Perolehan suara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam Pemilu 2024 untuk DPRD tingkat kabupaten di Kulon Progo menjadi yang tertinggi. Partai berlambang banteng bermoncong putih ini juga mendominasi suara di seluruh daerah pemilihan (Dapil).
Hal itu berdasarkan rekapitulasi hasil penghitungan suara yang tertuang dalam salinan Keputusan KPU Kulon Progo nomor 340 tahun 2024 tentang Penetapan Hasil Pemilu Anggota DPRD Kulon Progo 2024. Surat tertanggal 1 Maret 2024 yang ditandatangani oleh Ketua KPU Kulon Progo Budi Priyana itu menerangkan bahwa PDIP memperoleh 93.337 suara dalam pelaksanaan Pileg DPRD tingkat kabupaten.
Jumlah tersebut nyaris sepertiga dari total suara sah partai politik pemilu di Kulon Progo yang berjumlah 291.866. Hasil ini pun membuat PDIP menjadi partai dengan suara terbanyak di Kulon Progo mengalahkan 16 partai pesaing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di bawah PDIP ada Partai Gerindra dengan raihan 44.001 suara. Kemudian disusul PKB 38.698, PKS 29.517, Partai Golkar 28.705, PAN 22.997, PPP 14.864, Partai NasDem 10.693, Partai Ummat 3.889, PSI 1.856, Partai Demokrat 1.430, Partai Gelora 882, PBB 266, Partai Perindo 252, Partai Garda Republik Indonesia 225, Partai Hanura 146 dan terakhir Partai Kebangkitan Nusantara 98.
Setali tiga uang, partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri ini juga mendominasi perolehan suara di lima dapil di Kulon Progo. Rinciannya dapil I sebanyak 26.336, dapil II 23.831, dapil III 18.378, dapil IV 13.514 dan dapil V 11.278. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan partai lain yang hanya memperoleh paling banyak 6.000-11.000 suara di setiap dapil.
Hasil positif ini disambut baik oleh Ketua DPC PDIP Kulon Progo, Fajar Gegana. Meski begitu, dia menyebut hasil ini belum mencapai target yang ditentukan oleh partai.
"Ya Alhamdulillah kita PDI Perjuangan bisa meraih suara yang maksimal walaupun belum sesuai target, tapi ya sudah maksimal di tengah-tengah gempuran politik yang sangat dinamis," ujar Fajar saat dihubungi wartawan Minggu (3/3).
Target yang dimaksud yakni soal perolehan kursi parlemen. DPC PDIP sebelumnya menargetkan bisa mendapat sedikitnya 15 kursi untuk DPRD Kulon Progo. Sedangkan realisasinya sejumlah 13 kursi atau bertambah 1 kursi dari sebelumnya 12 kursi.
"Target DPC bisa di atas 15 kursi. Tapi dengan segala kondisi ya ada kita maksimalnya cuma nambah 1 kursi," ucapnya.
Wakil Bupati Kulon Progo periode 2017-2022 ini tetap bersyukur dengan hasil ini. Pasalnya, perolehan kursi baik di DPRD kabupaten maupun provinsi dari PDIP Kulon Progo bertambah.
"Sebelumnya kursi kabupaten 12, tahun ini 13. Sedangkan untuk provinsi sebelumnya 2 sekarang 3," ujarnya.
"Artinya dalam penambahan kursi kabupaten juga bertambah, yang provinsi juga bertambah. Jadi kalau kabupaten lain kan yang bertambah cuma Bantul. Provinsi nggak bertambah. Sleman provinsi nggak bertambah tapi kabupaten bertambah. jadi di Kulon Progo masih paling aman," imbuh Fajar.
Fajar pun berharap dengan adanya 13 kursi untuk PDIP di DPRD Kulon Progo bisa mengoptimalkan upaya partai dalam merealisasikan aspirasi masyarakat.
"Dengan penambahan personel ini kita harap bisa lebih optimal dibandingkan tahun sebelumnya. Jadi kita fokus pada semua kepentingan masyarakat yang bisa diolah dan bisa disinergikan dengan program pemerintah yang harus kita kawal supaya masyarakat lebih sejahtera," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua KPU Kulon Progo, Budi Priyana mengatakan rekapitulasi penghitungan suara tingkat kabupaten telah digelar pada Selasa-Rabu (27-28/2) lalu. Dia pastikan jika rekapitulasi ini sudah sesuai dengan aturan yang berlaku. Proses rekapitulasi juga berjalan lancar dan tidak ditemukan kendala berarti.
"Untuk rekapitulasi kemarin lancar, tidak ada penundaan. Kalaupun ada itu cuma istirahat sejenak saja," ujarnya, Minggu (3/3).
Budi menara hasil rekapitulasi sudah diserahkan ke KPU DIY untuk dilakukan rekapitulasi tingkat provinsi pada 4-6 Maret mendatang.
"Untuk di Kulon Progo nanti masih ada tahapan penetapan perolehan kursi partai dan penetapan calon terpilih untuk DPRD Kulon Progo," ucapnya.
(apu/ams)
Komentar Terbanyak
Roy Suryo Usai Diperiksa soal Ijazah Jokowi: Cuma Identitas yang Saya Jawab
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa
Amerika Minta Indonesia Tak Balas Tarif Trump, Ini Ancamannya