ARDEX 2023 di Bantul: Puluhan Orang Simulasikan Gempa M 6,6

ARDEX 2023 di Bantul: Puluhan Orang Simulasikan Gempa M 6,6

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Kamis, 03 Agu 2023 21:21 WIB
Sejumlah siswa bermain air saat disemprotkan oleh petugas pemadam kebakaran seusai simulasi kesiagaan bencana di SDN Anyelir 1, Depok, Jawa Barat, Kamis (20/7/2023). Kegiatan tersebut untuk mengedukasi dan melatih kesiagaan murid serta guru dalam menghadapi bencana gempa bumi sekaligus mengenalkan profesi pemadam kebakaran.
Ilustrasi simulasi gempa. Foto: Asprilla Dwi Adha/Antara Foto
Bantul -

Gladi lapangan simulasi respons darurat bencana wilayah Asia Tenggara dengan skenario gempa bumi di Kabupaten Bantul digelar di Stadion Sultan Agung (SSA) Bantul. BPBD Bantul menyebut simulasi ini sangat berguna saat menerima bantuan dari luar negeri.

Pantauan detikJogja, tampak puluhan orang, baik pria dan wanita tiba-tiba berlarian di parkiran sisi timur SSA, Bantul. Sembari berlarian ke satu titik, mereka berteriak meminta pertolongan.

Tampak pula beberapa petugas baik dari TNI, Polri, BPBD, paramedis hingga dari PMI datang dan memberikan pertolongan kepada orang-orang tersebut. Ternyata semua itu merupakan simulasi jika terjadi gempa bumi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Pelaksana BPBD Bantul Agus Yuli Herwanta mengatakan, gladi tersebut merupakan rangkaian dari ASEAN Regional Disaster emergency Response Simulation Exercise (ARDEX) 2023. Simulasi hari ini seolah-olah terjadi gempa M 6,6 akibat pergerakan sesar opak.

"Ini kan simulasi gempa bumi dan ini merupakan simulasi yang diikuti negara-negara ASEAN," katanya kepada wartawan di Bantul, Kamis (3/8/2023).

ADVERTISEMENT

Terkait manfaat lain dari simulasi tersebut, Agus menilai dapat berguna dalam menerima bantuan dari luar negeri.

"Jika suatu saat terjadi maka simulasi akan sangat berguna terutama nanti dalam menerima bantuan dari luar negeri," ujarnya.

Bukan karena terlalu berharap bantuan luar negeri, namun Agus menilai sarana prasarana di Bantul masih terbilang minim untuk menghadapi gempa bumi dengan magnitude besar.

"Karena ketika gempa besar tentunya kita punya peralatan, sarana prasarana yang terbatas. Tentunya kita minta bantuan melalui level provinsi, nasional bahkan internasional, itu manfaatnya," ucapnya.

Oleh sebab itu, Agus sangat mendukung pemilihan Bantul sebagai lokasi ARDEX 2023. Mengingat Bantun merupakan wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang rawan akan bencana alam gempa bumi.

"Karena Bantul ini memang Kabupaten yang penuh dengan potensi bencana terutama gempa bumi," katanya.

Selain itu, Agus menilai ada dua sumber gempa bumi di Bantul. Sehingga simulasi seperti hari ini perlu untuk meningkatkan mitigasi bencana.

"Bencana Gempa bumi tidak bisa diprediksi. Kita punya dua sumber bencana gempa bumi yakni sesar opak yang disimulasikan hari ini dan yang kedua adalah Megathrust," ucapnya.




(apl/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads