Sebelum menunaikan ibadah sholat, umat Islam akan berwudhu terlebih dahulu. Untuk itu, umat Islam sebaiknya mengetahui bacaan niat wudhu dan tata caranya.
Menilik Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, wudhu artinya adalah menyucikan diri (sebelum sholat) dengan membasuh muka, tangan, kepala, dan kaki. Adapun menurut situs NU Online, wudhu secara bahasa berasal dari kata wadha'ah yang berarti bagus dan indah.
Bagi umat Islam yang akan menunaikan sholat, dapat menggunakan bacaan niat, doa, dan tata cara berwuddhu berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bacaan Niat Wudhu
Dalam buku 'Hadits Arba'in Nawawiyah' karangan Muhyiddin Yahya bin Syaraf Nawawi (Imam Nawawi) di urutan pertama terletak hadits tentang niat. Haditsnya berbunyi:
عَنْ أَمِيرِ الْمُؤْمِنِينَ أَبِي حَفْصِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ: إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى . فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ امْرَأَةِ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ.
Artinya: "Dari Amirul Mu'minin, Abi Hafs Umar bin al-Khattab RA, dia berkata, 'Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: 'Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena menginginkan kehidupan yang layak di dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan."
Lebih lanjut, Imam Nawawi memberikan kandungan hadits di bagian bawahnya. Salah satu isi kandungannya adalah bahwa niat dilakukan pada awal ibadah dan tempatnya di hati. Artinya, niat tidak perlu untuk dilafalkan, cukup dalam hati saja.
Keterangan serupa tentang niat dapat juga ditemui dalam situs resmi SMA Muhammadiyah 2 Jogja. Dijabarkan bahwa semua ulama sepakat bahwa tempat niat adalah di dalam hati. Adapun untuk melafalkannya, maka menurut jumhur ulama selain mazhab Maliki, adalah hal yang sunnah.
Jika detikers ingin melafalkan niat wudhu, maka di bawah ini bacaannya diambil dari laman Kementerian Agama:
نَوَيْتُ الوُضُوْءَ لِلهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu wuḍū'a lillāhi ta'ālā
Artinya: "Aku berniat wudhu karena Allah Ta'ala."
Bagi detikers yang hanya berniat dalam hati, hal tersebut juga baik. Pasalnya, tidak ada dalil yang bersumber dari Nabi Muhammad SAW maupun sahabat, bahwa mereka melafalkan bacaan niat sebelum memulai wudhu.
Kumpulan Doa Wudhu
Doa dalam wudhu dibagi untuk dua waktu pembacaan, yakni sebelum dan sesudah. Dikutip dari buku 'Kumpulan Doa dari Al-Quran dan Hadits' oleh Syaikh Sa'id bin Wahf al-Qahthani, ini beberapa bacaannya:
1. Doa sebelum Wudhu
بسم الله
Arab Latin: Bismillāh.
Artinya: "Dengan nama Allah (aku berwudhu)" (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, dan Ahmad)
2. Doa setelah Wudhu Versi 1
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
Arab Latin: Asyhadu allā ilaha illallāh waḥdahu lā syarīkalah. Wa asyhadu anna muḥammadan 'abduhu wa rasūluh.
Artinya: "Aku bersaksi, bahwa tiada Tuhan yang haq kecuali Allah, Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Nya. Aku bersaksi, bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya." (HR. Muslim no. 1/209)
3. Doa setelah Wudhu Versi 2
اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ
Arab Latin: Allahummaj'alnī minat-tawwābīna waj'alnī minal-mutaṭahhirīn.
Artinya: "Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertobat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang (yang senang) bersuci." (HR. Tirmidzi no. 1/78)
4. Doa setelah Wudhu Versi 3
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Arab Latin: Subḥānakallahumma wa biḥamdik, wa asyhadu allā ilaha illa anta, astagfiruka wa atūbu ilaik.
Artinya: "Maha Suci Engkau, ya Allah, aku memuji kepada-Mu. Aku bersaksi, bahwa tiada Tuhan yang haq disembah selain Engkau, aku minta ampun dan bertobat kepada-Mu." (HR. an-Nasa'i)
Tata Cara Wudhu
Dirujuk dari buku 'Fikih Muyassar' terjemahan Fathul Mujib, ada enam hal yang wajib dilakukan saat berwudhu. Keenamnya adalah:
- Membasuh muka secara keseluruhan.
- Mencuci kedua tangan hingga siku.
- Mengusap semua kepala beserta kedua telinga.
- Mencuci kedua kaki hingga mata kaki.
- Dilakukan secara urut.
- Dilakukan berturut-turut. Maksudnya adalah langsung membasuh anggota wudhu selanjutnya tanpa menunda.
Adapun sunnah-sunnah saat wudhu adalah:
- Membaca basmalah sebelum wudhu.
- Bersiwak.
- Mencuci kedua telapak tangan tiga kali pada awal wudhu.
- Bersungguh-sungguh saat kumur dan memasukkan air ke hidung.
- Menggosok dan menyela-nyela jenggot hingga air sampai ke bagian dalamnya.
- Mendahulukan yang kanan sebelum yang kiri ketika membasuh tangan dan kaki.
- Membasuh anggota wudhu sebanyak tiga kali, yakni pada wajah, tangan, dan kaki. Wajibnya adalah sekali, sedangkan sunnahnya adalah tiga kali.
- Membaca doa setelah wudhu.
Jika dirumuskan secara ringkas, maka tata cara wudhu adalah:
- Berniat.
- Membaca basmalah.
- Membasuh kedua telapak tangan sebanyak tiga kali.
- Kumur-kkumur dan beristinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung) sebanyak tiga kali.
- Membasuh seluruh wajah tiga kali sekaligus menyela-nyela jenggot.
- Membasuh tangan kanan dan kiri sampai siku sebanyak tiga kali.
- Membasuh kepala satu kali dan juga telinga.
- Membasuh kaki tiga kali sampai ke mata kaki dengan kaki kanan didahulukan.
- Membaca doa setelah wudhu.
Nah, itulah penjelasan tentang wudhu, mulai dari bacaan niat, doa-doa, hingga tata caranya. Semoga membantu, ya!
(par/ahr)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM