PP Muhammadiyah Apresiasi Petugas TPS Seluruh Indonesia-Luar Negeri

PP Muhammadiyah Apresiasi Petugas TPS Seluruh Indonesia-Luar Negeri

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Rabu, 14 Feb 2024 11:27 WIB
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir saat mencoblos di TPS 12, Rukeman, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Rabu (14/2/2024).
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir saat mencoblos di TPS 12, Rukeman, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Rabu (14/2/2024). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng
Bantul -

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir menggunakan hak suaranya di tempat pemungutan suara (TPS) 12, Rukeman, Tamantirto, Kasihan, Bantul. Haedar berpesan jika suara rakyat adalah suara Tuhan, sehingga peserta pemilu harus menghormati dan menerima hasilnya.

Pantauan detikJogja, Haedar datang beserta keluarganya di TPS 12 pukul 09.17 WIB. Mengenakan baju koko lengan panjang berwarna putih, celana panjang warna krem dan peci hitam, Haedar tampak mencoblos di bilik suara huruf C.

"Jadi hari ini saya bersama keluarga memilih di sini dan alhamdulillah berjalan lancar, baik sesuai dengan ketentuan," katanya usai pencoblosan di TPS 12, Rukeman, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Rabu (14/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, Haedar menilai suasana masyarakat di akar rumput tempatnya mencoblos guyub, tertib dan penuh semangat. Haedar juga percaya hal serupa juga terjadi di TPS seluruh tanah air dan mancanegara.

"Tentu saja kami sebagai pribadi atau sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah menyampaikan apresiasi tinggi, penghargaan yang tinggi terhadap para petugas sampai di TPS seluruh Indonesia dan Mancanegara dengan berbagai perangkatnya," ucapnya.

ADVERTISEMENT

"Tentu saja kepada KPU dan Bawaslu yang telah melaksanakan tugas dengan baik dan tertib dan kami harapkan tidak ada sesuatu yang tidak diharapkan. Artinya bahwa pelaksanaannya sesuai dengan konstitusi dan peraturan yang berlaku," lanjut Haedar.

Yang ketiga, ini adalah suara masyarakat, suara rakyat yang tulus datang ke TPS-TPS. Sehingga dirinya yakin bahwa masyarakat memilih dengan hati, dengan pilihan-pilihan yang rasional.

"Maka kami harapkan proses penghitungan sampai nanti tuntas berjalan dengan baik, sesuai dengan aturan dan tidak ada kekeliruan, kesalahan dan saya yakin pelaksanaannya juga harus tetap menjunjung tinggi asas luber jurdil, bermartabat dan beretika luhur serta tetap menjaga prinsip-prinsip dan aturan konstitusi," ucapnya.

Selanjutnya, Haedar menyebut jika suara rakyat adalah suara Tuhan. Sehingga semua pihak harus menghormati pilihan rakyat dan menerima hasil Pemilu dengan legowo.

"Keempat, kami harapkan bahwa ketika rakyat sudah memilih, dan itu adalah suara Tuhan kata prinsip demokrasi, artinya betapa daulat rakyat itu adalah penentu hasil pilihan ini," ucapnya.

"Maka semua pihak harus menghormati pilihan rakyat dan menerima hasil pemilu ini dengan sikap legowo, dengan sikap ksatria, dengan sifat dan sikap kenegarawanan bahkan juga dengan tetap memiliki semangat berbangsa dan bernegara yang positif," imbuh Haedar.

Kelima, bilamana ada persengketaan-persengketaan pemilu yang itu selalu terjadi pada setiap pemilu, entah itu karena penyimpangan yang tidak disengaja atau kekeliruan yang tidak disengaja atau penyimpangan-penyimpangan dan hal-hal yang tidak sesuai dengan ketentuan maka gunakanlah prinsip hukum dan penyelesaian secara hukum serta koridor yang berlaku.

"Maka kami harapkan KPU, Bawaslu kemudian nanti di MK dan seluruh institusi yang memproses hal-hal yang bersifat sengketa pemilu itu diselesaikan secara aturan yang berlaku secara hukum, dan proses penyelesaian pun harus tetap akuntabel, terbuka sehingga hasilnya itu memuaskan semua pihak," katanya.

"Karena sengketa diselesaikan secara hukum kemudian proses hukum atau ketentuannya berjalan jujur, adil dan transparan sehingga semua akan menerima seperti pertandingan yang berjalan secara fair," lanjut Haedar.




(ahr/apl)

Hide Ads