Ibadah Kita' oleh Amru Khalid, anjuran berdzikir sesuai dengan firman Allah SWT di dalam Surat Ar-Ra'ad ayat 28.

Sebagaimana Allah SWT berfirman:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُۗ ۝٢٨

Alladzîna âmanû wa tathma'innu qulûbuhum bidzikrillâh, alâ bidzikrillâhi tathma'innul-qulûb.

ADVERTISEMENT

Artinya: "(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu tenteram."

Mengingat dengan menyebut nama Allah SWT atau berdzikir dapat memberikan ketenangan hati, maka kaum muslim hendaknya mengerjakan amalan ini. Tak terkecuali dengan mengamalkan bacaan Ratib Al-Athos. Berikut bacaan Ratib Al-Athos lengkap dengan keutamaannya secara lengkap.

Bacaan Ratib Al-Athos

Merujuk dari jurnal 'Praktik Pembacaan Dzikir Ratib Al-Attas di Madrasah Diniyah Tarbiyah Islamiyah Kauman Warungasem Batang' karya Nina Nur Kamila, Ratib Al-Attas atau Ratib Al-Athos merupakan sebuah dzikir jahr yang disusun oleh Habib Umar bin Abdurrahman al-attas. Sebagai informasi, dzikir jahr merupakan kalimat tayibbah yang dilafalkan secara lisan dengan suara yang cenderung keras. Diketahui bahwa dzikir Ratib Al-Athos diambil dari beberapa potongan ayat di dalam Al-Quran. Bacaan dzikir ini dapat diamalkan oleh kaum muslim.

Dirangkum dari laman resmi Nahdlatul Ulama, berikut bacaan Ratib Al-Athos lengkap dengan tulisan Arab, latin, dan terjemahannya:

الْفَاتِحَةُ إِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهِ وَسَلَّمَ، الْفَاتِحَة: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ، اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ، الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ، مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ، اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ، اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ، صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ. اٰمِيْن

Latin: Al-Fâtiḫata ila hadlratin-nabiyyi Muḫammadin shallallâhu `alaihi wa âlihi wa sallama, al-fâtihah: A`ûdzu billahi minasy-syaithânir-rajîm(i). Bismillâhir-rahmânir-rahîm(i). Al-hamdulillâhi rabbil-`âlamîn(a). Arrahmânir-rahîm. Mâliki yaumid-dîn(i). Iyyâka na`budu wa iyyâka nasta`în(u). Ihdinash-shirâtal-mustqîm(a). Shirâtal-ladzîna an`amta `alaihim ghairil-maghdûbi `alaihim wa lâdl-dlâllîn(a). âmîn

Artinya: "Untuk keharibân Nabi Muhammad shallallâhu 'alaihi wa sallam, Al-Fatihah. Aku berlindung dengan Allah dari godaan setan yang terkutuk. Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

أَعُوْذُ بِاللهِ السَّمِيْعِ الْعَلِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ ×٣

Latin: A`udzubillâhis-samî`il-`alîmi minasy-syaithanir-rajîm(i). (3x)

Artinya: "Aku berlindung kepada Allah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari godaan setan yang terkutuk." (3x)

لَوْ اَنْزَلْنَا هٰذَا الْقُرْاٰنَ عَلٰى جَبَلٍ لَّرَاَيْتَهٗ خَاشِعًا مُّتَصَدِّعًا مِّنْ خَشْيَةِ اللّٰهِۗ وَتِلْكَ الْاَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُوْنَ

Latin: Lau anzalnâ hâdzal-qur'âna 'ala jabalin lara'aitahu khâsyi'an mutashaddi'an min khasyatillâh(i), watilkal amtsâlu nadlribuhâ linnâsi la'allahum yatafakkarun(a).

Artinya: "Sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia agar mereka berpikir" (QS. Al-Hashr: 21).

هُوَ اللّٰهُ الَّذِيْ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِۚ هُوَ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمُ

Latin: Huwallâhul-Ladzî Lâ Ilâha Illâ Huwa `âlimul-ghaibi wasy-syahâdati huwar-raḫmânur-raḫîm(u)

Artinya: "Dialah Allah tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dialah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang" (QS Al-Hashr: 22).

هُوَ اللّٰهُ الَّذِيْ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلٰمُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيْزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُۗ سُبْحٰنَ اللّٰهِ عَمَّا يُشْرِكُوْنَ

Latin: Huwallâhul-ladzî lâ ilâha illâ huwal-malikul-quddûsus-salamul-mu'minul-muhaimnul-`azîzul-jabbârul-mutakabbir(u), subhânallâhi `ammâ yusyrikûn(a).

Artinya: "Dialah Allah tidak ada tuhan selain Dia. Maha Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Menjaga Keamanan, Pemelihara Keselamatan, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki Segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan" (QS Al-Hashr: 23).

هُوَ اللّٰهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ لَهُ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰىۗ يُسَبِّحُ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ

Latin: Huwallâhul-khâliqul-bâriul-mushawwiru lahul-asmâul husna, yusabbihu lahu mâ fis-samawâti wal-ardl(i), wa huwal-`azizul-hakîm(u).

Artinya: "Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Dia memiliki nama-nama yang indah. Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya. Dan Dialah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana" (QS Al-Hashr: 24).

أَعُوْذُ بِاللهِ السَّمِيْعِ اْلعَلِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ ×٣

Latin: A`udzubillâhis-samî`il-`alîmi minasy-syaithanir-rajîm(i). (3x)

Artinya: "Aku berlindung kepada Allah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari godaan setan yang terkutuk." (3x)

أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ ×٣

Latin: A`ûdzu bikalimâtillâhit-tâmmâti min syarri mâ khalaq(a). (3x)

Artinya: "Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari keburukan apa pun yang diciptakan oleh Allah." (3x)

بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ ×٣

Latin: Bismillâhil-ladzî lâ yadurru ma`asmihi syai'un fil-ardli wa lâ fis-samâ'i wa huwas-samî`ul-`alîm(u). (3x)

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah yang bersama nama-Nya tak ada sesuatu pun di Bumi dan di langit dapat memberi bencana, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (3x)

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ، وَلَاحَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ ×١٠

Latin: Bismillâhir-rahmânir-rahîm(i). wa lâ haula wa lâ quwwata illâ billâhil-`aliyyil `adhîm(i). (10x)

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Tidak ada daya upaya untuk bisa mengerjakan ibadah dan tidak ada kekuatan untuk meninggalkan maksiat melainkan dengan pertolongan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung." (10x)

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ×٣

Latin: Bismillâhir-rahmânir-rahîm(i). (3x)

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang." (3x)

بِسْمِ اللهِ تَحَصَّنَّا بِاللهِ، بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْنَا بِاللهِ ×٣

Latin: Bismillâhi taḫashshannâ billâhi, Bismillâhi tawakkalnâ billâhi. (3x)

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah, kami berlindung kepada Allah, dengan menyebut nama Allah kami bertawakal kepada Allah." (3x)

بِسْمِ اللهِ اٰمَنَّا بِاللهِ، وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِ ×٣

Latin: Bismillâhi âmannâ billâhi, wa man yu'min billâhi lâ khaufun `alaihi. (3x)

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah kami beriman kepada Allah, barangsiapa yang beriman kepada Allah tidak ada ketakutan pada dirinya." (3x)

سُبْحَانَ اللهِ عَزَّ اللهُ، سُبْحَانَ اللهِ جَلَّ اللهُ ×٣

Latin: Subḫânallâhi `azzallâh(u). Subḫânallâhi jallallâh(u). (3x)

Artinya: "Maha Suci Allah Maha Mulia Allah, Maha Suci Allah Maha Agung Allah." (3x)

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ ×٣

Latin: Subḫânallâhi wa biḫamdihi. subḫânallâhil-`adhîm(i). (3x)

Artinya: "Maha Suci Allah dan dengan pujian-Nya, Maha Suci Allah yang Maha Agung." (3x)
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلَآ إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ ×٤

Latin: Subḫânallâhi wal-hamdulillâhi wa lâ ilâha illâllâhu wallâhu akbar(u). (4x)

Artinya: "Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar." (4x)

يَا لَطِيْفًا بِخَلْقِهِ، يَا عَلِيْمًا بِخَلْقِهِ، يَا خَبِيْرًا بِخَلْقِهِ، اُلْطُفْ بِنَا يَا لَطِيْفُ، يَا عَلِيْمُ يَا خَبِيْرُ ×٣

Latin: Yâ lathîfan bikhalqihi, yâ `âlîman bikhalqihi, yâ khabîran bikhalqihi, ulthuf binâ yâ lathîfu ya `alîmu yâ khabîru. (3x)

Artinya: "Wahai Dzat yang Maha Lembut terhadap makhluk-Nya, wahai Dzat yang Maha Mengetahui makhluk-Nya, wahai Dzat yang Maha Mengerti makhluk-Nya, berlaku lembutlah kepada kami wahai Dzat yang Maha Lembut, Wahai Dzat yang Maha Mengetahui, wahai Dzat yang Maha Mengerti." (3x)

يَا لَطِيْفًا لَمْ يَزَلْ، اُلْطُفْ بِنَا فِيْمَا نَزَلَ، إِنَّكَ لَطِيْفٌ لَمْ تَزَلْ، اُلْطُفْ بِنَا وَالْمُسْلِمِيْنَ ×٣

Latin: Yâ lathîfan lam yazal, ulthuf binâ fîmâ nazal, innaka lathîfun lan tazal, ulthuf binâ wal-muslimîn(a). (3x)

Artinya: "Wahai Dzat yang Maha Lembutnya tidak akan hilang selamanya, perlakukan kami dengan lembut dalam semua hal yang turun kepada kami. Sesungguhnya Engkau Maha Lembut tidak akan pernah hilang sekali pun. Perlakukan kami dan semua orang Islam dengan lembut." (3x)

لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ ×٤٠

Latin: Lâ ilâha illâllâh(u). (40x)

Artinya: "Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah." (40x)

مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهِ وَسَلَّمَ

Latin: Muḫammadun rasûlullâḫi shallallâhu `alaihi wa âlihi wa sallama.

Artinya: "Muhammad shallallâhu 'alaihi wa sallam adalah utusan Allah."

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ ×٧

Latin: Ḫasbunallâhu wani`mal-wakîl(u). (7x)

Artinya: "Sebaik-baiknya Dzat yang memberikan kecukupan kepada kami adalah Allah. Dan Dia adalah sebaik-baik Dzat yang diserahi (urusan)." (7x)

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ ×١٠

Latin: Allâhumma shalli `ala Muhammadin, allâhummâ shalli `alaihi wa sallim. (10x)

Artinya: "Ya Allah, limpahkan rahmat kepada Nabi Muhammad. Ya Allah, limpahkan rahmat dan keselamatan kepada beliau." (10x)

أَسْتَغْفِرُ اللهَ ×١١

Latin: Astaghfirullâh(a). (11x)

Artinya: "Aku memohon ampunan kepada Allah." (11x)

تَائِبُوْنَ إِلَى اللهِ ×٣

Latin: Tâ'ibûna ilallâhi. (3x)

Artinya: "Sebagai orang-orang yang bertaubat kepada Allah." (3x)

يَا اَللهُ بِهَا، يَا اَللهُ بِهَا، يَا اَللهُ بِحُسْنِ الْخَاتِمَةِ ×٣

Latin: Yâ Allâhu bihâ, Yâ Allâhu bihâ, Yâ Allâhu biḫusnil-khâtimah. (3x)

Artinya: "Ya Allah dengan kalimat lâ ilâha illallâh, ya Allah dengan kalimat lâ ilâha illallâh, ya Allah tutup usia kami dengan husnul khatimah." (3x)

غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيْرُ، لَا يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ، رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا، رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا، رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ، وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ

Latin: Ghufrânaka rabbanâ wa ilaikal-mashîru, lâ yukallifullâhu nafsan illâ wus`aha laha mâ kasabat wa `alaiha mâktasabat, rabbanâ lâ tu'akhidznâ in nasîna au akhtha'nâ, rabbanâ wa lâ taḫmil `alainâ ishran kamâ ḫamaltahu `alal-ladzîna min qablinâ, rabbanâ wa lâ tuḫammilnâ mâ lâ thâqata lanâ bihi. Wa`fu `annâ waghfirlanâ warhamnâ anta maulana fanshurnâ `alal-qaumil-kâfirîn(a).

Artinya: "Kami berharap ampunan-Mu, wahai Tuhanku dan hanya kepada Engkaulah tempat kembali. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari keburukan) yang dikerjakannya. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami atas kaum yang kafir."

اَلْفَاتِحَةَ إِلَى رُوْحِ سَيِّدِنَا وَحَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا رَسُوْلِ اللهِ، مُحَمَّدٍ ࣙبْنِ عَبْدِ اللهِ، وَاٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ، أَنَّ اللهَ يُعْلِيْ دَرَجَاتِهِمْ فِي الْجَنَّةِ، وَيَنْفَعُنَا بِأَسْرَارِهِمْ وَأَنْوَارِهِمْ وَعُلُوْمِهِمْ فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَاْلاٰخِرَةِ، وَيَجْعَلُنَا مِنْ حِزْبِهِمْ، وَيَرْزُقُنَا مَحَبَّتَهُمْ، وَيَتَوَفَّانَا عَلَى مِلَّتِهِمْ، وَيَحْشُرُنَا فِي زُمْرَتِهِمْ فِيْ خَيْرٍ وَلُطْفٍ وَعَافِيَةٍ، بِسِرِّ الْفَاتِحَة

Latin: Alfâtiḫata ila rûḫi sayyidinâ wa ḫabîbinâ wa syafî`înâ Rasûlillâhi Muḫammadidni `Abdillâhi, wa alihi wa ashḫâbihi wa azwâjihi wa dzurriyatihi, annallâha yu`li darajâtihin fil-jannati, wa yanfa`unâ biasrârihim wa anwârihim wa `ulûmihim fid-dîni wad-dunyâ wal-âkhirati, wa yaj`alnâ min ḫizbihim, wa yarzuqunâ maḫabbatahum, wa yatawaffânâ `ala millatihim, wa yaḫsyurunâ fî zumratihim fî khairin wa luthfin wa `âfiyatin, bisirril-fâtiḫah.

Artinya: "Bacaan Al-Fatihah untuk ruh tuan, kekasih, pemberi syafa'at, dan Rasul kita, Nabi Muhammad bin Abdullah dan juga kepada keluarga, para sahabat, isteri dan keturunan beliau, semoga Allah mengangkatkan derajat mereka di dalam surga, dan memberikan kemanfâtan kepada kami dengan asrâr, cahaya, dan ilmu mereka dalam hal agama, dunia, dan akhirat. Dan semoga Allah menjadikan kami sebagai bagian dari golongan mereka, memberi kami kecintaan kepada mereka, mematikan kami di atas jalan mereka, dan mengumpulkan kami dalam rombongan mereka dalam kebaikan, kelembutan dan kesejahteraan, dengan lantaran rahasianya surat Al-Fatihah" (Membaca surat Al-Fatihah).

اَلْفَاتِحَةَ إِلَى رُوْحِ سَيِّدِنَا الْمُهَاجِرْ إِلَى اللهِ أَحْمَدَ بْنِ عِيْسَى، وَإِلَى رُوْحِ سَيِّدِنَا الْأُسْتَاذِ الْأَعْظَمِ الْفَقِيْهِ الْمُقَدَّمِ مُحَمَّدٍ ࣙبْنِ عَلِيٍّ بَاعَلَوِيْ، وَاُصُوْلِهِمْ وَفُرُوْعِهِمْ وَذَوِي الْحُقُوْقِ عَلَيْهِمْ أَجْمَعِيْنَ، أَنَّ اللهَ يَغْفِرُ لَهُمْ وَيَرْحَمُهُمْ وَيُعْلِيْ دَرَجَاتِهِمْ فِي الْجَنَّةِ، وَيَنْفَعُنَا بِأَسْرَارِهِمْ وَأَنْوَارِهِمْ وَعُلُوْمِهِمْ فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ، بِسِرِّ الْفَاتِحَة

Latin: Alfâtiḫata ila rûḫi sayyidinâl-muhâjir ilallâhi Ahmadabni `Isa, wa ila rûḫi sayyidinâl-ustadzil-a`dhamil-faqîhil-muqaddami Muḫammad ibni `Aliyyi Ba`alawî, wa ushûlihim wa furû`ihim wa dzawil-ḫuqûqi `alaihim ajma`îna, annallâha yaghfiru lahum wa yarḫamuhum wa yu`lî darajâtihim fil-jannati, wa yanfa`unâ biasrarihim wa anwârihim wa `ulûmihim fid-dîni wad-dunyâ wal-âkhirati, bisirril-fâtiḫah.

Artinya: "Al-Fatihah untuk tuan kita,orang yang berjuang di jalan Allah Ahmad bin Isa, tuan guru kita yang agung al-Faqih al-Muqadddam, al-Habib Muhammad bin Ali Ba'alawi dan kepada orang tua dan nenek moyangnya, keturunannya dan orang-orang yang mempunyai hak atas mereka. Semoga Allah mengampuni mereka dan merahmati mereka serta mengangkatkan derajat-derajat mereka itu di dalam Surga-Nya, dan memberikan kemanfaatan kepada kami dengan rahasia-rahasia mereka, cahaya-cahaya mereka, ilmu-ilmu mereka tentang agama,dunia dan akhirat" (Dengan rahasia Al-Fatihah).

الْفَاتِحَةَ إِلَى رُوْحِ سَيِّدِنَا وَحَبِيْبِنَا وَبَرَكَاتِنَا صَاحِبِ الرَّاتِبِ قُطْبِ اْلأَنْفَاسِ الْحبِيْبِ عُمَرَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمٰنِ الْعَطَّاسِ، ثُمَّ إِلَى رُوْحِ الشَّيْخِ عَلِيٍّ ࣙبْنِ عَبْدِ اللهِ بَارَاسْ، ثُمَّ إِلَى رُوْحِ الْحبِيْبِ عَبْدِ الرَّحْمٰنِ بْنِ عَقِيْلٍ ࣙالْعَطَّاسِ، ثُمَّ إِلَى رُوْحِ الْحبِيْبِ حُسَيْنٍ ࣙبْنِ عُمَرَ الْعَطَّاسِ وَإِخْوَانِهِ، ثُمَّ إِلَى رُوْحِ عَقِيْلٍ وَعَبْدِ اللهِ وَصَالِحٍ ࣙبْنِ عَبْدِ الرَّحْمٰنِ الْعَطَّاسِ، ثُمَّ إِلَى رُوْحِ الْحبِيْبِ عَلِيٍ ࣙبْنِ حَسَنٍ ࣙالْعَطَّاسِ، ثُمَّ إِلَى رُوْحِ الْحبِيْبِ أَحْمَد بْنِ حَسَنٍ ࣙالْعَطَّاسِ وَأُصُوْلِهِمْ وَفُرُوْعِهِمْ وَذَوِى الْحُقُوْقِ عَلَيْهِمْ اَجْمَعِيْنَ، أَنَّ اللهَ يَغْفِرُ لَهُمْ وَيَرْحَمُهُمْ وَيُعْلِيْ دَرَجَاتِهِمْ فِي الْجَنَّةِ وَيَنْفَعُنَا بِأَسْرَارِهِمْ وَأَنْوَارِهِمْ وَعُلُوْمِهِمْ وَنَفَحَاتِهِمْ فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَاْلاٰخِرَةِ، اَلْفَاتِحَة

