PT Liga Indonesia Baru (LIB) menduga pelaku pelemparan bus Persik Kediri di luar Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, masih anak-anak. Polres Malang mengaku dugaan ini perlu diperkuat dengan bukti dalam pengungkapan pelaku.
Kasi Humas Polres Malang AKP Bambang Subinanjar mengungkapkan, proses pendalaman terus dilakukan dalam pengungkapan pelaku pelemparan bus Persik Kediri usai laga melawan Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Minggu (11/5/2025).
"Masih didalami, masih dilakukan penyelidikan termasuk memeriksa saksi-saksi," ungkap Bambang saat dikonfirmasi, Selasa (20/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bambang pun memberikan respons terkait dugaan PT LIB bahwa pelaku pelemparan adalah anak kecil. Hal itu mengacu pada rekaman CCTV dan video yang beredar.
"Soal apa yang disampaikan PT LIB itu, kita juga masih mencari bukti-bukti pendukung dan memeriksa saksi-saksi," jawabnya.
Menurut Bambang, pihaknya tidak dapat menduga ataupun menyimpulkan bahwa dugaan pelaku adalah anak kecil, tanpa diperkuat adanya alat bukti dan keterangan saksi.
"Jadi tidak bisa menyimpulkan bahwa itu anak-anak. Tanpa ada bukti pendukung seperti rekaman CCTV dan keterangan saksi," tandasnya.
Bambang mengaku, setidaknya belasan saksi telah dimintai keterangan dalam mengungkap pelemparan bus Persik Kediri itu.
Para saksi diantaranya orang-orang yang berada di sekitar lokasi kejadian, koordinator lapangan sampai pemain dan official tim Persik Kediri.
"Ada 15 saksi yang sudah dimintai keterangan. Termasuk official tim Persik Kediri," ungkap Bambang.
Seperti diberitakan, insiden kurang menyenangkan menimpa tim Persik Kediri usai laga melawan Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (11/5/2025). Bus yang membawa rombongan tim Persik diduga dilempari oleh sejumlah oknum tidak dikenal hingga menyebabkan kaca pecah.
(hil/hil)