Benda diduga kerangka manusia ditemukan di galian proyek revitalisasi beteng atau benteng Keraton Jogja. Selain itu juga ditemukan diduga kerangka kuda.
Temuan kerangka hingga kini masih diidentifikasi oleh petugas. Kerangka dievakuasi untuk diperiksa di RS Bhayangkara Polda DIY. Berikut rangkuman berita yang menarik perhatian pembaca detikJogja dalam sepekan ini.
Temuan Diduga Kerangka Manusia
Pada Senin (7/8/2023) lalu, pekerja proyek beteng Keraton Jogja di Jalan Suryomentaraman Wetan, Panembahan, Kraton, menemukan benda diduga kerangka manusia. Temuan itu kemudian dilaporkan ke pihak berwajib.
Polisi pun menyebut secara kasat mata temuan itu benar-benar mirip kerangka manusia.
"Iya infonya demikian (kerangka manusia), nantikan ada keterangan ilmiahnya. Secara kasat mata kerangka manusia, tapi kan harus ada (proses penelitiannya) lagi," kata Kasi Humas Polresta Jogja AKP Timbul Sasana Raharjo saat dihubungi wartawan, Rabu (9/8/2023).
Pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan tim dari RS Bhayangkara. Di sisi lain, jika benar temuan itu kerangka manusia tidak menutup kemungkinan ada penyelidikan lebih lanjut.
"Mungkin nanti mau diselidiki ini kerangka karena apa, karena penganiayaan atau tidak, atau kerangka biasa," ujarnya.
Temuan Diduga Kerangka Kuda
Polisi mengungkapkan di antara temuan dugaan kerangka manusia itu juga terdapat kerangka diduga kuda.
"Itu infonya gabung sama kerangka kuda," ujar Kasi Humas Polresta Jogja AKP Timbul Sasana Raharjo saat dihubungi wartawan, Kamis (10/8/2023).
Timbul menduga temuan tersebut merupakan kerangka lama. Menurutnya, saat dievakuasi beberapa bagian kerangka dalam kondisi remuk. Namun ia tidak mengetahui bagian mana yang remuk tersebut.
"Iya (diduga kerangka lama), kan juga udah remuk itu, begitu diangkat remuk," jelas Timbul.
"Wah kurang tahu saya (bagian yang remuk), pokoknya ada remuk gitu, begitu diangkat remuk, hancur," lanjutnya.
Penjelasan Disbud DIY
Sementara itu, Dinas Kebudayaan (Dishub) DIY mengaku tak bisa menjelaskan temuan diduga kerangka manusia itu. Selama ini, dari naskah yang diteliti menyebutkan jika dulu ada parit sedalam belasan meter.
"Kalau naskah (lama) itu bilang, (ibarat) kuda melompat aja terjun, analoginya hampir (mirip) jagangnya Vredeburg, antara 11-12 meter. Kalau 11-12 meter (lebarnya), tibone (jatuhnya) di tengah aspal kan nggak mungkin," kata Kepala Disbud DIY Dian Laksmi, di Kompleks Kepatihan Jogja, Selasa (8/8/2023).
"(Soal temuan diduga kerangka manusia) Itu saya benar-benar nggak bisa njelaske blas (menjelaskan sama sekali)," sambung Dian.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
Simak Video "Video: Keraton Jogja Gelar Sekaten 2025 Lebih Istimewa"
(rih/rih)