Iran Minta AS Kendalikan Israel agar Perang Tak Meluas

Internasional

Iran Minta AS Kendalikan Israel agar Perang Tak Meluas

Tim detikNews - detikJogja
Jumat, 13 Okt 2023 18:51 WIB
Israel menyatakan telah menjatuhkan 6 ribu bom di Gaza selama enam hari berturut-turut. Ini penampakan bom-bom Israel yang menghantam gedung-gedung di Gaza.
Potret Bom-bom Israel Hantam Gedung di Gaza (Foto: AP Photo/Hatem Moussa)
Jogja -

Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Hossein Amir-Abdollahian meminta pemerintah Amerika Serikat agar mengendalikan Israel. Hal ini demi mencegah perang regional atas konflik Israel dan Hamas meluas.

Dilansir detikNews, Jumat (13/10/2023), hal itu disampaikan Menlu Iran seiring perang Israel vs Hamas sudah berlangsung selama tujuh hari. Konflik ini terjadi setelah para milisi Hamas menyerbu perbatasan dari Gaza ke Israel pada Sabtu (7/10) lalu dan menewaskan sedikitnya 1.200 orang.

Israel pun membalas dengan hujan serangan udara dan artileri terhadap target-target Hamas di Jalur Gaza. Hal ini mengakibatkan 1.350 orang tewas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Amerika ingin memberi Israel kesempatan untuk menghancurkan Gaza, dan ini adalah... kesalahan besar," kata Amir-Abdollahian, dikutip kantor berita AFP.

Dia menambahkan, "jika Amerika ingin mencegah berkembangnya perang di wilayah tersebut, mereka harus mengendalikan Israel."

ADVERTISEMENT

Meski Teheran sudah lama mendukung kelompok Hamas, para pejabat Iran bersikukuh jika republik Islam itu tidak terlibat dalam serangan mendadak ke Israel pada Sabtu (7/10) lalu.

Amir-Abdollahian bertolak ke Beirut, Lebanon pada Kamis (12/10) malam untuk mencegah perang meluas ke Lebanon. Dia bahkan sempat singgah di Baghdad, Irak.

"Keamanan dan perdamaian Lebanon penting bagi kami," kata Amir-Abdollahian setelah bertemu dengan Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati.

"Salah satu tujuan perjalanan kami adalah untuk menekankan keamanan Lebanon," tambahnya.

Juga pada hari Jumat, Amir-Abdollahian bertemu dengan pemimpin Hizbullah, Hasan Nasrallah untuk membahas "hasil potensial" dan "posisi yang harus diambil" sehubungan dengan perkembangan terkini, demikian menurut pernyataan Hizbullah.




(ams/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads