Alasan Keraton Jogja Tak Gelar Pasar Malam Sekaten Tahun Ini

Alasan Keraton Jogja Tak Gelar Pasar Malam Sekaten Tahun Ini

Adji G Rinepta - detikJogja
Jumat, 22 Sep 2023 13:38 WIB
Pasar malam Sekaten di Yogya
Pasar malam Sekaten di Yogya. Foto: Muhammad Ikhsan Burhanudin/dTraveler.
Jogja -

Keraton Jogja kembali gelar rangkaian acara Hajad Dalem Sekaten, memperingati Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW. Namun, pasar malam sekaten tidak akan digelar tahun ini.

Tepas Tanda Yekti Keraton Jogja, Kanjeng Mas Tumenggung (KMT) Tirtawijaya mengatakan alasan ditiadakannya pasar malam sekaten lantaran pihak Keraton ingin mengembalikan marwah sekaten.

"Sebenarnya Keraton sedang berusaha mengembalikan roh-nya sekaten. Kalau melihat sejarahnya, Keraton Jogja itu melakukan syiar budaya dengan berbagai macam hal salah satunya sekaten," jelas Kanjeng Tirta dalam jumpa pers di kompleks Kepatihan, Jumat (22/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kanjeng Tirta mengatakan Hajad Dalem Sekaten dengan pasar malem adalah hal yang berbeda bagi keraton.

"Karena sudah mindset-nya masyarakat bahwa sekaten itu intinya pasar malem, sebenarnya tidak. Itu adalah dua hal berbeda," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Kanjeng Tirta pun menerangkan awal mula adanya pasar malam saat Hajad Dalem Sekaten. Ia menceritakan Hajad Dalem Sekaten merupakan syiar agama Islam. Dengan Miyos Gangsa sebagai pembuka acara dan diakhiri dengan Kondur Gangsa.

"Jadi pada waktu itu penganut agama Islam memang tidak terlalu banyak di wilayah kita. Jadi dengan adanya sekaten masyarakat berbondong-bondong menuju tempat tersebut," terang Kanjeng Tirta.

"Pada saat itu masyarakat kurang hiburan atau belum banyak hiburan, sangat minim. Nah adanya sekaten ini dijadikan wahana atau wadah untuk syiar penyebaran agama Islam pada waktu itu," lanjutnya.

Lalu pada saat masa kolonial Belanda, lanjut Kanjeng Tirta, Belanda selalu khawatir jika ada perkumpulan masyarakat. Terlebih jika acara tersebut diadakan oleh pihak Keraton Jogja.

Oleh karena itu, Hajad Dalem Sekaten pada waktu itu dianggap ancaman oleh Belanda. Untuk itu, Belanda membuat siasat untuk memecah kerumunan masyarakat dengan membuat Pasar Malam.

"Belanda pada waktu itu sangat takut pada kegiatan yang ada di Keraton, setiap ada perkumpulan selalu curiga," jelas Kanjeng Tirta.

"Akhirnya membuat siasat, untuk acara sekaten ini fokusnya dipisah dengan adanya pasar malam, jadi fokusnya tidak di sekaten lagi, mereka akan terpecah fokusnya di pasar malam," tutupnya.




(apl/aku)

Hide Ads