Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menjatuhkan sanksi denda Rp 20 juta dan satu pertandingan tanpa penonton untuk Arema FC. Sanksi ini buntut insiden pelemparan batu terhadap bus Persik Kediri usai laga di Stadion Kanjuruhan pada 11 Mei 2025.
Sanksi itu tertuang dalam surat keputusan bernomor 179/L1/SK/KD-PSSI/V/2025 tertanggal 15 Mei 2025. Termuat dalam surat keputusan itu terkait penyerangan bus Persik Kediri oleh oknum suporter Arema FC usai laga di pekan ke-32 Liga 1 tersebut.
Berdasarkan surat keputusan Komdis PSSI, Panpel Arema FC dinyatakan telah melanggar Kode Disiplin PSSI Tahun 2023 Pasal 68 huruf (c) jo Pasal 69 ayat 1 dan ayat 2 sehingga disanksi larangan penyelenggaraan pertandingan dengan penonton sebanyak satu kali saat menjadi tuan rumah dan denda Rp 20 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan cuma itu, dalam surat keputusan tersebut Komdis PSSI juga memberikan peringatan keras terhadap Arema FC bahwa akan adanya sanksi yang lebih berat jika pelanggaran serupa terulang lagi di kemudian hari.
Menanggapi adanya sanksi Komdis tersebut, Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Arema FC Erwin Hardiyono menyatakan bahwa pihaknya menghormati keputusan PSSI, termasuk sanksi yang telah diberikan kepada klubnya.
Erwin juga menegaskan bahwa insiden pelemparan bus Persik Kediri menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi seluruh pihak. Termasuk panpel, klub, Aremania, dan pihak keamanan secara keseluruhan.
"Kami dari Panpel Arema FC menerima keputusan dari Komdis PSSI. Ini menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi kami semua untuk melakukan introspeksi dan berbenah diri," ujar Erwin Hardiyono melalui keterangan resminya, Sabtu (16/5/2025).
Lebih jauh, Erwin tidak hanya menyoroti internal klub dan suporter. Tetapi juga menaruh harapan pada pihak kepolisian. Arema FC memohon agar kepolisian melakukan evaluasi terhadap pola pengamanan dan penertiban, terutama di area zona 4 atau di luar stadion.
Erwin menyakini bahwa pihak kepolisian akan bertindak profesional dalam mengungkap dan menangkap pelaku penyerangan terhadap bus Persik yang juga melukai beberapa orang tim klub asal Kediri tersebut.
"Kami juga memohon kepada pihak kepolisian untuk mengevaluasi pola pengamanan dan penertiban, terutama di area zona 4 di luar stadion. Kami percaya pihak kepolisian akan segera mengungkap dan menangkap pelaku penyerangan," katanya.
Erwin menyampaikan keyakinan itu karena pihaknya telah mendapatkan bantuan dari Presidium Aremania Utas dan berbagai pihak lainnya. Dia tegaskan Aremania akan semakin berbenah diri dan menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas, menjaga ketertiban, keamanan, dan kenyamanan selama pertandingan.
"Kami yakin dengan bantuan Presidium Aremania Utas serta banyak pihak, kita semua akan berbenah dan semakin sportif dalam menjaga ketertiban, keamanan, dan kenyamanan selama pertandingan," pungkasnya.
(dpe/abq)