Polisi masih menyelidiki kasus pelemparan bus yang membawa tim Persik Kediri usai laga melawan Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Sejauh ini, Polres Malang baru memeriksa 4 saksi dan mengumpulkan barang bukti CCTV.
"Saat ini sudah ada 4 saksi yang kami mintai keterangan," kata Kasi Humas Polres Malang AKP Bambang Subinanjar kepada wartawan, Selasa (13/5/2025).
Bambang mengaku, keempat saksi yang sudah dimintai keterangan adalah korlap yang bertugas mendampingi tim Persik Kediri serta dua lainnya adalah warga sekitar kebetulan berada di lokasi kejadian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dua saksi dari masyarakat sekitar lokasi pelemparan dan dua dari kolap yang mendampingi tim Persik di dalam bus," bebernya.
Meski begitu, Bambang menegaskan bahwa jumlah saksi yang dimintai keterangan akan terus bertambah. Pihaknya juga belum meminta keterangan pemain ataupun pelatih dari Persik Kediri.
"Namun jumlahnya (saksi) akan terus bertambah. Sementara ini, pemain atau korban masih belum dimintai keterangan, karena kondisi pemain masih kelelahan," tegasnya.
Selain baru memeriksa empat saksi, Polisi Malang juga telah mengamankan batu yang digunakan sebagai alat pelemparan. Batu tersebut menyebabkan kaca bus pecah.
"Barang bukti sejauh ini ada batu yg diduga menjadi alat pelemparan hingga mengenai kaca bus," ungkap Bambang.
Bambang menambahkan, petugas juga tengah menelusuri keberadaan CCTV di sekitar lokasi kejadian. Sementara ini Bambang belum dapat menyebut berapa jumlah CCTV yang dikumpulkan oleh petugas.
"Sementara ini petugas kepolisian masih melakukan penelusuran CCTV. Jadi untuk jumlah CCTV kami belum bisa pastikan," imbuhnya.
"Tim Reskrim dan tim di lapangan terus bekerja mencari bukti bukti maupun saksi tambahan," pungkasnya.
Seperti diberitakan, insiden kurang menyenangkan menimpa tim Persik Kediri usai laga melawan Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (11/5/2025). Bus yang membawa rombongan tim Persik diduga dilempari oleh sejumlah oknum tidak dikenal hingga menyebabkan kaca pecah.
(auh/hil)