UMY Ungkap Redho Mahasiswa Korban Mutilasi Sedang Penelitian LGBT

UMY Ungkap Redho Mahasiswa Korban Mutilasi Sedang Penelitian LGBT

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Kamis, 27 Jul 2023 13:38 WIB
Redho Tri Agustian, mahasiswa Pangkalpinang yang hilang di Jogja.
UMY Ungkap Redho Mahasiswa Korban Mutilasi Sedang Penelitian LGBT (Foto: Tangkapan layar Instagram @redhotriagustian_)
Bantul -

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengungkapkan jika mahasiswanya yang menjadi korban mutilasi di Sleman, Redho Tri Agustian (20), sempat melakukan penelitian soal LBGT. UMY menduga Redho menjadi korban saat bertemu dengan respondennya.

Wakil Rektor V Bidang Kerjasama dan Internasional UMY Prof. Achmad Nurmandi mengatakan Redho adalah penerima dana hibah penelitian mahasiswa. Dana hibah itu merupakan program dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendikbudristek RI tahun 2023.

"Jadi memang sedang meneliti, namanya meneliti kan orang harus mencari informasi. Mungkin masuk toh, apalagi kelompok kayak gitu itu kan," kata Nurmandi saat dihubungi wartawan, Kamis (27/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nurmandi menyebut Redho mengangkat penelitian tentang kelompok LGBT di Jogja. Namun, Nurmandi tidak tahu latar belakang ketertarikan Redho mengangkat penelitian dengan tema LGBT.

"(Judul penelitian) Ya kelompok-kelompok unik di Jogja itu, kelompok-kelompok LGBT, kelompok radikal," ujar Nurmandi.

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan Redho diduga masuk ke komunitas tersebut untuk mengumpulkan data-data penelitiannya. Nurmandi menduga Redho menjadikan kedua pelaku sebagai responden penelitiannya. Oleh karena itu, ada dugaan kuat kematian Redho berhubungan dengan penelitian tersebut.

Dengan fakta-fakta itu, Nurmandi menilai Redho bukanlah LGBT. Menurutnya, kebanyakan dari LGBT berpasangan dengan yang memiliki pekerjaan atau menggeluti bidang yang sama.

"Kalau misalnya ya, itu LGBT kan tidak mungkin, tidak sejajar kok, kan itu kan pengangguran semua pelakunya," ujarnya.

"Kan tidak wajar toh, LGBT kan sejajar, mahasiswa sama mahasiswa, wartawan sama wartawan, gitu," katanya.

Pihaknya pun meluruskan isu yang beredar soal kelompok menyimpang yang diikuti Redho. Sebab, hal itu baru berdasarkan keterangan pelaku.

"Jadi yang tidak wajar itu begitu, karena ini informasi hanya dari pelaku, korbannya sudah meninggal sehingga kita mencari informasi apa yang dia lakukan termasuk riset," katanya.

"Nah, nanti kita kan sedang cari, mendalami toh, dia sudah masuk ke berapa informan segala macam. Karena laptopnya masih di Polda DIY, jadi kita belum tahu (apa yang dilakukan Redho)," imbuh Nurmandi.

Nurmandi menambahkan jika ada perkembangan pihaknya akan memberikan informasi. Mengingat hingga saat ini belum ada informasi lebih lanjut.

"Belum ada perkembangan lagi informasinya," ucapnya.




(ams/sip)

Hide Ads