Sampah APK di Sleman Akan Dicacah, Satpol: Masyarakat Boleh Minta

Pemprov DKI Jakarta melalui Satpol PP DKI Jakarta menertibkan atribut partai politik. Alat peraga kampanye itu ditertibkan karena tidak memiliki izin (ilegal). (IG @satpolpp.dki) — Ilustrasi alat peraga kampanye (APK). Foto: IG @satpolpp.dki

Sleman -

Sampah alat peraga kampanye (APK) Pemilu 2024 di Kabupaten Sleman akan diolah menjadi bahan bakar (refused derivied fuel/RDF) jika tidak diambil oleh pemiliknya.

Kasatpol PP Kabupaten Sleman Shavitri Nurmala Dewi mengatakan ribuan APK itu saat ini masih disimpan di gudang Bawaslu Sleman.

"Dari berapa hari penertiban itu kira-kira 10.000 APK yang kita bersihkan dan sekarang ada di gudang Bawaslu," kata Shavitri kepada wartawan, Rabu (21/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Shavitri bilang APK itu tidak semuanya dimusnahkan. Masyarakat yang hendak memanfaatkan APK itu diperbolehkan mengambil ke Bawaslu.

"Memang ada beberapa pihak yang kemudian meminta kepada Bawaslu untuk dipergunakan ulang kan, masyarakat boleh minta itu. Jadi sudah ada pihak juga yang mengambil untuk dipergunakan ulang ya," ujar dia.

Meski demikian, ada rencana menggunakan APK itu untuk dijadikan sebagai bahan bakar. Ke depannya APK itu akan dicacah dan dijadikan bahan bakar di TPST Tamanmartani.

"Tapi rencananya Bawaslu akan bekerjasama dengan DLH Sleman karena di TPST Tamanmartani kan ada mesin pencacah ya. Nah ini akan maksimalkan dulu untuk dicacah di TPST Tamanmartani," ucap Shavitri.

"Iya harapannya seperti itu (jadi RDF)," imbuh dia.

Shavitri menambahkan, pelaksanaan pemusnahan APK menjadi RDF itu akan berkoordinasi dengan DLH Sleman. Dia belum memastikan kapan pemusnahan APK itu dilakukan.

"Dicacah sama DLH di TPST Tamanmartani. Kan ini harus segera ya karena sewa gudang itu berakhir bulan Februari akhir. Jadi harus segera diangkut ke TPST," pungkasnya.