Latin: Alfâtiḫata ila rûḫi wa ḫabîbinâ wa barakâtinâ shâḫibir-râtibi quthbil-anfâsil-ḫabîbi `Umarabni `Abdir-rahmâni al-`aththâs. Tsumma ila rûḫisy-Syaikh `Aliyyi Ibni `Abdillâhi Bârâs, tsumma ila rûḫil-ḫabîbi `Abdir-raḫmâni ibni `Aqîl al-`aththâs. Tsumma ila rûḫîl-ḫabîbi ḫusain ibni `Umar Al-`Aththas wa ikhwânihi, tsumma ila rûḫî `Aqîl wa `Abdillâhi wa shâlihi ibni `Abdar-Raḫmâni Al-`Aththas, tsumma ila rûḫil-ḫabîbi Aḫmad bin Ḫasan Al-`Aththas wa ushulûhim wa furû`ihim wa dzawil-huqûqi `alaihim ajma`îna. Annallâha yaghfiru lahum wa yarḫamuhum wa yu`li darajâtihim fil-jannati wa yanfa`unâ biasrârihim wa anwâriihim wa `ulumihim wa nafatahâtihim fid-dîni wad-dunya wal-akhirati. Al-fâtiḫah.

Artinya: "Al-Fatihah kepada ruh tuan, kekasih dan media berkah kita, sang pemiik ratib ini, Quthbil Anfâs al-Habib Umar bin Abdul Rahman al-Attas (membaca surat Al-Fatihah). Untuk ruh Syeikh 'Ali bin Abdullah Barâs dan kepada Habib Abdurrohman bin Aqil Al-Atthos (membaca surat Al-Fatihah). Kepada ruh habib Husain bin Umar al-Athas dan saudara-saudaranya lalu, kepada ruh Aqil, Abdullah, Shalih bin Abdurrahman al-Athas, Habib Ali bin Hasan al-Athas, Habib Ahmad bin Hasan al-Athas, nenek moyang dan keturunan mereka, dan orang yang mempunyai hak atas mereka semua. Semoga Allah mengampuni, merahmati, dan mengangkatkan derajat mereka di surga, dan semoga Allah memberikan kemanfaatan kepada kami dengan rahasia, cahaya, ilmu dan kebaikan mereka dalam urusan agama, dunia dan akhirat. Al-Fatihah."

اَلْفَاتِحَةَ إِلَى أَرْوَاحِ الْأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالْأَئِمَّةِ الرَّاشِدِيْنَ، وَإِلَى أَرْوَاحِ وَالِدِيْنَا وَمَشَايِخِنَا وَذَوِى الْحُقُوْقِ عَلَيْنَا وَعَلَيْهِمْ أَجْمَعِيْنَ، ثُمَّ إِلَى أَرْوَاحِ أَمْوَاتِ أَهْلِ هٰذِهِ الْبَلْدَةِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، أَنَّ اللهَ يَغْفِرُ لَهُمْ وَيَرْحَمُهُمْ وَيُعْلِيْ دَرَجَاتِهِمْ فِي الْجَنَّةِ، وَيُعِيْدُ عَلَيْنَا مِنْ أَسْرَارِهِمْ وَأنْوَارِهِمْ وَعُلُوْمِهِمْ وَبَرَكَاتِهِمْ فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَاْلاٰخِرَةِ، اَلْفَاتِحَة

Latin: Al-fâtiḫata ila arwaḫil-auliyâ'i wasy-syuhadâ'i wash-shâlihîna wal-a'immatir-râsyidîna, wa ila arwâhi wâlidînâ wa maysâyikhînâ wa dzawil-ḫuqûqi `alainâ wa `alaihim ajma`îna, tsumma ila arwâhi amwâti ahli hâdzihil-baldati minal-muslimîna wal-muslimâti annallâha yaghfiru lahum wa yarḫamuhuhum wa yu`lî darajâtihim fil-jannati, wa yu`îdu `alainâ min asrarârihim wa anwârihim wa `ulûmihim wa barakâtihim fid-dîni wad-dunyâ wal-âkhiarati, al-fâtiḫâh.

Artinya: "Al-Fatihah untuk ruh para wali, para syuhada, orang-orang shalih, para pemimpin yang memberikan petunjuk, para orang tua kami, para guru dan orang memiliki hak pada kami pada mereka semuanya. Kemudian untuk ruh kaum muslimin dan muslimat di dalam daerah ini, semoga Allah mengampuni, merahmati, dan mengangkatkan derajat mereka di surga, dan semoga Allah memberikan kemanfaatan kepada kami dengan rahasia, cahaya, ilmu dan keberkahan mereka dalam hal agama, dunia dan akhirat" (Al-Fatihah).

اَلْفَاتِحَة بِالْقَبُوْلِ وَتَمَامِ كُلِّ سُوْلٍ وَمَأْمُوْلٍ وَصَلَاحِ الشَّأْنِ ظَاهِرًا وَبَاطِنًا فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَاْلاٰخرَةِ، دَافِعَةً لِكُلِّ شَرٍّ جَالِبَةً لِكُلِّ خَيْرٍ، لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَأَوْلَادِنَا وَأَحْبَابِنَا وَمَشَايِخِنَا فِي الدِّيْنِ مَعَ اللُّطْفِ وَالْعَافِيَةِ، وَعَلَى نِيَّةِ أَنَّ اللهَ يُنَوِّرُ قُلُوْبَنَا وَقَوَالِبَنَا مَعَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى وَالْمَوْتَ عَلَى دِيْنِ الْإِسْلَامِ وَالْإِيْمَانِ بِلَا مِحْنَةٍ وَلَا امْتِحَانٍ بِحَقِّ سَيِّدِنَا وَلَدِ عَدْنَانٍ، وَعَلَى كُلِّ نِيَّةٍ صَالِحَةٍ، وَإِلَى حَضْرَةِ النَّبيِّ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهِ وَسَلَّمَ، اَلْفَاتِحَة

Latin: Al-Fâtiḫata bil-qabûli wa tamâmi kulli sûlin wa ma'mûlin wa shalâhisy-sya'ni dhâhiran wa bâthinan fid-dîni wad-dunyâ wal-âkhirati, dâfi`atan likulli syarrin jâlibatin likulli khairin, lanâ wa wâlidînâ wa aḫbâbinâ wa masyâyikhinâ fid-dîni ma`al-luthfi wal-`âfiyati, wa `ala niyyati annallâha yunawwiru qulûbana wa qawâlibanâ ma`al-huda wat-tuqa wal-`âfâfa wal-ghina wal-mauta `ala dînil-islâmi wal-îmâni bilâ miḫnatin wa lâmtiḫânin biḫaqqi sayyidinâ waladi `adnânin, wa `ala kulli niyyatin shâliḫatin, wa ila ḫadlratin-nabiyyi Muḫammadin shallallâhu `alaihi wa âlihi wa sallama, al-fâtihah.

Artinya: "Al-Fatihah untuk diterimanya segala amal dan kesempurnaan semua permintaan dan cita-cita, sebagai upaya perbaikan keadaan baik yang lahir maupun yang batin dalam urusan agama, dunia dan akhirat, juga sebagai media penolak semua keburukan dan penarik setiap kebaikan bagi kami, para orang tua, anak-anak, para kekasih, dan para guru agama kami dengan kelembutan dan kesejahteraan, dan dengan niat semoga Allah menyinari hati dan raga kami dengan petunjuk, ketakwaan, penjagaan diri, kecukupan dan kematian dalam keadaan beragama Islam dan beriman tanpa disertai cobaan dan ujian, berkat tuan kami yang menjadi keturunan Adnan serta berdasarkan setiap niat yang baik dan untuk Nabi Muhammad shallallâhu 'alaihi wa sallam," (Al-Fatihah).

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ، اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ

Latin: Bismillâhir-rahmânir-rahîm(i). Al-hamdulillâhi rabbil-âlamîna. ḫamdan yuwâfî wa yukâfi'u mazîdahu, yâ rabbanâ lakal-ḫamdu kamâ yanbaghî lijalâli wajhika wa `adhîmi sulthânika.

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Pujian yang menepati nikmat-nikmatnya dan mencukupi kelebihannya. Ya Tuhan kami, hanya bagi-Mu segala puji sebagaimana yang layak untuk keagungan-Mu dan keagungan kerajaan-Mu."

سُبْحَانَكَ لَا نُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ، فَلَكَ الْحَمْدُ حَتَّى تَرْضَى، وَلَكَ الْحَمْدُ إِذَا رَضِيْتَ، وَلَكَ الْحَمْدُ بَعْدَ الرِّضَى

Latin: Subḫânaka lâ nuhsji tsanâ'an `alaika anta kamâ atsnaita `ala nafsika falakal-ḫamdu ḫatta tardla wa lakal-ḫamdu idzâ râdlaita wa lakal-ḫamdu ba`dar-ridla.

Artinya: "Maha Suci Engkau, kami tidak dapat menghitung pujaan bagi-Mu sebagaimana Engkau memuji Dzat-Mu sendiri. Hanya bagi-Mu segala puji hingga Engkau ridha, hanya milik-Mu segala puji ketika Engkau sudah meridhainya, dan hanya milik-Mu segala puji setelah ridha."

اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِي الْأَوَّلِيْنَ، وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِي الْاٰخِرِيْنَ، وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِيْ كُلِّ وَقْتٍ وَحِيْنٍ، وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِي الْمَلَإِ الْأَعْلَى إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ حَتَّى تَرِثَ الْأَرْضَ وَمَنْ عَلَيْهَا وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِيْنَ

Latin: Allâhumma shalli wa sallim `ala sayyidinâ Muḫammadin fil-awwalîna wa shalli wa sallim `ala sayyidinâ Muḫammadin fil-âkhirîna, wa shalli wa sallim `ala sayyidinâ Muḫammadin fi kulli waqtin wa hîn, wa shalli wa sallim `ala sayyidinâ Muḫammadin fil-mala'il-a`la ila yaumid-dîni, wa shalli wa sallim `ala sayyidinâ Muḫammadin ḫatta taritsal-ardla wa man `alaihâ wa anta Khairul-wâritsîn(a).

Artinya: "Ya Allah, limpahkan rahmat dan keselamatan untuk junjungan kami Baginda Muhammad bersama orang-orang yang awal, limpahkan rahmat dan keselamatan untuk junjungan kami Baginda Muhammad bersama orang-orang yang akhir, limpahkan rahmat dan keselamatan untuk junjungan kami Baginda Muhammad pada segala macam waktu dan keadaan, limpahkan rahmat dan keselamatan untuk junjungan kami Baginda Muhammad di alam yang tinggi sampai datangnya hari kiamat, limpahkan rahmat dan keselamatan untuk junjungan kami Baginda Muhammad sampai Engkau mewarisi bumi dan siapa pun yang berada di atasnya, Engkau adalah sebaik-baik Dzat yang mewarisi."

اَللّٰهُمَّ إِنَّا نَسْتَحْفِظُكَ وَنَسْتَوْدِعُكَ أَدْيَانَنَا وَأَنْفُسَنَا وَأَمْوَالَنَا وَأَهْلَنَا وَكُلَّ شَيْءٍ أَعْطَيْتَنَا

Latin: Allâhumma innâ nastahfidhuka wa nastaudi`uka adyânanâ wa anfusanâ wa amwâlanâ wa ahlanâ wa kulla syai'in a`thaitanâ.

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya kami memohon penjagaan-Mu dan kami titipkan kepada-Mu agama, diri, harta, keluarga kami dan segala sesuatu yang Engkau berikan kepada kami."

اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا وَإِيَّاهُمْ فِيْ كَنَفِكَ وَأَمَانِكَ وَعِيَاذِكَ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ مَرِيْدٍ وَجَبَّارٍ عَنِيْدٍ وَذِيْ عَيْنٍ وَذِيْ بَغْيٍ وَذِيْ حَسَدٍ وَمِنْ شَرِّ كُلِّ ذِيْ شَرٍّ، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Latin: Allâhummaj`alnâ wa iyyâhum fî kanafika wa amânika wa `iyâdzika min kulli syaithânin marîdin wa jabbârin `anîdin wa dzî `ainin wa dzî baghyin wa dzî ḫasadin wa min syarri kulli dzi syarrin innaka `alâ kulli syai'in qadîr(un).

Artinya: "Ya Allah, jadikanlah kami dan mereka berada di dalam pengawasan-Mu, keamanan-Mu, dan perlindungan-Mu, dari setiap setan durhaka yang selalu menindas, dari penyakit 'ain, dari orang yang dengki, dari orang yang hasut, dan dari tiap-tiap kejahatan orang yang jahat. Sesungguhnya Engkau Maha Berkuasa atas segala sesuatu."

اَللّٰهُمَّ جَمِّلْنَا بِالْعَافِيَةِ وَالسَّلَامَةِ، وَحَقِّقْنَا بِالتَّقْوَى وَالْاِسْتِقَامَةِ وَأَعِذْنَا مِنْ مُوْجِبَاتِ النَّدَامَةِ فِي الْحَالِ وَالْمَاٰلِ، إِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاءِ

Latin: Allâhumma jammilnâ bil`âfiyati was-salâmati, wa haqqiqnâ bit-taqwa wal-istiqâmati wa a`idznâ min mûjibâtin-nadâmati fil-hâli wal-mâli innaka samîud-du`â.

Artinya: "Ya Allah, indahkan pribadi kami dengan kesejahteraan dan keselamatan, wujudkan kepada kami untuk benar-benar bisa bertakwa dan istiqamah. Lindungi kami dari hal-hal yang bisa mengakibatkan penyesalan baik seketika maupun di kemudian hari. Sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang Maha Mendengar doa."

وَصَلِّ اللّٰهُمَّ بِجَلَالِكَ وَجَمَالِكَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، وَارْزُقْنَا كَمَالَ الْمُتَابَعَةِ لَهُ ظَاهِرًا وَبَاطِنًا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Latin: Wa shalli allâhumma bijalâlika wajamâlika `ala sayyidinâ Muḫammadin wa `ala âlihi wa shaḫbihi ajma`îna. Warzuqnâ kamâlal-mutâba`ati lahu dhâhiran wa bâthinan yâ arḫamar-râḫimîn(a).

Artinya: "Ya Allah limpahkan rahmat dengan keagungan dan keindahan-Mu untuk junjungan kami Baginda Muhammad beserta keluarga dan sahabatnya semua. Berikan kami anugerah rezeki berupa kesempurnaan dalam mengikuti beliau secara lahir batin, wahai Dzat yang paling mengasihi di antara para pengasih."

بِفَضْلِ سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Latin: Bifadl-li subḫâna rabbika rabbil-`izzati `ammâ yashifûna wa salâmun `alal-mursalîna wal-ḫamdulillâhi rabbil-`alamîna.

Artinya: "Dengan keutamaan Maha Suci Tuhanmu, Tuhan yang Mahamulia dari segala apa pun yang mereka sifatkan. Kesejahteraan atas para Rasul. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam."

Keutamaan Mengamalkan Ratib Al-Athos

Lantas seperti apa keutamaan mengamalkan dzikir Ratib Al-Athos yang bacaannya telah dipaparkan sebelumnya? Merujuk dari buku 'Ratib al-Atthas: Habib Umar bin Abdurrahman al-Atthas" oleh Habib Umar bin Abdurrahman al-Atthas, keutamaan membaca Ratib Al-Athos disebutkan di dalam sebuah syarah dari kitab Al-Qirthas Syarah Ratib al-Attas bahwa:

قال السيد الإمام عيسى بن محمد الحبشي إنه قد ورد عن سيدنا عمر المذكور نفع الله به كلام كثير في فضائل هذا الراتب قال وأتى إليه أناس يشكون الجدب وضيق المعاش فأمرهم بقراءته ثم التوحيد المعروف بعده ففعلوا ففرج الله عنهم ببركته. وقال السيد المذكور أخبرني الثقة عن الشيخ علي بن عبد الله بارأس تلميذ سيدنا عمر أنه رأى كتابا فيه أن من واظب على قراءة هذا الراتب المذكور يرجى أن تغفر ذنوبه

Artinya: "Sayyid al-Imam 'Isa bin Muhammad al-Habsyi berkata: 'Diriwayatkan dari Tuanku 'Umar penyusun Ratib al-Atthas perkataan yang cukup banyak tentang keutamaan Ratib ini. Pernah suatu ketika datang kepada Sayyid 'Umar orang-orang yang berkeluh kesah tentang sengsara dan sulitnya mencari biaya hidup, lalu beliau memerintahkan pada mereka untuk membaca ratib ini dan membaca bacaan tauhid (Lâ ilaha illa Allâh) setelahnya. Mereka pun melakukan perintah itu, tak lama kemudian Allah memberikan kelapangan pada mereka lantaran keberkahan Ratib al-Atthas'."

Sementara itu, Sayyid 'Ali bin Hasan bin 'Abdillah al-Atthas dalam Al-Qirthas Syarah Ratib al-Atthas juga mengisahkan:

"Telah mengkabarkan kepadaku orang yang terpercaya, ia meriwayatkan dari Syekh 'Ali bin 'Abdullah Bara'as, murid dari Sayyid 'Umar bahwa ia melihat tulisan yang ada di dalamnya tercatatat, 'Barangsiapa yang tekun mengamalkan ratib ini, maka dosa-dosanya diharapkan dapat diampuni'."

Merujuk dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa dzikir Ratib Al-Athos memberikan keutamaan berupa kelapangan dari Allah SWT dan diharapkan menjadi upaya ikhtiar bagi seorang hamba agar diampuni dosa-dosanya. Wallahu'alam.

Demikian tadi bacaan Ratib Al-Athos sebagai salah satu dzikir yang dapat diamalkan oleh kaum muslim beserta dengan keutamaannya. Semoga informasi ini bermanfaat.




(par/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads