Museum WR Soepratman menjadi salah satu destinasi wisata sejarah di Surabaya. Museum ini dulunya rumah kakak WR Soepratman, yang juga tempat wafatnya sang tokoh Sumpah Pemuda itu.
Dilansir dari situs resmi Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya, Museum WR Soepratman berada di Jalan Mangga Nomor 21 Surabaya. Museum WR Soepratman telah ditetapkan sebagai cagar budaya.
Baca juga: 6 Fakta tentang Sumpah Pemuda |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Museum WR Soepratman
Bangunan museum ini merupakan rumah milik kakak pertama WR Soepratman, yang bernama Roekiyem Soepratijah. WR Soepratman tinggal di rumah tersebut pada 1937, hingga meninggal dunia pada 17 Agustus 1938.
Dalam rumah ini hanya terdapat dua kamar tidur di sisi kanan dan ruang tamu di sisi kiri. Di ruang tamu terpampang foto-foto WR Soepratman bersama keluarga dan teman dekat.
Di pojok ruang tamu terdapat lemari berisi replika biola. WR Soepratman tinggal di kamar depan. Kamar ini tidak memiliki pintu, sehingga hanya bisa masuk lewat jendela depan. Bukan tanpa alasan, kamar WR Soepratman dibuat seperti itu untuk mengelabui aparat Hindia Belanda waktu itu.
Pada 2016, dinding anyaman diganti dengan papan jati. Atap yang sebelumnya terbuat dari daun tebu, diganti genting biasa.
Pemugaran rumah ini untuk menjadikannya lokasi wisata sejarah, sehingga memungkinkan orang mengingat sejarah dan menghargai jasa pahlawan. Rumah ini selalu dikunci, dan hanya dibuka pada hari-hari tertentu seperti Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan.
Cara Mengunjungi Museum WR Soepratman
Bagi yang ingin mengunjungi Museum WR Soepratman, harus memesan tiket masuk di situs Tiket Wisata Surabaya. Pengunjung tidak dikenakan biaya tiket masuk alias gratis.
Jam buka mulai pukul 08.00-15.00 WIB. Adapun syarat dan ketentuan mengunjungi Museum WR Soepratman sebagai berikut.
- Menjaga kebersihan tempat wisata.
- Dilarang makan dan minum di tempat wisata.
- Mengikuti imbauan dan petunjuk petugas wisata.
Itulah seputar Museum WR Soepratman, tempat wafatnya tokoh Sumpah Pemuda. Semoga artikel ini bermanfaat!
Artikel ini ditulis oleh Neshka Rizkita, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/sun)