Bulan suci Ramadhan akan hadir kembali. Teruntuk detikers yang masih memiliki kewajiban puasa qadha, sebaiknya segera menyelesaikannya. Lantas kapan batas waktu puasa qadha Ramadhan 2024?
Menyadur penjelasan dari laman resmi Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Riau, puasa qadha Ramadhan adalah kegiatan mengganti puasa yang semestinya dilakukan di bulan Ramadhan tetapi tidak bisa karena uzur tertentu. Pertanyaan selanjutnya, apa hukum puasa qadha Ramadhan?
Hukum puasa ini adalah wajib sebagaimana penjelasan dari buku 'Fikih Muyassar' karangan sejumlah ulama yang diterjemahkan oleh Fathul Mujib. Nah, berhubung puasa ini sifatnya wajib dan Ramadhan 2024 tinggal sebentar lagi, kapan batas waktu untuk menunaikan puasa qadha Ramadhan? Ini penjelasannya!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Batas Waktu Puasa Qadha Ramadhan 2024
Masih dalam buku yang sama, tidak ada aturan mengenai batas waktu melakukan qadha puasa Ramadhan. Orang yang memiliki kewajiban ini boleh mengqadhanya bahkan setelah melewati Ramadhan di tahun berikut.
Namun, dianjurkan untuk segera mengqadha puasa ini sehingga terbebas dari tanggungan. Jika seseorang menunda puasa qadha Ramadhan hingga Ramadhan berikutnya tanpa uzur yang jelas, maka ia wajib mengqadha sekaligus memberi makan satu orang miskin untuk setiap hari puasa yang ditinggalkan.
Hal ini didasarkan atas sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ad-Daruquthni dan Al-Baihaqi. Di bawah ini redaksi Arab dan artinya diambil dari situs NU Online:
والثاني الإفطار مع تأخير قضاء) شىء من رمضان (مع إمكانه حتى يأتي رمضان آخر) لخبر من أدرك رمضان فأفطر لمرض ثم صح ولم يقضه حتى أدركه رمضان آخر صام الذي أدركه ثم يقضي ما عليه ثم يطعم عن كل يوم مسكينا رواه الدارقطني والبيهقي فخرج بالإمكان من استمر به السفر أو المرض حتى أتى رمضان آخر أو أخر لنسيان أو جهل بحرمة التأخير. وإن كان مخالطا للعلماء لخفاء ذلك لا بالفدية فلا يعذر لجهله بها نظير من علم حرمة التنحنح وجهل البطلان به. واعلم أن الفدية تتكر بتكرر السنين وتستقر في ذمة من لزمته.
Artinya: "(Kedua (yang wajib qadha dan fidyah) adalah ketiadaan puasa dengan menunda qadha) puasa Ramadhan (padahal memiliki kesempatan hingga Ramadhan berikutnya tiba) didasarkan pada hadits, 'Siapa saja mengalami Ramadhan, lalu tidak berpuasa karena sakit, kemudian sehat kembali dan belum mengqadhanya hingga Ramadhan selanjutnya tiba, maka ia harus menunaikan puasa Ramadhan yang sedang dijalaninya, setelah itu mengqadha utang puasanya dan memberikan makan kepada seorang miskin satu hari yang ditinggalkan sebagai kaffarah'."
Apakah boleh qadha puasa Ramadhan secara terpisah? Hukumnya boleh. Hal ini didasarkan pada firman Allah SWT yang tercantum dalam surat Al-Baqarah ayat 184. Ini potongan bacaannya dikutip dari Al-Quran Online Kementerian Agama:
فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ
Artinya: "...Maka, siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain...."
Bolehkah Puasa Qadha Ramadhan di Paruh Kedua Syaban?
Pertanyaan selanjutnya tentang puasa qadha Ramadhan adalah boleh tidaknya berpuasa setelah paruh kedua bulan Syaban. Bukan tanpa sebab, Syaban adalah bulan kedelapan yang terletak tepat sebelum Ramadhan.
Pada bulan tersebut, banyak umat Islam yang ingin menunaikan puasa qadha Ramadhan. Di sisi lain, ada hadits yang menyatakan bahwa setelah paruh kedua Syaban, haram hukumnya berpuasa. Dirujuk dari situs Kementerian Agama Kulon Progo, ini haditsnya:
إِذَا انْتَصَفَ شَعْبَانُ فَلاَ تَصُوْمُوْا
Artinya: "Jika sudah datang separuh bulan Syaban, maka janganlah berpuasa." (HR. Tirmidzi no. 738 dan Abu Dawud no. 2337)
Derajat hadits ini menjadi pertentangan di kalangan ulama. Merujuk penjelasan dari situs Pusat Pentadbiran Islam Terengganu, ulama yang melemahkannya adalah Imam Ahmad. Beliau menghukuminya sebagai hadits yang munkar. Namun, ada juga ulama yang menshahihkannya, di antaranya adalah Imam at-Tirmidzi.
Ditilik dari laman resmi NU Lampung, terkait urusan ini, mazhab Syafii -yang diikuti kebanyakan masyarakat Indonesia- memberikan kesimpulan. Bahwasanya, status haram di atas tidak berlaku untuk orang yang terbiasa melakukan:
- Puasa dahr (setahun penuh)
- Puasa Senin dan Kamis
- Puasa Daud
- Puasa nadzar
- Puasa qadha
- Puasa kafarat
Dapat ditarik kesimpulan bahwa menyelesaikan kewajiban puasa qadha Ramadhan pada paruh kedua bulan Syaban hukumnya diperbolehkan. Wallahu a'lam bish-shawab.
Bagaimana Jika Lupa Hitungan Puasa Qadha Ramadhan?
Ada kalanya, seorang muslim lupa dengan jumlah puasa qadha Ramadhan yang mesti ditunaikannya. Lalu, apa yang harus dilakukan?
Thoat Stiawan, seorang dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surabaya dalam laman um-surabaya.ac.id menjelaskan bahwa orang yang lupa diperintahkan untuk mengambil bilangan yang lebih ia yakini. Semisal, ia ragu apakah jumlahnya 3 atau 5, maka yang dipilih adalah 5 hari.
Hal ini didasarkan pada sebuah hadits dari Abu Daud no. 1024 yang dihukumi shahih oleh Syaikh Muhammad Nasiruddin al-Albani. Hadits tersebut memiliki arti, "Apabila kalian ragu dalam shalat, hendaknya dia buang keraguannya dan dia ambil yang lebih meyakinkan."
Ustadz Syafiq Riza Basalamah dalam kanal YouTubenya, Syafiq Riza Basalamah Official, juga memberikan penjelasan mengenai kondisi ini. Ustadz Syafiq menganjurkan umat Islam yang lupa akan jumlahnya adalah bertobat kepada Allah SWT.
"Maka kewajiban dia bertobat untuk tidak mengulanginya, menyesali perbuatannya, dan memohon ampun kepada Allah SWT." ujarnya, dikutip detikJogja pada Sabtu (2/3/2024).
Tak hanya itu, seseorang yang lupa tetap wajib mengganti puasa qadha ini. Caranya adalah dengan diperkirakan jumlah harinya. Ustadz Syafiq menyarankan orang yang lupa jumlah puasa qadha Ramadhan dengan cara menunaikan puasa Senin Kamis atau Daud dengan niat puasa wajib.
Buya Yahya, melalui ceramahnya di kanal Youtube Al-Bahjah TV juga memberikan jawaban serupa. Beliau menyarankan untuk memperkirakan jumlah hitungan hari puasa yang ditinggalkan.
"Utang puasa yang belum dibayar ingin membayarnya tetapi sudah tidak ingat. Karena Anda tidak ingat, maka Anda kira-kira." jelasnya, sebagaimana dilihat detikJogja pada Sabtu (2/3/2024).
Nah, demikian penjelasan seputar batas waktu puasa qadha Ramadhan berikut solusi apabila lupa dengan jumlah puasa qadha Ramadhan. Jangan lupa menuntaskan puasa qadha Ramadhan sebelum Ramadhan 2024 tiba, ya, detikers!
(dil/dil)
Komentar Terbanyak
Kanal YouTube Masjid Jogokariyan Diblokir Usai Bahas Konflik Palestina
Israel Ternyata Luncurkan Serangan dari Dalam Wilayah Iran
BPN soal Kemungkinan Tanah Mbah Tupon Kembali: Tunggu Putusan Pengadilan