Mahfud Md memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai Menko Polhukam. Universitas Islam Indonesia (UII) sebagai kampus almamater Mahfud, menyambut baik keputusan itu.
"Kami menyambut baik karena itu juga bagian dari seruan kami karena potensi konflik kepentingan selalu ada," kata Rektor UII, Fathul Wahid kepada wartawan di kampus terpadu UII Jalan Kaliurang Km 14.5, Sleman, Kamis (1/2/2024).
Fathul menilai, keputusan Mahfud untuk mundur bisa meminimalkan potensi konflik kepentingan. Apalagi saat ini, Mahfud maju sebagai cawapres mendampingi Ganjar Pranowo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika seorang masih menjabat dan ternyata ikut kampanye ikut pemilihan, kita tidak bisa memastikan bahwa konflik kepentingan bisa kalis, tidak ada sama sekali. Jadi kami menyambut baik," ujarnya.
Oleh karena itu, dia meminta pejabat negara lain yang terlibat dalam kampanye pemilu agar bisa mengundurkan diri. Sebab, tidak ada jaminan fasilitas negara tidak digunakan dalam kampanye.
"Seruan kami sangat jelas, kami mengimbau semua pejabat negara yang menggunakan, yang mempunyai akses kepada sumber daya negara untuk mengundurkan diri. Karena itu akan menjamin netralitas dan menjamin bahwa tidak ada penyalahgunaan sumber daya negara untuk kepentingan politik praktis golongan tertentu," tegasnya.
Di sisi lain, dia meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan contoh yang baik sebagai seorang negarawan. Menurutnya, rakyat Indonesia saat ini sudah lebih cerdas dan bisa menilai manuver-manuver politik Jokowi.
"Rakyat semakin cerdas, dan saya yakin rakyat akhirnya punya preferensi mana yang harus dipilih untuk menjamin bahwa Indonesia di masa yang akan datang menjadi bangsa yang lebih adil, sejahtera dan bermartabat," pungkasnya.
Sebelumnya, Mahfud menjelaskan alasannya mundur yakni agar pekerjaan Menko Polhukam tidak terganggu dengan kegiatan kampanye selama Pilpres 2024.
"Saya itu diangkat oleh Presiden (Joko Widodo) dengan penuh kehormatan. Presiden memanggil saya dan mempercayakan untuk mengurus Polhukam, saya juga sangat menghormati beliau sehingga saya menerima tugas itu," ujar Mahfud dalam acara Tabrak Prof di Aceh, Rabu (31/1/2024), dilansir detikNews.
"Sekarang sesudah 4,5 tahun saya merasa karena saya punya pilihan politik sendiri di dalam Pemilu maka saya merasa harus ke pinggir dulu agar tidak mengganggu jalannya pemerintahan dan agar saya juga tidak terganggu juga oleh kebijakan pemerintahan," jelasnnya.
Mahfud mengatakan bahwa dirinya akan menyerahkan surat pengunduran diri langsung pada Jokowi. Hal itu dilakukan lantaran dirinya ingin pergi dengan beretika.
"Saya besok (hari ini) akan menghadap Presiden sebagai etika. Kalau di Jawa ada istilah tinggal glanggang colong playu, pergi begitu saya. Saya tidak mau pergi begitu saja, tapi saya dengan penuh kehormatan akan menghadap kepada Presiden dan akan menyampaikan permohonan itu," katanya.
Setelah itu, Mahfud akan menunggu keputusan dari Presiden Jokowi.
(ahr/cln)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
Reuni Fakultas Kehutanan UGM Angkatan 1980, Kursi Khusus buat Jokowi Disiapkan