Suntik Moral Hakim MK, Massa di Jogja Kirimkan Rompi 'Antipeluru'

Suntik Moral Hakim MK, Massa di Jogja Kirimkan Rompi 'Antipeluru'

Adji G Rinepta - detikJogja
Rabu, 03 Apr 2024 18:19 WIB
Aksi massa di depan Kantor Pos Besar Jogja, Rabu (3/4).
Aksi massa di depan Kantor Pos Besar Jogja, Rabu (3/4). Foto: Adji G Rinepta/detikJogja
Jogja -

Massa di Jogja yang mengatasnamakan diri Gerakan Rakyat untuk Demokrasi dan Keadilan (Garda) mengirimkan rompi 'antipeluru' untuk hakim Mahkamah Konstitusi (MK) yang saat ini tengah sidang sengketa Pemilu 2024. Rompi 'antipeluru' tersebut dikirimkan lewat Kantor Pos Besar Jogja.

Pantauan detikJogja di lokasi, sebelum mengirimkan rompi 'antipeluru', massa lebih dulu melakukan aksi teatrikal di depan Kantor Pos Besar.

Aksi diawali dengan hadirnya sosok yang memakai setelan hakim dan dipasangi tanduk. Ia juga membawa kertas bertuliskan 'Paman Usman'. Setelahnya, ada beberapa orang berpakaian hakim lainnya muncul dan menyatakan sikap tanpa mengajak hakim sebelumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Koordinator aksi, Henry Kuncoro Yekti menjelaskan aksi ini adalah bentuk support moral untuk hakim-hakim MK yang tengah menjalani sidang sengketa Pemilu.

"Jadi kami percaya penuh hakim MK masih punya hati nurani kami ketuk hati nuraninya untuk memutuskan seadil-adilnya berkaitan dengan sengketa Pemilu pada saat ini," jelasnya kepada wartawan usai aksi, Rabu (3/4/2024) sore.

ADVERTISEMENT
Aksi massa di depan Kantor Pos Besar Jogja, Rabu (3/4).Aksi massa di depan Kantor Pos Besar Jogja, Rabu (3/4). Foto: Adji G Rinepta/detikJogja

Henry menjelaskan, rompi 'antipeluru' ini sebenarnya hanya simbolis. Menurutnya, makna sebenarnya dari rompi untuk hakim ini adalah rompi untuk menangkal Korupsi Kolusi Nepotisme (KKN).

"Sebagai simbolis ada rompi antipeluru, antisantet, anti-KKN, antisuap yang itu bisa dipakai untuk hakim itu untuk tidak takut pada kekuasaan, pressure yang sekarang ini dilakukan oleh penguasa," paparnya.

"Jadi tolong para hakim bisa memutuskan dengan hati nurani jernih supaya keadilan di negeri ini bisa ditegakkan. Itulah hal yang kami harapkan dalam aksi sore hari ini," imbuh Henry.

Henry menegaskan, pihaknya meyakini hakim MK akan berlaku adil. Pihaknya pun menyerahkan semua keputusan pada hakim.

"Pastinya hakim ini akan memutuskan yang seadil-adilnya kita tahu yang di masyarakat ini banyak kita rasakan STMJ, situasi sistematis, terstruktur, masif, dan jijiki itu terjadi," pungkasnya.




(cln/rih)

Hide Ads