Direktur RSUD Kanjuruhan Bobi Prabowo menyebutkan, Vicky sempat mengalami cedera otak berat dan hilang kesadaran saat pertama kali masuk ke RSUD Kanjuruhan. Vicky dilarikan ke rumah sakit sesaat setelah Tragedi Kanjuruhan pecah, Sabtu (1/10) malam.
Menurut Bobi, Vicky disebut sempat tak sadarkan diri selama dirawat di ruang ICU RSUD Kanjuruhan. Sejumlah alat bantu napas atau ventilator juga sempat dipasang.
"Vicky terkena cedera otak berat, sempat kami berikan perawatan intensif dan menggunakan ventilator beberapa hari. Total untuk perawatan di ICU selama dua pekan. Kemudian kami pindahkan ke ruang perawatan reguler dua pekan, jadi total satu bulan," ungkap Bobi.
Pihaknya bersyukur upaya maksimal dari tim dokter RSUD Kanjuruhan perlahan-lahan membuahkan hasil. Kondisi Vicky kemudian berangsur-angsur membaik.
"Syukurlah yang bersangkutan bisa bertahan dan kondisinya berangsur-angsur membaik. Mudah-mudahan sampai di Sidoarjo bisa diberikan kesembuhan sempurna," pungkasnya.
Kabar baik kembali datang dari pasien Tragedi Kanjuruhan Malang. Satu korban yang selama ini dirawat di RSUD Kanjuruhan diperbolehkan pulang. Ia mendapat perawatan sejak sebulan ini.
Pasien tersebut adalah Vicky Hermansyah (20) warga Kesambi, Kecamatan Porong, Sidoarjo. Kepulangan Vicky disaksikan langsung Forkopimda Pemkab Malang.
(abq/fat)