10+ Contoh Biografi Singkat Sejumlah Pahlawan dan Tokoh

10+ Contoh Biografi Singkat Sejumlah Pahlawan dan Tokoh

Nur Umar Akashi - detikJogja
Kamis, 22 Feb 2024 13:57 WIB
Ilustrasi Menyusun Teks Biografi
Ilustrasi biografi. Foto: Getty Images/iStockphoto/DragonImages
Jogja -

Hadirnya Republik Indonesia di peta dunia tak lepas dari peran serta pengorbanan sejumlah pahlawan. Tak hanya itu, setelah kemerdekaan pun sejumlah tokoh berusaha keras menjaga bumi pertiwi. Di bawah ini beberapa contoh biografi singkat pahlawan dan tokoh bangsa.

Menilik Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, biografi adalah riwayat hidup (seseorang) yang ditulis oleh orang lain. Umumnya, dalam sebuah teks biografi, akan tersedia informasi seputar orientasi, kejadian penting, dan reorientasi.

Penasaran seperti apa contoh biografi singkat? Yuk, simak beberapa contoh biografi singkat sejumlah pahlawan dan tokoh di bawah ini, disadur detikJogja dari buku 'Ensiklopedi Pahlawan Nasional' oleh Julinar Said dan Triana Wulandari, situs resmi Fakultas Hukum UMSU, dan laman Direktorat Sekolah Menengah Pertama Kemdikbud.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Contoh Biografi Singkat #1: Sultan Agung

Sultan Agung Hanyokrokusumo lahir tahun 1591 di Yogyakarta. Ia adalah cucu dari Sutawijaya atau yang lebih dikenal dengan Panembahan Senopati, pendiri Kerajaan Mataram.

Sejak tahun 1613 Sultan Agung berkuasa di Kerajaan Mataram dengan keagungan dan kebijaksanaannya, ia berusaha mempersatukan seluruh Jawa. Wawasannya tidak terbatas pada bidang politik dan ekonomi, tetapi juga pada bidang kebudayaan yang luas dan menjangkau jauh ke depan.

ADVERTISEMENT

Sultan Agung merupakan putra Indonesia pertama yang menyerang Belanda secara teratur dan besar-besaran. Ketika itu, kompeni Belanda telah menguasai beberapa daerah di Indonesia, antara lain Batavia.

Hak monopoli dagang yang dituntut Belanda sangat bertentangan dengan pendirian Sultan Agung, apalagi setelah Belanda mengadakan perampokan di Bandar Jepara. Pertentangan ini semakin meruncing sehingga peperangan tak dapat dihindarkan lagi.

Dua kali serangan dilakukan oleh pasukan Mataram ke Batavia. Setelah serangan pertama tahun 1628 mengalami kegagalan, maka Sultan Agung menyiapkan serangan keduanya.

Persiapan dilakukan dengan teliti dan seksama dan serangan kedua dimulai pada 22 Agustus 1629 dan sasarannya benteng-benteng Belanda, antara lain Parel, Holland, Robijn, Safier, dan Diamant. Namun, serangan kedua inipun gagal.

Sultan Agung wafat 1645. Ia adalah seorang yang anti penjajah dan penganut agama Islam yang taat.

Contoh Biografi Singkat #2: Cut Nyak Dien

Cut Nyak Dien lahir di Lampadang, Aceh Besar pada tahun 1848. Ayahnya bernama Teuku Nanta Setia Uleebalang VI Mukim, seorang Aceh keturunan Minangkabau. Cut Nyak Dien menikah dengan Teuku Ibrahim Lamnga, seorang pejuang Aceh.

Tahun 1873, meletus perang Aceh dan tahun 1875 Belanda berhasil menduduki daerah VI Mukim. Dalam pertempuran melawan Belanda, suami Cut Nyak Dien meninggal dunia, yakni di tahun 1878.

Sejak itu, Cut Nyak Dien meneruskan perjuangan dan bersumpah untuk membalas kematian suaminya. Pada tahun 1880, ia menikah untuk yang kedua kalinya dengan kemenakan ayahnya, yaitu Teuku Umar, seorang pejuang Aceh pula.

Berkat kegigihan Teuku Umar dapat merebut daerah VI Mukim dari tangan Belanda pada tahun 1884. Teuku Umar kemudian gugur pada 11 Februari 1899.

Kendati ditinggal wafat suaminya, Cut Nyak Dien terus bergerilya dalam usia 50 tahun. Setelah enam tahun lamanya Cut Nyak Dien dan pasukannya bergerilya, mereka tertangkap Belanda.

Kemudian, ia dan pasukannya dibuang ke Sumedang, Jawa Barat dan meninggal 6 November 1908. Atas jasanya, Cut Nyak Dien dianugerahi gelar pahlawan nasional melalui SK Presiden Republik Indonesia No. 106/Tahun 1964 tanggal 2 Mei 1964.

Contoh Biografi Singkat #3: Presiden Joko Widodo

Presiden Joko Widodo yang akrab dipanggil Jokowi, lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada 21 Juni 1961. Ayahnya, Noto Mihardjo, bekerja sebagai pedagang kayu, sementara ibunya, Sudjiatmi Notomihardjo, adalah seorang ibu rumah tangga. Jokowi memiliki tiga saudara kandung.

Jokowi menempuh pendidikan di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta. Setelah lulus, ia mendirikan usaha mebel bersama keluarganya di Solo. Meskipun terjun ke dunia bisnis, Jokowi memiliki ketertarikan dalam bidang politik sejak muda.

Sebelum memasuki dunia politik, Jokowi memulai kariernya sebagai pengusaha di bidang mebel. Keberhasilannya dalam mengelola usahanya membuatnya dikenal sebagai pebisnis sukses di Solo.

Jokowi mulai terlibat dalam politik pada tingkat lokal. Ia terpilih menjadi Wali Kota Solo pada tahun 2005 dan berhasil menciptakan berbagai program pembangunan yang membuat Solo semakin berkembang.

Kesuksesannya sebagai Wali Kota Solo membuka pintu bagi Jokowi untuk meraih jabatan yang lebih tinggi. Pada tahun 2012, ia terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta. Selama kepemimpinannya di Jakarta, Jokowi meluncurkan sejumlah program untuk memperbaiki infrastruktur, mengatasi banjir, dan meningkatkan kualitas hidup warga.

Pada tahun 2014, Joko Widodo maju sebagai kandidat presiden dan berhasil memenangi pemilihan umum. Ia dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia yang ke-7 pada 20 Oktober 2014. Selama kepemimpinannya, Jokowi fokus pada pembangunan infrastruktur, reformasi birokrasi, dan peningkatan ekonomi.

Tak hanya itu, Presiden Joko Widodo juga terkenal dengan pelbagai program sosialnya. Sebut saja Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk pendidikan dan Kartu Prakerja untuk pelatihan keterampilan bagi masyarakat.

Sebagai seorang pemimpin, Jokowi meraih sejumlah penghargaan atas kontribusinya dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Bahkan, pada tahun 2019, majalah Time menyebut Jokowi sebagai salah satu dari 100 orang paling berpengaruh di dunia.

Contoh Biografi Singkat #4: Jenderal Soedirman

Lahir di Bodas Karangjati, Rembang, Purbalingga pada tanggal 24 Januari 1916, Jenderal Soedirman adalah seorang pahlawan nasional Indonesia. Ayahnya bernama Karsid Kartawiuraji dan ibunya bernama Siyem.

Lika-liku pendidikan Jenderal Soedirman sangatlah sederhana layaknya pribumi lain. Proses pendidikannya lebih banyak ditempuh di surau dengan cara mengaji atau belajar ilmu agama.

Soedirman mengenyam pendidikan dasar melalui didikan ayah angkatnya, yaitu Raden Tjokrosunaryo, yang pada saat itu oleh Pemerintah Hindia Belanda diberikan mandat sebagai asisten wedana.

Soedirman muda mulai mengenal dunia militer tatkala ia ditunjuk sebagai salah satu kader dalam pelatihan Pembela Tanah Air (PETA) (Giguyun) yang merupakan organisasi semi-militer bentukan Jepang. PETA sendiri didirikan pada Oktober 1943 dan perekrutan anggota bersifat sukarela dari kalangan masyarakat pribumi. Pengalamannya di PETA memberikan banyak pengetahuan baru dalam diri sang pahlawan.

Setelah PETA dibubarkan pada 18 Agustus 1945, Soedirman mendirikan BKR (Badan Keamanan Rakyat) yang di kemudian hari berubah menjadi TKR (Tentara Keamanan Rakyat). Pada saat di TKR, Soedirman yang berpangkat kolonel ditunjuk sebagai pemimpin dalam pertempuran Ambarawa.

Pertempuran tersebut berakhir dengan kemenangan TKR atas Tentara Inggris pada 15 Desember 1945. Buntut dari kemenangannya itu, Kolonel Soedirman diangkat oleh Pemerintah Indonesia sebagai panglima TKR dengan pangkat jenderal.

