Emak-emak Dimaki-Dilempari Tinja Usai Gerebek Markas Narkoba di Jambi

Regional

Emak-emak Dimaki-Dilempari Tinja Usai Gerebek Markas Narkoba di Jambi

Tim detikSumbagsel - detikJogja
Jumat, 25 Agu 2023 13:40 WIB
Emak-emak gerebek basecamp narkoba di eks lokalisasi Pucuk, Kota Jambi datangi Polresta Jambi beri kesaksian soal bandar narkoba.
Emak-emak ngadu ke Satnarkoba Polresta Jambi usai dimaki dan dilempari tinja (Foto: Dimas Sanjaya/detikcom)
Jogja -

Rombongan emak-emak yang menggerebek markas narkoba di Kelurahan Rawasari, Kota Jambi, mendatangi Polresta Jambi. Mereka mengadu ke polisi menerima ancaman dari oknum yang diduga bandar narkoba.

Dilansir detikSumbagsel, Jumat (25/8/2023), rombongan emak-emak itu datang ke Satresnarkoba Polresta Jambi, Kamis (24/8) kemarin. Mereka diterima dengan tangan terbuka, namun polisi menegaskan tak bisa langsung menangkap terduga bandar sebelum ada bukti.

Awal Mula Ancaman Terduga Bandar

Salah seorang emak-emak bernama Wati mengaku berpapasan dengan pria berinisial D. D disebut mengumpatnya dan menanyakan alasan Wati dan emak-emak lainnya mengobrak-abrik markas narkoba di RT 5.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Didatangi nggak, tapi pas ketemu dengan saya di jalan, (saya) diumpat. Pernah ketemu di gang, kata dia, 'Apa salah aku sama Mbak? Hancur-hancurin basecamp'," curhat Wati, Rabu (23/8/2023).

Wati menyebut tak hanya dirinya yang menerima perlakuan tersebut. Ibu-ibu lain juga kena semprot D.

ADVERTISEMENT

Dimaki hingga Dilempari Tinja

Wati dan emak-emak lainnya kemudian mendatangi Satresnarkoba Polresta Jambi untuk memberikan keterangan lengkap. Mereka mengaku mendapat ancaman verbal dan juga aksi yang tidak menyenangkan.

"Sesudah basecamp tutup dua hari (ada ancaman). Setelah itu, (sejak) empat hari yang lalu dia mengeluarkan kata-kata kotor setiap ketemu saya," tutur Wati di Satresnarkoba, Kamis (24/8).

Emak-emak lainnya bahkan mengeluh rumahnya dilempari tinja. Wati menyebut selama ini tidak pernah ada kejadian tersebut sebelum aksi penggerebekan markas narkoba di RT 5 Keluarahan Rawasari heboh.

"Tetangga saya juga ada yang dilempari tahi. Kalau soal itu (pelaku yang melempar kotoran) saya tidak tahu. Tapi ya itu kok semenjak basecamp tutup ada kejadian seperti itu. Selama ini tidak ada seperti itu," imbuhnya.

Selengkapnya di halaman berikut.

Desak Oknum Bandar Narkoba Ditangkap

Wati dan emak-emak lainnya mengaku resah dengan ancaman maupun aksi teror tinja itu. Mereka meminta terduga bandar itu segera diamankan agar kapok.

"Saya minta D ini ditangkap. Dia ini sudah meresahkan. Itu dia (diduga) wakil dari bos (bandar narkoba)," tegas Wati.

Sejauh ini kondisi lapangan masih aman terkendali. Namun, menurut emak-emak, tidak menutup kemungkinan oknum tak bertanggung jawab kembali melakukan aktivitas peredaran narkoba di sekitar kampung mereka apabila tidak segera ada tindakan tegas dari polisi.

Respons Polisi soal Terduga Bandar

Sementara itu, Satresnarkoba Polresta Jambi menerima seluruh keterangan dari emak-emak Kelurahan Rawasari tersebut. Segala informasi ditampung. Namun, Kasat Narkoba Polresta Jambi Kompol Johan C Silaen menegaskan, harus ada penyelidikan dan barang bukti jelas dulu jika ingin menangkap oknum terduga bandar itu.

"Mereka meminta untuk menangkap si D itu. Ya, kita kan ada aturan hukum. Nggak mungkin kita tersangkakan, orang tidak ada sabunya. Tapi itu tetap kita selidiki di luar perkara itu," jelas Silaen, Kamis (24/8).

Silaen menegaskan jika nantinya ditemukan barang bukti berupa narkoba pada oknum tersebut, polisi tak akan segan-segan untuk segera menindak.

"Suatu saat dia ditangkap ada BB (barang bukti), kita tindak lanjuti. Kalau tindak pidana narkotika itu kan, narkotika harus ada sama dia atau dalam penguasaan dia," lanjut Silaen.

Terkait keresahan emak-emak yang merasa diancam si D, Silaen mendorong emak-emak untuk membuat laporan tersendiri ke bagian Kriminal Umum (Krimum). Jika memang ada barang bukti yang memenuhi unsur pidana, laporan emak-emak akan segera ditindaklanjuti.

"Kalau memang merasa diancam, saya sampaikan ke mereka lapor ke Kriminal Umum," ujarnya.


Hide Ads