115 Induk Penyu di Pantai Taman Kili-kili Trenggalek Hasilkan 10 Ribu Telur

115 Induk Penyu di Pantai Taman Kili-kili Trenggalek Hasilkan 10 Ribu Telur

Adhar Muttaqin - detikJatim
Minggu, 30 Jun 2024 11:14 WIB
Telur penyu di Pantai Taman Kili-kili Trenggalek
Telur penyu di Pantai Taman Kili-kili Trenggalek (Foto: Adhar Muttaqin/detikJatim)
Trenggalek -

Pantai Taman Kili-kili, Kecamatan Panggul, Trenggalek merupakan kawasan pendaratan berbagai jenis penyu untuk berkembang biak. Selama enam bulan terakhir, terdapat 115 induk penyu yang mendarat dan menghasilkan 10 ribu telur.

Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Pantai Taman Kili-kili, Ari Gunawan mengatakan, semester pertama tahun ini menjadi musim perkembangbiakan penyu di wilayah pesisir Trenggalek. Sehingga, tak heran seratus lebih induk penyu hilir mudik mendarat di pantai untuk menyimpan telur-telurnya.

"Jadi mulai Januari sampai Juni ini ada 115 indukan penyu yang naik untuk bertelur. Dari jumlah induk itu menghasilkan sekitar 10 ribu telur. Alhamdulillah kalau di Pantai Taman Kili-kili, semua telur itu kita konservasi hingga menetas dan dilepasliarkan," kata Ari Gunawan, 30/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, ribuan telur penyu itu biasanya akan dipindahkan oleh petugas dari lubang telur awal ke lubang-lubang konservasi. Tujuannya, agar aman dari ancaman predator. Lubang telur konservasi akan diberi tanda dan data pendukung lainnya, sehingga lebih mudah dalam memprediksi tanggal menetasnya.

"95 persen telur-telur yang kami konservasi menetas dan tukiknya kami lepasliarkan lagi ke laut," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Keberadaan konservasi penyu Pantai Taman Kili-kili di Desa Wonocoyo, Kecamatan Panggul, Trenggalek tersebut terus mengalami perkembangan yang signifikan. Dukungan dari berbagai pemerintah, BUMN hingga berbagai masyarakat yang peduli terhadap lingkungan dan alam.

"10 tahun lalu belum ada pepohonan seperti ini, belum ada mangrove. Saat ini menjadi lebih rindang," kata Ari.

Pihaknya berharap, kepedulian dari berbagai pihak tersebut menjadi penyemangat pokmaswas untuk terus konsisten dan semangat dalam melakukan konservasi penyu.

"Di sisi lain, kondisi alam yang terjaga diharapkan akan membuat penyu-penyu itu tetap bertelur di Pantai Taman Kili-kili," imbuhnya.

Sementara itu, untuk mendukung kelestarian alam dan lingkungan di sekitar Pantai Taman Kili-kili, Pertamina Patra Niaga melakukan gerakan penanaman 2.000 pohon mangrove, serta pelepasan tukik ke laut.

Fuel Terminal Manajer (FTM) Pertamina Patra Niaga Madiun, Kadek Dwi Aryanto mengatakan, gerakan penanaman mangrove dan pelepasan tukik juga menjadi upaya untuk mendukung pemerintah daerah terkait Net Zero Emission (NZE).

Perusahaannya berkomitmen untuk menyukseskan NZE atau emisi karbon tidak melebihi kapasitas penyerapan bumi. "Kami sudah lama bekerja sama di sini melalui program CSR, sejak tahun 2011," kaya Kadek Dwi Aryanto.

Menurutnya, keberadaan mangrove tersebut diharapkan dapat menjadi pengungkit ekonomi bagi masyarakat sekitarnya. Sebab, selain menjadi benteng abrasi dan menyerap karbon, hutan mangrove juga akan menjadi tempat baru bagi biota laut.

"Biasanya mangrove menjadi tempat hidupnya kepiting dan ikan, termasuk kakap," jelasnya.

Kadek mengakui potensi Pantai Taman Kili-kili sangat besar, terutama untuk menjadi destinasi wisata ekologi dan edukasi. Besar harapan Pantai Taman Kili-kili terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat.




(hil/iwd)


Hide Ads