Ketika Belanda melakukan Agresi Militer II di bulan Desember 1948, Jenderal Soedirman langsung terpantik. Terlebih ketika mengetahui bahwa Yogyakarta yang kala itu menjadi ibu kota, jatuh di tangan musuh.

Jenderal Soedirman yang memiliki semangat patriotik yang tinggi tentunya tidak bisa menerima hal tersebut. Ia memutuskan untuk melakukan perlawanan secara gerilya, meskipun pada saat itu kondisi fisiknya lemah karena terserang penyakit tuberkulosis yang membuat paru-parunya hanya berfungsi sebelah. Akibatnya, ia harus memimpin dalam kondisi ditandu oleh para prajurit.

Jenderal Soedirman terus berjuang dari atas tandu memimpin perang gerilya selama tujuh bulan. Namun, karena kondisi kesehatannya semakin turun hingga sampai pada titik tidak memungkinkan lagi untuk bertempur, ia terpaksa meninggalkan medan pertempuran. Walaupun begitu pemikirannya selalu dibutuhkan.

Jenderal Soedirman meninggal dunia pada 29 Januari 1950 di usia yang relatif muda, yaitu 34 tahun. Ia wafat di Magelang dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta. Atas jasa-jasanya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, ia dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.

Contoh Biografi Singkat #5: Kapitan Pattimura

Kapitan Pattimura, yang sebenarnya bernama Thomas Matulessy, adalah seorang pahlawan nasional dari Maluku, Indonesia. Ia lahir pada tanggal 8 Juni 1783 di Desa Haria, Pulau Saparua, Maluku. Ia dikenal karena perjuangannya dalam memimpin pemberontakan terhadap penjajah Belanda pada abad ke-19.

Pattimura memimpin pemberontakan melawan Belanda pada tahun 1817 di Ambon, yang dikenal sebagai "Pattimura's War". Dia menggerakkan perlawanan bersama pasukan dari berbagai suku di Maluku untuk membebaskan tanah air mereka dari penjajahan Belanda. Namun, pemberontakan tersebut akhirnya dapat dipadamkan oleh Belanda pada tahun 1818.

Pattimura tertangkap dan dihukum mati oleh Belanda pada tanggal 16 Desember 1817 di Ambon. Namun, perjuangannya telah menginspirasi banyak orang Indonesia untuk terus berjuang melawan penjajahan, dan ia diakui sebagai pahlawan nasional Indonesia.

Kapitan Pattimura merupakan simbol perlawanan terhadap penjajahan Belanda di wilayah Maluku dan merupakan tokoh penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Namanya tetap diabadikan sebagai salah satu pahlawan nasional Indonesia yang dihormati.

Contoh Biografi Singkat #6: Sayuti Melik

Sayuti Melik adalah seorang seniman dan budayawan Indonesia yang lahir pada tanggal 24 Maret 1923 di Bukittinggi, Sumatera Barat. Ia dikenal sebagai salah satu tokoh seni dan budaya yang berpengaruh di Indonesia, terutama dalam bidang seni lukis dan sastra.

Sayuti Melik menunjukkan minatnya dalam seni lukis sejak usia muda, dan kemudian belajar di sekolah seni di Jakarta. Karya-karyanya yang mencerminkan keindahan alam dan kehidupan masyarakat Indonesia menjadi terkenal di dalam dan luar negeri.

Selain sebagai seorang pelukis, Sayuti Melik juga dikenal sebagai seorang penulis dan sastrawan. Ia menulis banyak karya sastra yang mengangkat kekayaan budaya dan nilai-nilai Indonesia, seperti cerita pendek, puisi, dan esai.

Selama hidupnya, Sayuti Melik aktif dalam mengembangkan seni dan budaya Indonesia. Ia turut mendirikan berbagai organisasi seni dan budaya serta aktif dalam kegiatan kebudayaan di berbagai daerah. Kiprahnya sebagai seniman dan budayawan telah memberikan kontribusi yang besar dalam melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia.

Sayuti Melik wafat pada tanggal 1 Agustus 1995, tetapi warisannya dalam dunia seni dan budaya terus hidup dan menginspirasi generasi-generasi berikutnya. Ia dianggap sebagai salah satu ikon seni dan budaya Indonesia yang memiliki pengaruh yang mendalam dalam perkembangan seni dan budaya di tanah air.

Contoh Biografi Singkat #7: Otto Iskandar Di Nata

Dianugerahi gelar pahlawan melalui SK Presiden Republik Indonesia No. 088/TK/Tahun 1973, Otto Iskandar Di Nata adalah seorang pahlawan bangsa yang lahir pada 31 Maret 1897 di Bandung.

Usai menamatkan pendidikan di HIS, Otto muda melanjutkan pendidikannya di HKS (Sekolah Guru Atas) di Purworejo, Jawa Tengah. Pada tahun 1928, ia menginisiasi berdirinya Sekolah Kartini. Atas gagasan inilah, sang pahlawan berkontribusi dalam mencerdaskan bangsa.

Dalam suasana penjajahan Belanda, Otto Iskandar Di Nata menjadi anggota dewan rakyat (Volksraad). Namun, pada tahun 1935, ia ditarik dari Volksraad karena memprotes kebijakan pemerintah Belanda.

Pada masa pendudukan Jepang, ia giat dalam surat kabar Warta Harian Cahaya. Ia juga bergabung menjadi anggota Jawa Hokokai (Badan Kebaktian Rakyat Jawa), pun juga anggota Chuo Sangi In (Dewan Perwakilan Rakyat).

Menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia, Otto Iskandar Di Nata turut berpartisipasi dalam Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dan urun menyusun UUD 1945. Akhir hayat sang pahlawan mengenaskan. Pasalnya, ia terbunuh pada 20 Desember 1945 akibat aksi penculikan.

Contoh Biografi Singkat #8: K.H. Ahmad Dahlan

K.H. Ahmad Dahlan adalah seorang ulama, pendidik, dan tokoh reformis Islam yang lahir pada tanggal 1 Agustus 1868 di Yogyakarta, Jawa Tengah, Indonesia. Ia dikenal sebagai pendiri Muhammadiyah, salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia.

Dahlan lahir dalam keluarga yang taat beragama dan memiliki latar belakang pendidikan Islam yang kuat. Setelah menempuh pendidikan formal di sekolah Belanda, Dahlan memilih untuk mendalami agama Islam di bawah bimbingan para ulama terkemuka.

Pada tahun 1912, Dahlan mendirikan Muhammadiyah, sebuah organisasi Islam yang bertujuan untuk melakukan pembaruan dalam bidang agama, pendidikan, dan sosial. Organisasi ini bertujuan untuk membangkitkan semangat keislaman di kalangan masyarakat dan memperbaiki kondisi umat Islam Indonesia yang pada waktu itu banyak terbelakang.

Dalam bidang pendidikan, Dahlan mendirikan sekolah-sekolah modern yang mengintegrasikan ajaran Islam dengan ilmu pengetahuan umum. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan umat Islam dan membantu mereka bersaing dalam perkembangan zaman.

K.H. Ahmad Dahlan meninggal dunia pada tanggal 23 Februari 1923 di Yogyakarta, tetapi warisannya dalam bentuk Muhammadiyah terus berlanjut dan menjadi salah satu kekuatan penting dalam perkembangan Islam di Indonesia.

Contoh Biografi Singkat #9: Bung Tomo

Bung Tomo, nama lengkapnya adalah Sutomo, lahir pada tanggal 3 Oktober 1920 di Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. Ia adalah seorang pahlawan nasional yang terkenal karena perannya dalam memimpin perlawanan rakyat Surabaya terhadap penjajah Belanda selama periode Revolusi Nasional Indonesia.

Selama Pertempuran Lima Hari di Surabaya pada bulan November 1945, Bung Tomo menjadi pemimpin yang sangat dihormati dan diikuti oleh para pejuang kemerdekaan. Melalui siaran radio, ia memberikan semangat dan arahan kepada rakyat Surabaya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan setiap cara yang mereka miliki.

Setelah kemerdekaan Indonesia diakui secara internasional, Bung Tomo tetap aktif dalam politik dan menjadi salah satu tokoh penting dalam perjuangan untuk membangun negara baru. Namun, pada tahun 1965, ia ditangkap oleh rezim Orde Baru dan diasingkan ke Pulau Buru bersama dengan tokoh-tokoh lainnya yang dianggap sebagai lawan politik.

Meskipun mengalami masa-masa sulit selama pengasingan, Bung Tomo tetap berkomitmen pada idealisme dan kecintaannya pada Indonesia. Setelah era Orde Baru berakhir, ia kembali dihormati sebagai salah satu pahlawan kemerdekaan dan simbol semangat perlawanan rakyat Indonesia terhadap penjajahan.

Bung Tomo wafat pada tanggal 7 Oktober 1981, tetapi warisannya sebagai pahlawan nasional terus dihargai dan diingat oleh bangsa Indonesia.

Contoh Biografi Singkat #10: Presiden Gus Dur

Abdurrahman Wahid, yang lebih dikenal sebagai Gus Dur, adalah seorang ulama, intelektual, dan politikus Indonesia yang lahir pada tanggal 7 September 1940 di Jombang, Jawa Timur. Ia merupakan putra dari salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU), organisasi Islam terbesar di Indonesia.

Gus Dur menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia dari tahun 1999 hingga 2001, setelah terpilih dalam pemilihan presiden pertama secara demokratis pasca-Orde Baru. Sebagai presiden, ia mengadvokasi demokrasi, pluralisme, dan hak asasi manusia. Namun, masa kepresidenannya juga diwarnai oleh tantangan politik dan krisis ekonomi.

Selama masa kepresidenannya, Gus Dur berusaha menjaga stabilitas politik dan keutuhan negara Indonesia yang majemuk. Namun, pada tahun 2001, ia diberhentikan dari jabatannya oleh MPR karena kinerja pemerintah yang dinilai tidak efektif dalam mengatasi berbagai masalah yang dihadapi negara.

Setelah masa kepresidenannya, Gus Dur tetap aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan politik, serta menjadi salah satu suara yang kritis terhadap pembangunan demokrasi di Indonesia. Ia meninggal dunia pada tanggal 30 Desember 2009, dan dimakamkan di Jombang, Jawa Timur.

Contoh Biografi Singkat #11: Muhammad Yamin

Muhammad Yamin lahir di Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat pada 28 Agustus 1903. Kisah mengenainya kehidupan organisasinya dimulai ketika ia bergabung menjadi anggota Jong Sumatranen Bond, sebuah organisasi kedaerahan yang bergerak dalam perjuangan kepemudaan dan kebangsaan.

Pada tahun 1923, dalam suasana Lustrum 1 Jong Sumatranen Bond di Jakarta, Muhammad Yamin menyampaikan gagasannya mengenai persatuan Indonesia. Ia kemudian juga membawakan idenya tersebut dalam Kongres Pemuda I (1926) dan Sumpah Pemuda (1928).

Dalam urusan proklamasi kemerdekaan, Muhammad Yamin memiliki peranan besar. Dirinya tergabung dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Tak hanya itu, ia juga turut berpartisipasi dalam Panitia Kecil dan merumuskan gagasan Pancasila.

Usai mendapat kemerdekaan, Muhammad Yamin pernah menjabat beberapa kali. Di antaranya adalah anggota KNIP, Ketua Bappenas, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Wakil Pertama Bidang Khusus, dan Menteri Penerangan.

Muh. Yamin wafat pada 17 Oktober 1962 dan dimakamkan di kampung halamannya. Atas jasa-jasanya, pemerintah memberikan gelar pahlawan pergerakan nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI No. 088/TK/Tahun 1973 yang disahkan pada 6 November 1973.

Contoh Biografi Singkat #12: I Gusti Ngurah Rai

I Gusti Ngurah Rai adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang lahir pada tanggal 30 Januari 1917 di Desa Carangsari, Kabupaten Badung, Bali. Ia dikenal sebagai salah satu tokoh terkemuka dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, terutama dalam Pertempuran Puputan Margarana.

Ngurah Rai memiliki latar belakang militer dan pernah menjadi anggota Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada masa Revolusi Nasional Indonesia. Ia dikenal sebagai seorang pemimpin yang berani dan tegas dalam memimpin pasukannya.

Pada tahun 1946, saat Belanda melakukan agresi militer kedua untuk merebut kembali wilayah Indonesia, Ngurah Rai memimpin pasukannya dalam pertempuran sengit melawan tentara Belanda di Margarana, Bali. Meskipun pasukannya kalah secara jumlah dan senjata, Ngurah Rai dan pasukannya memilih untuk melakukan puputan (perlawanan hingga titik darah penghabisan) daripada menyerah kepada penjajah.

Pertempuran tersebut berakhir dengan kematian Ngurah Rai dan hampir seluruh pasukannya, namun tindakan heroik mereka menjadi simbol perlawanan yang membanggakan dan memotivasi semangat kemerdekaan Indonesia. Puputan Margarana dianggap sebagai salah satu momen penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.

I Gusti Ngurah Rai dianugerahi gelar pahlawan nasional oleh pemerintah Indonesia atas pengorbanan dan jasanya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Nama dan jasanya terus dihormati dan diabadikan oleh bangsa Indonesia sebagai inspirasi bagi generasi-generasi berikutnya.

Demikianlah beberapa contoh biografi singkat para pahlawan dan tokoh bangsa, mulai dari Sultan Agung hingga I Gusti Ngurah Rai. Semoga contoh-contohnya bermanfaat, ya!




(apl/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads