Rocky Gerung batal menjadi pembicara di Kopi Bento Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) usai dihalangi massa. Rocky Gerung mengaku dihalangi PDIP.
"Soal ini soal biasa saja kan, mau dibawa ke jalur hukum ya jalur hukum, oke. Tetapi jangan halangi saya untuk bicara dengan para mahasiswa dong," kata Rocky Gerung dalam jumpa pers di Menteng, Jakarta Pusat, dilansir detikNews, Jumat (4/8/2023).
Peristiwa penghalangan itu terjadi usai Rocky Gerung bikin heboh dengan mengucapkan kata 'bajingan' saat mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi). Usai kritik itu, Rocky berkeliling di sembilan hingga 10 kota untuk memberi kuliah umum.
Kembali ke Rocky Gerung, dia menyebut kritik itu bukan bermaksud menghina Jokowi.
"Yang kemarin menggemparkan adalah di Jogja. Saya dihalangi bertemu dengan kurang lebih 1.500 hingga 2.000 mahasiswa di situ. Justru itu dihalangi oleh PDIP," kata Rocky.
Dia berpendapat PDIP tak perlu menghalanginya jika ingin melarang berbicara di depan massa mahasiswa. Menurutnya, PDIP adalah partai besar yang bisa membuat produk undang-undang yang melarang intelektual semacam dirinya bertemu mahasiswa.
Dia mengaku menyayangkan aksi PDIP yang menghalanginya berbicara dengan mahasiswa.
"Itu yang saya sayangkan. Padahal saya bertahun-tahun mengajar di sekolah Megawati tentang pikiran bangsa. Jadi kalau saya mau terangkan pikiran bangsa, kok dihalangi sama partai, bagaimana saya mengajar tentang pikiran bangsa?" kata Rocky.
Aksi Demo Minta Rocky Ditangkap
Di sisi lain buntut pernyataan 'bajingan' itu, massa di berbagai daerah menuntut Rocky Gerung ditangkap. Rocky telah dilaporkan kelompok relawan pendukung Jokowi ke Polda Metro Jaya. Adapun Presiden Jokowi sendiri tidak terlalu ambil pusing dengan ucapan Rocky yang memuat ucapan kasar itu.
"Saya kerja aja," kata Jokowi menanggapi ucapan Rocky Gerung, saat Jokowi ditanya wartawan di Senayan Park, Jakarta, Rabu (2/8).
"Itu hal-hal kecil lah," kata Jokowi.
(ams/aku)