Semringahnya Emak-emak Buruh Gendong Beringharjo Lenggak-lenggok Bak Model

Semringahnya Emak-emak Buruh Gendong Beringharjo Lenggak-lenggok Bak Model

Elisabeth Meisya, Steffy Gracia - detikJogja
Kamis, 05 Okt 2023 15:04 WIB
Para peserta fashion show ini berasal dari para pedagang maupun buruh gendong pasar. Event ini digelar Kamis (5/10/2023).
Emak-emak buruh gendong juga dilibatkan mengikuti Beringharjo Fashion Day memeriahkan HUT Kota Jogja (Foto: Elisabeth Meisya/detikJogja)
Jogja -

Memeriahkan HUT ke-267 Kota Jogja digelar peragaan busana atau fashion show digelar di Pasar Beringharjo Jogja. Para pesertanya berasal dari pedagang maupun buruh gendong yang berlenggak-lenggok bak model catwalk.

Event Beringharjo Fashion Day digelar di sekitar los 15 hingga los 17. Tema yang diangkat yakni 'Seribu Makna Lurik Jogja'.

Pantauan detikJogja, acara ini tampak ramai dan menjadi tontonan pengunjung Pasar Beringharjo. Aktivitas jual beli dalam area Pasar Beringharjo pun tetap berjalan meski ada acara ini.

Alunan musik turut menyemarakkan suasana saat pedagang maupun buruh gendong berlenggak-lenggok bak model. Tak hanya kaum muda, ada juga ibu-ibu dan bapak-bapak yang ikut memeriahkan acara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu peserta, Suminah (60) mengaku senang ketika mendapat tepuk tangan meriah dari penonton. Buruh gendong Pasar Beringharjo ini pun tampak semringah saat berjalan di catwalk.

"Seneng sekali, ramai, bagus. Saya seneng itu dikeplokin (tepuk tangan) juri-juri. Walau nggak sekolah udah tua dikeplokin (tepuk tangan) juri tuh seneng sekali," ujar Suminah yang sejak usia 12 tahun menjadi buruh gendong ini, saat diwawancarai tim detikJogja, Kamis (5/10/2023).

ADVERTISEMENT

Salah satu pedagang yang menjadi model, Mardianto (51) mengaku mewakili Pasar Kranggan. Dia berharap acara ini bisa melestarikan budaya Jogja, salah satunya yaitu batik lurik.

"Alhamdulillah saya merasa bangga juga merasa senang, sukses untuk acara fashion day-nya," ujar Mardianto.

Hal senada juga disampaikan Sunarti (45). Pedagang Pasar Demangan ini senang bisa memeriahkan event fashion show ini.

"Senang dan bisa mendapatkan teman banyak dan pengalaman baru dalam mengikuti acara ini," ujar Sunarti.

Para peserta fashion show ini berasal dari para pedagang maupun buruh gendong pasar. Event ini digelar Kamis (5/10/2023).Para peserta fashion show ini berasal dari para pedagang maupun buruh gendong pasar. Event ini digelar Kamis (5/10/2023). Foto: Elisabeth Meisya/detikJogja

Begitu pula Astia (28) yang mengaku senang dengan kegiatan ini. Pedagang Pasar Beringharjo ini berharap kemeriahan HUT Kota Jogja ini juga bisa dirasakan para pengunjung.

"Seru sih, karena tiap tahunnya kan kita ngadain juga, banyak berbagai pedagang tentunya ikut serta seperti ini, khususnya di ulang tahun Jogja ini, sangat meriah ya, dan pengunjung-pengunjung dari luar kota bisa menonton acara ini secara gratis," tutur Astia (28).


Penampilan para pedagang maupun buruh gendong ini pun mendapat apresiasi dari tim juri. Mereka terkesan dengan semangat para peserta untuk mengikuti acara ini.

"Pesertanya oke banget, terutama mereka pedagang dan buruh gedong tapi mereka bisa luwes diatas panggung, itu udah nilai plus buat mereka, tapi saya salut mereka bener-bener mempersiapkan dari make up, rambut, sampai bajunya yang oke banget, sampai ada yang ala ala Anang Ashanti tadi saya lihat, seneng banget," tutur juri, Tuni (40).

"Saya seneng banget soalnya semangatnya mereka itu luar biasa ya, mereka berusaha memberikan yang terbaik untuk acara ini, dan tadi saya lihat mereka total banget," tambah juri lainnya, Almafira.

Selengkapnya di halaman berikut.

Sebagai informasi, jumlah peserta yang tampil sekitar 120 peserta dengan dua kategori yaitu pedagang dan komunitas buruh gendong. Terdapat tiga juri yang terdiri dari BRI, tim koreografer, dan Indonesian Fashion Chamber (IFC).

"Karena event pertama dulu sudah menggunakan batik, dan kita juga ingin memperkenalkan kain tradisional khas Jogja yaitu lurik, karena lurik itu mempunyai makna dan historis yang banyak," ujar Kepala Dinas Perdagangan, Veronica Ambar Ismuwardani.

"Saya ingin pedagang juga memaknai kain lurik, bukan hanya menjual baju luriknya, tetapi juga memahami makna dan terus melestarikan lurik sebagai kain khas Jogja," tambahnya.

Tak hanya memeriahkan HUT Kota Jogja, event ini diharapkan juga bisa meningkatkan branding Pasar Beringharjo sebagai destinasi belanja sekaligus ruang edukasi. Ambar berharap kain lurik juga semakin populer sehingga bisa menyejahterakan pedagang maupun perajinnya.

"Harapannya pasti juga di sini ada pemberdayaan masyarakat selain melestarikan lurik Jogja. Pemberdayaan kepada pedagang khususnya dengan diadakannya ini, pengunjung makin banyak, dagangan pedagang laris, baik batik maupun luriknya. Kami berharap ekonomi pedagang mulai up lagi," harap Ambar.

Artikel ini ditulis oleh Elisabeth Meisya dan Steffy Gracia peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.


Hide Ads