Tanda Tanya Pengakuan Korban Laka di Samas Dikeroyok Buntut Dituduh Klitih

Tanda Tanya Pengakuan Korban Laka di Samas Dikeroyok Buntut Dituduh Klitih

Tim detikJogja - detikJogja
Senin, 24 Jun 2024 07:30 WIB
Poster
Ilustrasi korban laka ngaku dikeroyok buntut dituduh klitih di Bantul (Foto: Edi Wahyono)
Jogja -

Kecelakaan maut di Jalan Samas, Dengokan, Srigading, Sanden, Bantul, menewaskan seorang remaja. Teman yang juga pembonceng korban, memberikan pengakuan sempat dikeroyok warga gegara dituduh klitih. Seperti apa pengakuannya?

Peristiwa itu berawal saat Z (16) dan A (17) mengalami kecelakaan pada Kamis (20/6/2024) dini hari. Akibat kecelakaan itu, Z meninggal karena mengalami cedera kepala berat, sedangkan A luka lecet dan gigi tanggal. Namun, A memberikan pengakuan mengejutkan soal peristiwa itu.

"Dari keterangan korban (A) saat terlibat laka dihampiri warga dan dituduh sebagai klitih," kata Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry kepada wartawan, Minggu (23/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

A pun mengaku menjadi korban pengeroyokan oleh warga. Dia lalu melaporkan kasus itu ke Polsek Sanden, Jumat (21/6) lalu.

"Korban dipukul sebanyak empat kali di wajah yang mengakibatkan luka memar di wajah dan kepala," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Polisi sendiri masih mengusut kasus kecelakaan yang menewaskan Z. Namun, berdasarkan pengakuan A temannya juga sempat dikeroyok warga.

"Karena awalnya kejadian laka, dan ada bekas pengereman di aspal serta ada pohon yang rusak akibat tertabrak motor," ucapnya.

"Tapi berdasarkan keterangan saksi (A), kejadian berawal saat korban dan saksi kecelakaan. Nah, saat warga datang hendak menolong curiga kalau korban dan saksi adalah kelompok klitih yang terjadilah pengeroyokan," lanjut Jeffry.

Pengakuan A ini pun tak serta merta diyakini polisi. Polisi masih mengusut kebenaran pernyataan A soal pengeroyokan gegara dituduh klitih itu. Terlebih, ada kejanggalan pengakuan soal peristiwa tabrakan itu.

"Dari keterangan korban ternyata yang ditabrak satu rombongan tapi malah tidak tahu namanya, dan kalau temannya kan berhenti, tidak malah melaju terus. Karena itu saat ini kami masih mendalami keterangan korban," ucapnya.

Saat ini kasus dugaan pengeroyokan itu masih diusut polisi. Namun, dari hasil pemeriksaan luka pada jasad Z disebutkan luka itu akibat kecelakaan lalu lintas.

"Dari hasil pemeriksaan sementara, luka tubuh Z akibat benturan saat kecelakaan. Jadi belum bisa dikatakan luka-luka itu akibat pengeroyokan," katanya.




(ams/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads