Kecelakaan beruntun di Wates, Kulon Progo, mengakibatkan seorang pemotor meninggal dunia. Pemotor itu belakangan diketahui eks pemain PSIM Sadmoko Budi Sulistyo (48).
Polisi pun sudah memeriksa sejumlah saksi terkait kecelakaan yang melibatkan mobil Honda Jazz, mikrobus, dan dua pemotor di Jalan Wates pada Minggu 6 Agustus 2023 itu. Namun, hingga kini belum menetapkan tersangka.
"Kami belum menetapkan tersangka karena memang masih terus memeriksa saksi-saksi yang ada," Kanit Gakkum Satlantas Polres Kulon Progo, DIY, Ipda Tanto Kurniawan, saat dihubungi detikJogja, Selasa (8/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua saksi terbaru yang diperiksa yakni warga yang tinggal di sekitar lokasi kejadian dan rekan pemobil yang sempat bertemu sebelum kecelakaan terjadi. Sedangkan tiga saksi sebelumnya adalah pengemudi mobil Honda jazz dan dua orang penumpang di dalamnya.
Sebagai informasi, kecelakaan nahas itu terjadi pada Minggu (6/8) pagi. Kecelakaan itu melibatkan mobil Honda Jazz bernomor polisi AB 1976 VC yang dikemudikan Aditya Wisnu Wibawa (22) warga Girimulyo, Kulon Progo, dan sepeda motor bebek B 2451 SC dan sepeda motor matik bernomor polisi AB 4263 QC.
Tak berhenti di situ, mobil Honda Jazz itu juga menabrak mikrobus bernomor polisi AB 7385 AC yang sedang berhenti di badan jalan. Akibat kecelakaan ini dua pemotor Sadmoko dan Meizi Porwanto (34) mengalami luka parah dan harus dirujuk ke rumah sakit. Sedangkan pemobil Aditya dan pengemudi mikrobus bernama Sumartono tidak mengalami cedera.
Mirisnya, Sadmoko meninggal usai mendapatkan perawatan di RSUD Wates, Kulon Progo. Dia menderita luka parah pada bagian kepala hingga tak sadarkan diri.
"Meninggalnya kemarin sekitar jam 04.30 WIB. Setelah kejadian itu (kecelakaan) bapak langsung dirujuk ke ICU RSUD Wates karena mengalami luka parah di bagian kepala sampai enggak sadarkan diri," ucap istri korban, Sulistyawati (46) saat ditemui di rumahnya di Kedunggong, Wates, Senin (7/8).
Sulistyawati mengungkap saat peristiwa itu terjadi suaminya sedang berbelanja kebutuhan warung soto. Dia menyebut almarhum Sadmoko punya hobi joging. Dia pun tak menyangka perjalanan ke Pasar Wates itu menjadi pertemuan terakhirnya dengan sang suami.
"Keluarga baru tahu kalau bapak itu jadi korban kecelakaan sekitar pukul 05.30 WIB. Dapat kabarnya dari warga sekitar lokasi itu," ucapnya.
Selengkapnya di halaman berikut.
Sulistyawati menceritakan Sadmoko pernah mendukung Laskar Mataram pada era 90-an. Kala itu, Sadmoko muda menempati posisi bek sentral di PSIM. Dia menyebut suaminya hanya bertahan dua musim untuk melanjutkan studinya.
"Iya bapak pernah ikut PSIM selama dua musim. Tahunnya agak lupa ya, tapi kayaknya sekitar tahun 1994-1995 pas masih Liga Dunhil," terang dia.
"Setelah itu dia keluar PSIM karena kuliah, terus dia kayaknya pernah masuk lagi ke PSIM. Tapi karena waktu itu sepakbola belum se-menjanjikan sekarang, jadinya bapak pilih keluar aja," sambung Sulistyawati.
![]() |
Meski sudah purna mendukung PSIM Jogja, Sadmoko disebut masih aktif bermain sepakbola. Dia berharap ada pertanggungjawaban dari penabrak yang mengakibatkan suaminya meninggal dunia.
"Inginnya ada pertanggungjawaban ya. Mengingat kami masih ada satu anak usia sekolah untuk dibiayai," harapnya.
Simak Video "Video: 7 Kendaraaan Terlibat Kecelakaan Beruntun saat One Way di Tol Solo-Semarang"
[Gambas:Video 20detik]
(ams/ams)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Catut Nama Bupati Gunungkidul untuk Tipu-tipu, Intel Gadungan Jadi Tersangka