Sekolah di Gaza Diserang Israel, Hamas: 20 Orang Tewas

Internasional

Sekolah di Gaza Diserang Israel, Hamas: 20 Orang Tewas

tim detikNews - detikJogja
Sabtu, 04 Nov 2023 18:20 WIB
Palestinians look for survivors following Israeli airstrike in Nusseirat refugee camp, Gaza Strip, Tuesday, Oct. 31, 2023. (AP Photo/Doaa AlBaz)
Kerusakan di Gaza akibat serangan Israel (Foto: AP/Doaa AlBaz)
Jogja -

Sedikitnya 20 orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan Israel yang 'menargetkan' sebuah sekolah di Gaza Utara. Serangan berupa moertir itu dijatuhkan langsung ke sekolah tersebut.

Demikian disampaikan kementerian kesehatan yang dikendalikan Hamas pada Sabtu pagi (4/11) waktu setempat.

"20 orang yang mati syahid dan puluhan orang yang terluka, tiba di rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza setelah serangan langsung terhadap sebuah sekolah yang diubah menjadi kamp darurat bagi para pengungsi di daerah al-Saftawy di Gaza utara," kata Kementerian Kesehatan Gaza dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip kantor berita AFP, Sabtu (4/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Beberapa mortir tank jatuh ke sekolah yang menjadi sasaran langsung tersebut," imbuh kementerian.

Selain itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) disebut juga menyerang konvoi ambulans di luar Rumah Sakit Al Shifa di Gaza.

ADVERTISEMENT

Organisasi Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina sebelumnya mengatakan, salah satu ambulansnya terkena "sebuah rudal yang ditembakkan oleh pasukan Israel" hanya beberapa meter dari pintu masuk rumah sakit di Kota Gaza. Serangan rudal Israel itu disebut menewaskan 15 orang dan melukai lebih dari 60 orang lainnya.

Ngerinya Dampak Serangan Israel di Gaza

Sekretaris Jenderal Organisasi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Antonio Guterres berujar dirinya merasa ngeri dengan serangan Israel tersebut.

"Saya ngeri dengan laporan serangan di Gaza terhadap konvoi ambulans di luar rumah sakit Al Shifa. Gambaran jasad-jasad yang berserakan di jalan di luar rumah sakit sungguh mengerikan," kata Guterres dalam pernyataannya, dikutip kantor berita AFP.

Seorang jurnalis AFP yang berada di lokasi serangan melihat banyaknya jasad di samping ambulans yang rusak di luar rumah sakit, penuh sesak dengan warga sipil yang mencari pertolongan dari bombardir Israel, dan mereka yang terluka.

Bersikeras bahwa dia "tidak melupakan serangan teror yang dilakukan Hamas di Israel," Guterres menambahkan bahwa "selama hampir satu bulan, warga sipil di Gaza, termasuk anak-anak dan perempuan, telah dikepung, tidak diberi bantuan, dibunuh, dan dibom keluar dari rumah-rumah mereka."

"Ini harus dihentikan," tegas pemimpin badan dunia itu.

Militer Israel berdalih, mereka melancarkan serangan udara ke sebuah ambulans yang "diidentifikasi oleh pasukan sebagai digunakan oleh sel Hamas di dekat posisi mereka di zona pertempuran."




(apu/apu)

Hide Ads