Anies Kunjungi Kantor PW Muhammadiyah DIY, Ini yang Dibahas

Capres nomor urut 01 Anies Baswedan berkunjung ke kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (PWM DIY), Selasa (23/1/2024). Foto: dok. Istimewa

Jogja -

Calon Presiden (Capres) nomor urut 01 Anies Baswedan berkunjung ke kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (PW Muhammadiyah/PWM DIY). Anies bertemu dengan pengurus PWM DIY. Ini yang dibahas.

Dalam kunjungannya di kantor PWM DIY, Jalan Gedongkuning, Yogyakarta, pada Selasa (23/1/2024) petang, Anies diterima oleh Ketua PWM DIY Ustadz Ikhwan Ahada didampingi Sekretaris PWM DIY Arif Jamali Muis dan jajaran Wakil Ketua PWM DIY.

Usai pertemuan Anies, mengatakan bahwa Muhammadiyah telah lama berkarya dan bergerak di bidang sosial, pendidikan, dan kesehatan dilandasi niat memberi untuk sejahterakan masyarakat terutama kaum lemah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi kita bicarakan bagaimana bisa pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh Muhammadiyah membantu untuk merumuskan solusi untuk kesejahteraan masyarakat di Indonesia dan mengurangi ketimpangan dari yang kaya dan yang miskin," ujar Anies, dalam keterangan pers kepada wartawan.

Anies juga menyampaikan pernah menimba ilmu di Sekolah Muhammadiyah yakni di TK ABA Dagen Jogja dan sering bermain di rumah AR Fahrudin yang sekarang menjadi kantor PP Muhammadiyah di Jalan Cikditiro, Jogja.

Sementara itu, Ketua PWM DIY Ustadz Ikhwan Ahada mengatakan pertemuan berlangsung santai dan saling tukar pandangan.

"Muhammadiyah ini tenda besar bagi semua anak bangsa dan komitmen Muhammadiyah untuk terus memajukan bangsa. Muhammadiyah sangat terbuka bagi siapa pun untuk bertukar gagasan untuk memajukan bangsa dan negara," ujarnya dalam keterangan pers yang sama.

Ikhwan Ahada juga menyampaikan dalam pertemuan mendiskusikan masalah keindonesiaan yang berkemajuan.

"Saling bertukar gagasan dan tantangan masa depan kehidupan berbangsa dan bernegara seperti pemikiran berkemajuan yang dilandasi nilai dan pijakan konstitusi yang kokoh agar tidak salah arah. Disertai sikap optimis dan spirit menolong yang otentik agar Indonesia bisa hadapi tantangan ke depan," lanjutnya.