Apakah Setelah Mandi Wajib Bisa Langsung Sholat Tanpa Wudhu?

Apakah Setelah Mandi Wajib Bisa Langsung Sholat Tanpa Wudhu?

Hanan Jamil - detikJogja
Kamis, 20 Jun 2024 18:30 WIB
Ilustrasi tirai kamar mandi
Ilustrasi apakah setelah mandi wajib bisa langsung sholat tanpa wudhu? Foto ilustrasi mandi wajib: Getty Images/iStockphoto/yipengge
Jogja -

Mandi wajib merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan oleh umat Islam setelah mengalami beberapa keadaan khusus. Mandi ini diperintahkan oleh Allah SWT secara langsung melalui firman-Nya di Al-Quran.

Salah satu hal yang dilakukan umat Islam di dalam rangkaian mandi wajib adalah berwudhu. Karena adanya wudhu, ada beberapa orang yang bingung apakah setelah mandi wajib boleh tidak berwudhu untuk menjalankan sholat.

Lantas apakah setelah mandi wajib bisa langsung sholat tanpa berwudhu lagi? Yuk simak penjelasannya!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hukum Mandi Wajib

Dikutip dari situs Kementerian Agama RI, mandi wajib atau biasa dikenal juga dengan mandi junub adalah mandi yang wajib dilakukan umat Islam untuk menghilangkan hadats besar. Mengutip situs Syariah NU Online, seseorang wajib melakukan mandi ini ketika mengalami salah satu dari beberapa hal berikut:

  1. Keluarnya mani dari alat kelamin, baik sengaja atau tidak
  2. Melakukan jima' atau berhubungan suami istri meskipun tidak sampai keluar mani
  3. Berhenti keluar darah haid
  4. Berhenti keluar darah nifas
  5. Melahirkan
  6. Meninggal dunia

Kewajiban mandi wajib didasarkan pada firman Allah SWT dalam surat An Nisa ayat 43 yang berbunyi:

ADVERTISEMENT

يَا Ψ£ΩŽΩŠΩ‘ΩΩ‡ΩŽΨ§ Ψ§Ω„Ω‘ΩŽΨ°ΩΩŠΩ†ΩŽ Ψ’Ω…ΩŽΩ†ΩΩˆΨ§ Ω„ΩŽΨ§ ΨͺΩŽΩ‚Ω’Ψ±ΩŽΨ¨ΩΩˆΨ§ Ψ§Ω„Ψ΅Ω‘ΩŽΩ„ΩŽΨ§Ψ©ΩŽ ΩˆΩŽΨ£ΩŽΩ†Ω’Ψͺُمْ Ψ³ΩΩƒΩŽΨ§Ψ±ΩŽΩ‰Ω° حَΨͺΩ‘ΩŽΩ‰Ω° ΨͺΩŽΨΉΩ’Ω„ΩŽΩ…ΩΩˆΨ§ Ω…ΩŽΨ§ ΨͺΩŽΩ‚ΩΩˆΩ„ΩΩˆΩ†ΩŽ ΩˆΩŽΩ„ΩŽΨ§ جُنُبًا Ψ₯ΩΩ„Ω‘ΩŽΨ§ عَابِرِي Ψ³ΩŽΨ¨ΩΩŠΩ„Ω حَΨͺΩ‘ΩŽΩ‰Ω° ΨͺΩŽΨΊΩ’ΨͺΩŽΨ³ΩΩ„ΩΩˆΨ§ ۚ وَΨ₯ِنْ كُنْΨͺُمْ Ω…ΩŽΨ±Ω’ΨΆΩŽΩ‰Ω° Ψ£ΩŽΩˆΩ’ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‰Ω° سَفَرٍ Ψ£ΩŽΩˆΩ’ جَاَؑ أَحَدٌ مِنْكُمْ Ω…ΩΩ†ΩŽ Ψ§Ω„Ω’ΨΊΩŽΨ§Ψ¦ΩΨ·Ω Ψ£ΩŽΩˆΩ’ Ω„ΩŽΨ§Ω…ΩŽΨ³Ω’Ψͺُمُ Ψ§Ω„Ω†Ω‘ΩΨ³ΩŽΨ§Ψ‘ΩŽ ΩΩŽΩ„ΩŽΩ…Ω’ Ψͺَجِدُوا Ω…ΩŽΨ§Ψ‘Ω‹ فَΨͺΩŽΩŠΩŽΩ…Ω‘ΩŽΩ…ΩΩˆΨ§ Ψ΅ΩŽΨΉΩΩŠΨ―Ω‹Ψ§ Ψ·ΩŽΩŠΩ‘ΩΨ¨Ω‹Ψ§ ΩΩŽΨ§Ω…Ω’Ψ³ΩŽΨ­ΩΩˆΨ§ Ψ¨ΩΩˆΩΨ¬ΩΩˆΩ‡ΩΩƒΩΩ…Ω’ ΩˆΩŽΨ£ΩŽΩŠΩ’Ψ―ΩΩŠΩƒΩΩ…Ω’ Ϋ— Ψ₯ΩΩ†Ω‘ΩŽ Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡ΩŽ ΩƒΩŽΨ§Ω†ΩŽ ΨΉΩŽΩΩΩˆΩ‘Ω‹Ψ§ ΨΊΩŽΩΩΩˆΨ±Ω‹Ψ§

Artinya : "Wahai orang yang beriman! Janganlah kamu mendekati sholat kamu dalam keadaan mabuk, sampai kamu sadar apa yang kamu ucapkan, dan jangan pula (kamu hampiri masjid ketika kamu) dalam keadaan junub kecuali sekadar melewati jalan saja, sebelum kamu mandi (mandi junub). Adapun jika kamu sakit atau sedang dalam perjalanan atau sehabis buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, sedangkan kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan debu yang baik (suci). Usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Sungguh, Allah Maha Pemaaf, Maha Pengampun," (QS An Nisa: 43).

Apakah Setelah Mandi Wajib Bisa Langsung Sholat?

Merujuk laman resmi NU Online Jombang, Imam Nawawi dalam al Majmu' Syarh Muhadzab mengatakan bahwa boleh tidak berwudhu setelah mandi wajib (janabah) karena sudah termasuk dalam mandi tersebut. Sebagaimana pada riwayat dari Ibnu Umar:

Ω‚ΩŽΨ§Ω„ΩŽ Ω„ΩŽΩ…Ω‘ΩŽΨ§ Ψ³ΩΨ¦ΩΩ„ΩŽ ΨΉΩŽΩ†Ω Ψ§Ω„Ω’ΩˆΩΨΆΩΩˆΨ‘Ω Ψ¨ΩŽΨΉΩ’Ψ―ΩŽ الْغُسْلِ ΩˆΩŽΨ£ΩŽΩŠΩ‘Ω ΩˆΩΨΆΩΩˆΩ’Ψ‘Ω Ψ£ΩŽΨΉΩŽΩ…Ω‘Ω Ω…ΩΩ†ΩŽ الْغُسْلِ Ψ±ΩŽΩˆΩŽΨ§Ω‡Ω بْنُ أَبِي Ψ΄ΩŽΩŠΩ’Ψ¨ΩŽΨ©

Artinya : "Ibnu Umar berkata: ketika Rasulullah SAW ditanya terkait wudhu setelah mandi, (beliau menjawab) adakah wudhu yang lebih umum daripada mandi." (HR Ibnu Abi Syaibah).

Dari hadits di atas, dapat diketahui bahwa mandi memiliki kedudukan lebih umum daripada wudhu. Hal tersebut menunjukkan bahwa ketika seseorang telah melakukan mandi junub, maka itu sekaligus wudhu.

Hal serupa juga diriwayatkan Siti Aisyah RA yang pernah melihat Rasulullah SAW sholat tanpa berwudhu setelah mandi wajib.

ΨΉΩŽΩ†Ω’ عَائِشَةَ Ω‚ΩŽΨ§Ω„ΩŽΨͺΩ’ : ΩƒΩŽΨ§Ω†ΩŽ Ψ±ΩŽΨ³ΩΩˆΩ„Ω اللهِ Ψ΅Ω„Ω‰ Ψ§Ω„Ω„Ω‡ ΨΉΩ„ΩŠΩ‡ ΩˆΨ³Ω„Ω… ΩŠΩŽΨΊΩ’ΨͺΩŽΨ³ΩΩ„Ω ΩˆΩŽΩŠΩΨ΅ΩŽΩ„Ω‘ΩΩŠ Ψ§Ω„Ψ±Ω‘ΩŽΩƒΩ’ΨΉΩŽΨͺΩŽΩŠΩ’Ω†Ω ΩˆΩŽΨ΅ΩŽΩ„Ψ§ΩŽΨ©ΩŽ Ψ§Ω„Ω’ΨΊΩŽΨ―ΩŽΨ§Ψ©Ω ، ΩˆΩŽΩ„Ψ§ΩŽ Ψ£ΩŽΨ±ΩŽΨ§Ω‡Ω ΩŠΩΨ­Ω’Ψ―ΩΨ«Ω ΩˆΩΨΆΩΩˆΨ‘Ω‹Ψ§ Ψ¨ΩŽΨΉΩ’Ψ―ΩŽ الْغُسْلِ

Artinya : "Dari Aisyah RA berkata: Rasulullah sering mandi kemudian melakukan sholat dua rakaat dan sholat subuh. Dan aku tidak melihatnya memperbarui wudhunya setelah mandi."

Mengutip laman resmi Muhammadiyah, penjelasan yang sama juga disampaikan terkait masalah sholat langsung setelah mandi wajib. Selama wudhu tidak batal, maka setelah mandi wajib boleh melaksanakan sholat tanpa perlu berwudhu lagi.

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa seseorang boleh sholat setelah mandi wajib tanpa harus berwudhu kembali, asalkan tidak ada kejadian yang dapat membatalkan wudhu.

Hal-Hal yang Membatalkan Wudhu

Kembali merujuk situs Muhammadiyah, ada lima hal yang bisa membatalkan wudhu yaitu:

  1. Keluarnya sesuatu dari dua lubang bawah yaitu qubul (lubang depan atau kemaluan) dan dubur (lubang belakang atau pantat). Kentut, madzi, wadi, dan istihadah pun juga termasuk di dalamnya.
  2. Tidur nyenyak dalam keadaan berbaring. Namun bila dalam keadaan duduk, tidak membatalkan wudhu.
  3. Menyentuh kemaluan tanpa alas/pembatas.
  4. Hilang akal seperti gila, mabuk, atau pingsan.
  5. Berhubungan intim suami istri atau bersetubuh.

Demikian penjelasan tentang hukum sholat tanpa wudhu setelah mandi wajib. Semoga bermanfaat.

Artikel ini ditulis oleh Hanan Jamil, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(dil/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads