Gerakan Paper Power Simbol Pengingat Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan

1 Tahun Tragedi Kanjuruhan

Gerakan Paper Power Simbol Pengingat Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Minggu, 01 Okt 2023 18:28 WIB
Paper power Kanjuruhan
Gerakan paper power yang mengkritisi pengusutan Tragedi Kanjuruhan. (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Malang -

Upaya mencari keadilan Tragedi Kanjuruhan terus disuarakan arek Malang bersama keluarga korban. Berbagai cara dilakukan untuk menyuarakan keadilan bagi ratusan korban meninggal. Salah satu aksi yang dilakukan untuk menyuarakan keadilan Tragedi Kanjuruhan melalui paper power.

Aksi gerakan bawah tanah ini dilakukan dengan cara memasang poster yang berisikan tuntutan keadilan.

Ketika melintas di perempatan Rajabali (Kayutangan), akan terlihat pos polisi yang dipenuhi dengan poster dengan berbagai pesan tuntutan keadilan terkait peristiwa yang menewaskan 135 orang itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penggagas paper power Tragedi Kanjuruhan yang enggan disebutkan namanya mengatakan, aksi paper power ini dilakukan sejak Desember 2022 lalu. Sampai saat ini tidak diketahui pasti berapa titik dan jumlah poster yang telah di tempel.

"Namun penting kami sampaikan, mengapa paper power menjadi masif tersebar, ini tak lepas dari semangat kolektif kawan-kawan yang terus bersolidaritas," ujar pemuda tersebut, Sabtu (30/9/2023).

ADVERTISEMENT

"Mereka mencetak dan menggandakan poster untuk disebar ulang atau dipasang di tempat mereka masing-masing. Menariknya, kawan-kawan yang bersolidaritas ini belum pernah kami kenal atau temui sebelumnya," sambungnya.

Salah satu pemicu munculnya ide paper power ini ialah pandangan para simpatisan dalam situasi kala itu. Mereka melihat masyarakat Malang saat itu konsentrasinya terpecah dan mengalami kegelisahan ketika merespons persoalan Tragedi Kanjuruhan.

"Mulai dari adanya pernyataan yang kurang tepat dari salah satu koordinator Tim Gabungan hingga isu-isu rivalitas sepakbola yang masih saja dipermasalahkan," ungkapnya.

"Hal itu, menimbulkan polemik dan lunturnya rasa simpati di kanal media sosial dari publik luar kepada publik Malang yang sedang mengalami musibah Tragedi Kanjuruhan ini," sambungnya.

Paper power KanjuruhanGerakan paper power yang mengkritisi pengusutan Tragedi Kanjuruhan. Foto: M Bagus Ibrahim

Banyaknya problematika itu, membuat para simpatisan ini tergerak untuk mengembalikan kesadaran masyarakat terkait Tragedi Kanjuruhan. Salah satu cara yang dilakukan melalui pendekatan visual berupa poster.

"Mengurasi isu yang terstruktur mulai dari menyorot tindakan represif aparat, federasi sepakbola, klub hingga menggunakan ikon Munir menggunakan syal suporter sebagai representasi aktivis HAM yang juga sekaligus merupakan Arek Malang," terangnya.

Menurutnya, ada beberapa alasan yang mendasari aksi paper power ini dilakukan untuk memperjuangkan usut tuntas Tragedi Kanjurhan. Mulai dari bentuk visual yang kuat untuk menarik perhatian masyarakat dengan lebih cepat dan mudah dipahami.

Poster sendiri dinilai memiliki potensi untuk membangkitkan emosi. Upaya ini dapat membantu menyadarkan masyarakat tentang pentingnya usut tuntas Tragedi Kanjuruhan dan mendorong mereka untuk bertindak atau mendukung upaya pencarian keadilan.

Poster juga dapat dicetak dalam jumlah besar dan dengan biaya yang relatif rendah. Mereka bisa dipasang di tempat umum, disebarkan di media sosial, atau digunakan dalam kampanye untuk mencapai audiens yang lebih luas.

Selain itu, poster yang baik dapat membantu meningkatkan kesadaran publik tentang Tragedi Kanjuruhan. Ini adalah langkah penting dalam memastikan bahwa penanganan peristiwa tersebut tidak tenggelam.

Poster juga dapat menggerakkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam aksi atau kampanye yang mendukung penyelidikan lebih lanjut atau pencarian keadilan terkait Tragedi Kanjuruhan.

"Poster juga sebagai pengingat terus-menerus tentang isu tersebut. Mereka bisa ditempel di tempat-tempat strategis atau diterbitkan secara berkala untuk memastikan isu tersebut tetap hidup di benak masyarakat," terangnya.

"Poster dapat menjadi titik awal untuk diskusi lebih lanjut tentang Tragedi Kanjuruhan. Mereka bisa mengundang orang untuk mencari tahu lebih lanjut atau berbicara tentang isu tersebut dengan orang lain," sambungnya.

Mengutip dari salah satu aktivis asing Martin Luther King Jr 'Riot is the language of the unheard', paper power berusaha menyoroti pentingnya tulisan dan media dalam memberi suara kepada mereka yang sering kali tidak terdengar atau diabaikan dalam masyarakat dengan slogan kami Paper Power Is The Language Of The Unheard.

Slogan ini merujuk pada fakta bahwa perubahan sosial sering dimulai dengan kata-kata. Ide, gagasan, dan argumen yang terdokumentasi dengan baik dapat memengaruhi pandangan masyarakat, membuka pintu untuk perubahan positif, dan mempromosikan keadilan.

Paper power adalah 'wakaf', siapapun dapat menggunakan materi-materi desain tanpa terikat lisensi dan hak cipta untuk kebutuhan solidaritas dan kolektif.

"Tidak penting siapa di balik paper power, bagi kami yang terpenting adalah demokrasi dan keberpihakan hadir di tengah masyarakat yang menjadi korban ketidakadilan, terkhusus korban Tragedi Kanjuruhan yang sudah 1 tahun berjalan tidak kunjung mendapatkan rasa keadilan yang semestinya," tandasnya.




(abq/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads