Renungan Harian Katolik Selasa 27 Februari 2024 dan Bacaannya: Ajakan Baik

Renungan Harian Katolik Selasa 27 Februari 2024 dan Bacaannya: Ajakan Baik

Santo - detikJogja
Selasa, 27 Feb 2024 04:01 WIB
Ilustrasi misa di gereja
Ilustrasi renungan harian Katolik. Foto: Denita Matondang/detikcom
Jogja -

Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Tuhan. Renungan harian Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.

Berdasarkan kalender liturgi, hari ini Selasa 27 Februari 2024 merupakan hari biasa Pekan II Prapaskah; dengan orang kudus Santo Gabriel Possenti, Pengaku Iman. Santo Leander, Uskup; dan warna liturgi ungu.

Mengangkat tema tentang ajakan baik, mari simak renungan harian Katolik Selasa 27 Februari 2024 berikut ini yang dihimpun dari buku 'Setahun Bersama Tuhan' oleh Rm. Yohanes S. Lon, dkk lengkap dengan bacaan dan doanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Renungan Harian Katolik Hari Ini 27 Februari 2024

Bacaan Hari Ini

Yesaya 1:10,16-20

  • Dengarlah firman Tuhan, hai pemimpin-pemimpin, manusia Sodom! Perhatikanlah pengajaran Allah kita, hai rakyat, manusia Gomora!
  • Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat,
  • Belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda!
  • Marilah, baiklah kita berperkara! Firman Tuhan? Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.
  • Jika kamu menurut dan mau mendengar, maka kamu akan memakan hasil baik dari negeri itu.
  • Tetapi jika kamu melawan dan memberontak, maka kamu akan dimakan oleh pedang." Sungguh, Tuhan yang mengucapkannya.

Mazmur 50:8-9,16bc-17,21,23

  • Bukan karena korban sembelihanmu Aku menghukum engkau; bukankah korban bakaranmu tetap ada di hadapan-Ku?
  • Tidak usah Aku mengambil lembu dari rumahmu atau kambing jantan dari kandangmu,
  • Tetapi kepada orang fasik Allah berfirman: "Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu,
  • Padahal engkaulah yang membenci teguran, dan mengesampingkan firman-Ku?
  • Itulah yang engkau lakukan, tetapi Aku berdiam diri; engkau menyangka, bahwa Aku ini sederajat dengan engkau. Aku akan menghukum engkau dan membawa perkara ini ke hadapanmu.
  • Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku; siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Ku perlihatkan kepadanya."

Matius 23:1-12

  • Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya:
  • "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa.
  • Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.
  • Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya.
  • Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang;
  • Mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat;
  • Mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi.
  • Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara.
  • Dan janganlah kamu menyebut siapapun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga.
  • Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias.
  • Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.
  • Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.

BcO Keluaran 16:1-18,35

  • Setelah mereka berangkat dari Elim, tibalah segenap jemaah Israel di padang gurun Sin, yang terletak di antara Elim dan gunung Sinai, pada hari yang kelima belas bulan yang kedua, sejak mereka keluar dari tanah Mesir.
  • Di padang gurun itu bersungut-sungutlah segenap jemaah Israel kepada Musa dan Harun;
  • Dan berkata kepada mereka: "Ah, kalau kami mati tadinya di tanah Mesir oleh tangan Tuhan ketika kami duduk menghadapi kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang! Sebab kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan."
  • Lalu berfirmanlah Tuhan kepada Musa: "Sesungguhnya Aku akan menurunkan dari langit hujan roti bagimu; maka bangsa itu akan keluar dan memungut tiap-tiap hari sebanyak yang perlu untuk sehari, supaya mereka Kucoba, apakah mereka hidup menurut hukum-Ku atau tidak.
  • Dan pada hari yang keenam, apabila mereka memasak yang dibawa mereka pulang, maka yang dibawa itu akan terdapat dua kali lipat banyaknya dari apa yang dipungut mereka sehari-hari."
  • Sesudah itu berkatalah Musa dan Harun kepada seluruh orang Israel: "Petang ini kamu akan mengetahui bahwa Tuhanlah yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir.
  • Dan besok pagi kamu melihat kemuliaan Tuhan, karena Ia telah mendengar sungut-sungutmu kepada-Nya. Sebab, apalah kami ini maka kamu bersungut-sungut kepada kami?"
  • Lagi kata Musa: "Jika memang Tuhan yang memberi kamu makan daging pada waktu petang dan makan roti sampai kenyang pada waktu pagi, karena Tuhan telah mendengar sungut-sungutmu yang kamu sungut-sungutkan kepada-Nya? Apalah kami ini? Bukan kepada kami sungut-sungutmu itu, tetapi kepada Tuhan."
  • Kata Musa kepada Harun: "Katakanlah kepada segenap jemaah Israel: Marilah dekat ke hadapan Tuhan, sebab Ia telah mendengar sungut-sungutmu."
  • Dan sedang Harun berbicara kepada segenap jemaah Israel, mereka memalingkan mukanya ke arah padang gurun? Maka tampaklah kemuliaan Tuhan dalam awan.
  • Lalu berfirmanlah Tuhan kepada Musa:
  • "Aku telah mendengar sungut-sungut orang Israel; katakanlah kepada mereka: Pada waktu senja kamu akan makan daging dan pada waktu pagi kamu akan kenyang makan roti; maka kamu akan mengetahui, bahwa Akulah Tuhan, Allahmu."
  • Pada waktu petang datanglah berduyun-duyun burung puyuh yang menutupi perkemahan itu; dan pada waktu pagi terletaklah embun sekeliling perkemahan itu.
  • Ketika embun itu telah menguap, tampaklah pada permukaan padang gurun sesuatu yang halus, sesuatu yang seperti sisik, halus seperti embun beku di bumi.
  • Ketika orang Israel melihatnya, berkatalah mereka seorang kepada yang lain: "Apakah ini?" Sebab mereka tidak tahu apa itu. Tetapi Musa berkata kepada mereka: "Inilah roti yang diberikan Tuhan kepadamu menjadi makananmu.
  • Beginilah perintah Tuhan: Pungutlah itu, tiap-tiap orang menurut keperluannya; masing-masing kamu boleh mengambil untuk seisi kemahnya, segomer seorang, menurut jumlah jiwa."
  • Demikianlah diperbuat orang Israel; mereka mengumpulkan, ada yang banyak, ada yang sedikit.
  • Ketika mereka menakarnya dengan gomer, maka orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan. Tiap-tiap orang mengumpulkan menurut keperluannya.
  • Orang Israel makan manna empat puluh tahun lamanya, sampai mereka tiba di tanah yang didiami orang; mereka makan manna sampai tiba di perbatasan tanah Kanaan.

Renungan Hari Ini

Firman Tuhan itu seperti pedang bermata dua. Apa yang kita ajarkan kepada orang lain itu juga untuk diri sendiri. Apa yang kita ingin orang lain hayati, itu juga harus kita hayati dalam kehidupan kita.

ADVERTISEMENT

Ajaran yang kita hayati dan wujudkan akan mampu meyakinkan orang lain. Kata-kata yang tidak didukung oleh kesaksian hidup yang selaras akan melemahkan pesan yang kita sampaikan.

Tidak semua orang konsekuen dengan apa yang diajarkan. Melihat hal itu, Yesus mengingatkan murid-murid-Nya agar tetap mendengarkan apa yang diajarkan oleh pemimpin, tetapi jangan mengikuti perilaku mereka karena perilaku mereka jauh dengan pengajaran yang mereka berikan.

Yesus melihat kesenjangan antara pengajaran atau pengetahuan tentang dunia rohani dan kehidupan sehari-hari ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Dia menasehati dan mengingatkan kita agar kita kritis terhadap setiap pengajaran yang diberikan.

Dia menghendaki kita agar kita mengikuti dan mengambil nilai-nilai positif dari pengajaran para pemimpin, namun tidak mengikuti cara hidup mereka kalau itu menyeleweng dari apa yang mereka ajarkan. Sebagai orang beriman, kesatuan kata dan tindakan sangat penting.

Jika di dalam keseharian kita, ada sesama yang mewartakan kebaikan dan membawa kabar yang baik, marilah kita mendengar dengan baik ajakannya. Apa yang baik ikutlah.

Jangan kita cari alasan tidak lakukan kebaikan dengan alih-alih orang yang menyampaikannya bukan orang yang baik. Mari kita terlebih dahulu memperlihatkan yang baik baru menuntut orang lain berbuat baik.

Doa Penutup

Tuhan Yesus, Juru Selamat kami, terima kasih atas benih Sabda-Mu hari ini. Semoga jalan terang kasih-Mu membuat kami berlaku setia kepada Sabda-Mu, dan melakukan segala sesuatu sesuai dengan ajaran cinta kasih yang Engkau berikan.

Buatlah kami agar dalam kehidupan sehari-hari berlaku adil terhadap sesama kami. Sebab Engkaulah Tuhan dan Juru Selamat kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

Demikian renungan harian umat Katolik hari ini, Selasa 27 Februari 2024 dengan bacaan dan doanya. Semoga berkat Tuhan senantiasa menyertai keseharian kita. Amin.




(dil/ahr)

Hide Ads