Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep mengungkapkan perjalanannya terjun ke dunia politik. Hal itu disampaikannya saat bertemu dengan kelompok pemuda di Sorong, Papua.
Dilansir detikNews, Sabtu (25/11), dalam pertemuan itu Kaesang blak-blakan mengaku bahwa dirinya memang terjun ke dunia politik secara instan.
Bahkan, ia juga mengaku secara instan terpilih sebagai Ketua PSI. Mengingat, dirinya langsung ditunjuk sebagai Ketua Partai hanya dalam waktu 3 hari setelah bergabung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya instan enggak? Instan, saya harus akui sependapat. Namun, saya mau membela diri, mau bagaimanapun di media, kaget, susah," ucap Kaesang di depan kelompok pemuda di Sorong, Papua, seperti dikutip dari detikNews, Sabtu (25/11/2023).
Meski mengaku instan, Kaesang menjelaskan bahwa pengetahuan politiknya sudah didapat sejak ia duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), tepatnya tahun 2005. Ia mengaku terpapar politik sejak sang ayah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih menjabat sebagai Wali Kota Solo.
"Saya ini sudah terpapar dengan dunia politik sejak tahun 2005, sejak ayah saya jadi wali kota dan sampai sekarang berarti sudah 18 tahun," lanjutnya.
![]() |
Lebih lanjut, Kaesang menjelaskan dirinya mendapat banyak pengetahuan dari sang ayah, termasuk cara berkomunikasi dengan baik.
"Apa yang saya pelajari ketika bapak saya jadi wali kota? Umur saya masih SD. Bapak saya bilang belajar berkomunikasi maupun di dunia bisnis, atau di dunia politik, mungkin itu adalah sebuah komunikasi ke masyarakat," ungkap Kaesang.
"Bapak saya selalu ngomong komunikasi. Bahkan beliau, sampai saat ini beliau enggak pernah berhenti keliling ke Indonesia. Memang betul saya terlihat instan, tapi saya selalu belajar dari beliau. Kalau istilahnya dalam dunia kerja, saya seperti job training," tambah suami Erina Gudono itu.
Tak hanya bertemu Kelompok Pemuda Sorong, dalam kunjungannya itu Kaesang juga sempat mendengarkan curhat dari para nelayan sekitar.
(cln/dil)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan