1 Tahun Tragedi Kanjuruhan, ratusan Aremania, Arek Malang, hingga keluarga korban menggelar aksi untuk menuntut keadilan. Aksi dilakukan dengan berkendara dari Stadion Gajayana, Kota Malang menuju Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
"Ini merupakan bentuk perlawanan arek malang yang masih memperjuangkan keadilan. Kita inginnya keadilan yang seadil-adilnya di Indonesia," ujar salah satu keluarga korban Tragedi Kanjuruhan Devi Athok kepada awak media pada Minggu (1/10/2023).
Ia mengatakan sampai saat ini belum ditemukan keadilan bagi keluarga korban Tragedi Kanjuruhan. Laporan model A yang kini telah memasuki meja hijau dinilai belum menyentuh seluruh pihak yang terlibat dalam peristiwa yang menewaskan 135 nyawa tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Laporan model A kan belum menyentuh semua, kayak penembak gas air mata, pihak PSSI kan belum tersentuh, ini melukai keluarga korban dan Aremania lainnya," terangnya.
Devi juga sempat menyinggung terkait statement ketua PSSI Erick Thohir yang menyebut bahwa seluruh korban dan keluarga korban diberi uang. Devi merasa tak terima, karena keadilan menurutnya tak bisa dibeli dengan uang.
![]() |
"Kemarin Erik Thohir bilangnya bahwa korban telah dikasih uang. Apakah ini bisa diselesaikan dengan uang? Ini masalah hukum. Uang sama hukum beda," ungkapnya.
Dari pantauan detikJatim, sekitar pukul 13.35 WIB massa mulai berangkat menuju Stadion Kanjuruhan. Mereka mengenakan pakaian hitam dan membawa beberapa poster, bendera yang berisikan suara-suara tuntutan keadilan Tragedi Kanjuruhan.
Sebagai informasi, rencananya akai ini akan dilakukan dengan berkendara dari Stadion Gajayana menuju Stadion Kanjuruhan. Ketika sampai di titik akhir, massa akan mengelar doa bersama dan pernyataan sikap.
(abq/dte)