Faktor-faktor yang Membuat Manajemen Pertimbangkan Bubarkan Arema FC

Faktor-faktor yang Membuat Manajemen Pertimbangkan Bubarkan Arema FC

Muhammad Aminudin - detikJatim
Senin, 30 Jan 2023 12:27 WIB
Kota Malang -

Manajemen Arema FC membuka opsi untuk membubarkan klub karena berbagai pertimbangan. Salah satunya karena gelombang persoalan yang datang bertubi-tubi.

Terakhir kali, aksi demo Aremania di Kandang Singa, kantor Arema FC berujung kericuhan. Manajemen Arema FC pun menjadikan faktor keberadaan sebagai pertimbangan. Bila keberadaan Arema FC justru membuat situasi Malang tidak kondusif, manajemen tak segan untuk membubarkan klub.

Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (PT AABBI) Tatang Dwi Arfianto mengatakan, direksi dan manajemen langsung berkumpul pasca-kericuhan kemarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tatang mengatakan manajemen memikirkan banyak masyarakat Malang yang hidup dari sepakbola. Seperti UMKM, pedagang kaki lima, hingga usaha kecil lainnya.

Hal itu, kata dia, akan dipertimbangkan lagi bila memang keberadaan Arema FC justru mengganggu kondusifitas yang ada di Malang.

ADVERTISEMENT

Dengan demikian faktor utama yang menjadi pertimbangan manajemen untuk membubarkan klub adalah kondusifitas di Malang terkait eksistensi atau keberadaan Arema FC.

"Tapi jika dirasa Arema FC ini dianggap mengganggu kondusifitas, tentu ada pertimbangan tersendiri terkait eksistensinya atau seperti apa tapi kami tetap menyerahkan kepada banyak pihak," ujar Tatang, Senin (30/1/2023).

Menurutnya, berbagai cara sudah ditempuh dengan segala upaya pasca-Tragedi Kanjuruhan. Salah satunya membuka crisis center untuk membantu penanganan korban.

Tidak hanya itu, Arema FC masih harus menghadapi proses dan gugatan hukum serta menjaga eksistensi klub agar bisa tetap menjalani kompetisi Liga 1.

Selain itu Arema FC juga tak bisa lolos dari jerat sanksi dan denda yang diberikan oleh federasi sepakbola Tanah Air.

"Kami sangat memahami duka yang berkepanjangan. Kami akan terus berusaha dan berupaya agar situasi ini kembali normal," ujarnya.

Sadar dampak kericuhan tak sebanding dengan Tragedi Kanjuruhan. Baca di halaman selanjutnya.

Tatang mengaku bahwa yang dialami Arema FC atas insiden kemarin tidak sebanding dengan duka yang dialami Aremania saat peristiwa Kanjuruhan.

"Tentu kami merespons atas insiden ini. Direksi dan manajemen berkumpul, membicarakan langkah berikutnya seperti apa," tegasnya.

Sebelumnya, ratusan Aremania melakukan unjuk rasa di depan kantor Arema FC. Sayangnya, aksi itu berujung ricuh. Kericuhan terjadi sesaat setelah massa dan penjaga kantor Arema FC terlibat gesekan. Batu hingga cat dilemparkan massa ke arah kantor Arema FC.

Usai kericuhan tersebut, sejumlah penjaga kantor Arema FC mengalami luka-luka. Bahkan ada 3 orang yang harus dilarikan ke RSSA Malang karena membutuhkan perawatan medis.

Polisi telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan sedang melakukan pendalaman untuk mengusut penyebab terjadinya kericuhan itu.

Polisi menyebutkan telah mengamankan 107 orang pasca kericuhan. Saat ini polisi masih menggali keterangan orang yang diduga terlibat perusakan kantor Arema FC.



Hide Ads