Salah satu pasien korban Tragedi Kanjuruhan yang sudah dirawat selama 24 hari akhirnya sembuh. M Afrizal (10) dibolehkan pulang setelah berada di ICU 7 hari dan menjalani 5 kali operasi.
Dokter Rumah Sakit dr Syaiful Anwar (RSSA) Malang yang menjadi penanggung jawab Afrizal, dr Yudi Siswanto mengaku bersyukuryang menyatakan hal tersebut.
"Adik Afrizal ini sudah kita rawat selama 24 hari. Selama perawatan 24 hari sudah menjalani operasi sebanyak 5 kali," ujar Yudi pada Rabu (26/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengungkapkan salah satu operasi yang dijalani oleh Afrizal adalah penanaman kulit atau pencangkokan. Yudi mengklaim hasilnya 100 persen sukses.
"Nah, salah satunya operasi penanaman kulit dan hasilnya Alhamdulillah bagus. Berhasil 100 persen, sehingga tidak didapatkan luka lagi pada adik Afrizal," kata Yudi.
Setelah menjalani perawatan selama 24 hari, Afrizal pun dinyatakan telah pulih dan sudah diperbolehkan pulang. Meski begitu, tim dokter akan terus melakukan pemantauan.
"Tinggal nanti kontrol ke poli untuk perawatan yang minimum, dan lebih penting mobilisasi berjalan seperti sedia kala," imbuh Yudi.
Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan luka yang dialami Afrizal. Bocah itu diketahui menonton laga Arema FC dan Persebaya bersama ayahnya pada Sabtu (1/10/2022).
Ayah Afrizal juga sama-sama terluka pada bagian mata dan kakinya. Namun pria itu memilih menjalani perawatan di rumah.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya.
"Nggak mau dibawa ke rumah sakit ayahnya. Pilih diobati di rumah, kakinya sempat pincang kalau jalan, sekarang tinggal matanya saja butuh disembuhkan," ujar Aminayu (44) ibunda Afrizal.
Aminayu menduga luka di bagian kaki yang dialami Afrizal akibat berdesakan dan terinjak penonton lain. Saat tahu kondisinya putranya, Aminayu menyebut kaki kanan putranya itu menghitam.
"Kemungkinan menurut saya itu keinjak, soalnya menghitam kakinya, pahanya menghitam. Jadi memang harus dilakukan pembuangan (Operasi kulit) itu, supaya tidak terinfeksi," beber Aminayu.
Warga Desa Lumbangsari, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, ini berharap putranya bisa segera pulih dan normal kembali setelah dokter memutuskan untuk bisa rawat jalan.