Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi hadir dalam acara penyerahan sertifikat warisan dunia UNESCO untuk Sumbu Filosofi Yogyakarta di Kantor Gubernur DIY, Kompleks Kepatihan, Kota Jogja, siang ini. Begini respons Retno saat ditanya wartawan soal insiden pengusiran pengungsi etnis Rohingya di Aceh.
Seusai menghadiri acara tersebut, Kamis (28/12), Retno ditemui wartawan yang menanyakan soal kasus pengusiran pengungsi etnis Rohingya dari tempat penampungan sementara di Gedung Balee Meuseuraya Aceh (BMA) menuju ke kantor Kemenkumham Aceh pada Rabu (27/12) kemarin.
Namun, Retno hanya merespons singkat sambil melempar senyum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Makasih ya, makasih," kata Retno di Kompleks Kepatihan Jogja, Kamis (28/12/2023).
Wartawan kemudian menanyakan lagi kepada Retno tentang insiden Rohingya tersebut. Namun Retno tidak bersedia menjawab dan bergegas masuk ke mobil lalu meninggalkan lokasi.
Mahasiswa Aceh Minta Pengungsi Rohingya Pindah
Dilansir detikNews, sejumlah mahasiswa dari berbagai kampus di Aceh melakukan aksi menolak etnis Rohingya. Massa aksi tersebut lantas membawa para pengungsi Rohingya ke halaman kantor Kemenkumham Aceh.
"Kami mengangkat Rohingya ke mobil, kita mengantarkan Rohingya ke Kemenkumham Aceh," kata Korlap aksi, T Wariza Ismandar, di Banda Aceh, dikutip detikNews dari Antara, Rabu (27/12).
Disebutkan, para mahasiswa awalnya berunjuk rasa di kantor DPR Aceh. Kemudian mereka mendatangi para pengungsi Rohingya yang berada di Balai Meuseuraya Aceh (BMA).
Sesampainya di BMA, mereka mengarahkan para pengungsi yang kurang lebih mencapai 137 orang untuk segera menaiki mobil yang telah disiapkan mahasiswa.
Para pengungsi perempuan dan anak-anak sontak menangis ketika para mahasiswa menghampiri mereka. Tetapi peserta aksi tetap mengarahkan pengungsi ke mobil dan akhirnya dibawa ke Kemenkumham Aceh.
Wariza mengatakan, rencana awal mereka ingin membawa Rohingya itu ke kantor Imigrasi, tetapi karena di sana sedang ada pengerjaan pembangunan gedung, maka dialihkan ke Kemenkumham Aceh.
Wariza menuturkan, seharusnya Imigrasi atau Kemenkumham menjadi garda terdepan dalam penanganan Rohingya, namun belum ada tindakan apapun terhadap para pengungsi.
"Belum ada tindakan, jadi kita minta imigrasi untuk mendeportasi Rohingya," ujar Korlap.
Di sisi lain, mahasiswa yang mayoritas dari Universitas Abulyatama itu juga menuntut DPR Aceh untuk mengeluarkan statemen menolak pengungsi Rohingya.
"Tuntutan kita juga segera konfirmasi dan mendesak pemerintah pusat menemukan titik temu permasalahan Rohingya," demikian Wariza.
Saat ini, para pengungsi Rohingya tersebut sudah berada di halaman depan kantor Kemenkumham Aceh, dan belum ada kepastian apakah diterima atau ada kebijakan lainnya.
(dil/apl)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM