Haru tampak dalam raut wajah Aminayu (44). Aminayu bahagia dan tak menyangka, anaknya M Afrizal (10) yang menjadi korban Kanjuruhan bisa sembuh. Afrizal berjuang selama 24 hari pasca-dirawat di RSUD dr Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.
Pantauan detikJatim, Afrizal telah pulang pada Rabu (26/10) sekitar pukul 12.30 WIB. Ia keluar dengan menggunakan kursi roda dari rumah sakit dengan didampingi ibu dan kerabatnya.
detikJatim menghimpun sejumlah fakta soal kesembuhan Afrizal:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Diduga Terinjak-injak
Aminayu menduga, dalam Tragedi Kanjuruhan, sang anak berdesakan dan terinjak penonton lain. Ketika awal mengetahui kondisinya putranya, Aminayu menyebut bagian kaki kanan putranya menghitam.
"Kemungkinan menurut saya itu keinjak, soalnya menghitam kakinya, pahanya menghitam. Jadi memang harus dilakukan pembuangan (Operasi kulit) itu, supaya tidak terinfeksi," beber Aminayu.
2. Nonton Arema FC Bersama Ayahnya
Afrizal diketahui menonton laga Arema FC dan Persebaya bersama ayahnya, Sabtu (1/10). Sang ayah juga menjadi korban dan terluka di bagian mata dan kakinya. Namun, berbeda dengan anaknya, ayah Afrizal lebih memilih melakukan perawatan di rumah.
"Tapi nggak mau dibawa ke rumah sakit ayahnya. Pilih diobati di rumah, kakinya sempat pincang kalau jalan, sekarang tinggal matanya saja butuh disembuhkan," ungkap Aminayu.
Aminayu berharap putranya bisa segera pulih dan normal kembali setelah dokter memutuskan untuk bisa rawat jalan. Sebagai orang tua, Aminayu bersyukur putranya mendapat penanganan terbaik sejak berada di RSSA.
"Pengobatan untuk anak saya di sini (RSSA) bagus semua, anak saya diperhatikan dengan baik dan dirawat dengan baik. Harapan saya kalau nanti sudah pulang cepat pulih kembali dan bisa berjalan. Soalnya belum pernah belajar berjalan selama di sini," tambahnya.
3. Sempat Dirawat di ICU 7 Hari
Sejak awal dibawa ke RSSA, dokter penanggung jawab pasien, dr Yudi Siswanto mengatakan, Afrizal sempat menjalani perawatan di ruang ICU selama 7 hari. Penanganan dilakukan intensif karena kesadaran Afrizal menurun saat itu.
"Kurang lebih 7 hari (di ICU), pada waktu datang pasien dengan penurunan kesadaran. Tapi selama perawatan di ICU secara bertahap kondisinya membaik dan sadar penuh, 100 persen," jelas Yudi.
Afrizal sempat dijenguk Presiden Joko Widodo. Baca di halaman selanjutnya!
4. Afrizal Jalani Cangkok Kulit untuk Kakinya
Ditanya soal luka yang dialami Afrizal? Yudi membeberkan Afrizal mengalami luka di bagian kaki kanan. Untuk penyembuhan luka tersebut, dokter melakukan pencakokan kulit pelajar kelas V Sekolah Dasar (SD) tersebut.
Selama datang didapatkan luka di kaki kanannya, dan sudah kita lakukan perawatan. Sudah kita tutup dengan cangkok kulit. Tinggal nanti kontrol ke poli untuk perawatan yang minimum, dan lebih penting mobilisasi berjalan seperti sedia kala," papar Yudi.
5. Ada Trauma di Paru
Sementara dr Ery Olivianyo, salah satu tim dokter lainnya menyebut, selain luka di bagian kaki kanan, paru-paru warga Desa Lumbangsari, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, ini juga ditemukan jejak trauma.
Sehingga, butuh dilakukan perawatan intensif di ruang ICU selama kurang lebih 7 hari.
"Selain itu ada jejak di dada di parunya, akibat trauma tapi setelah perawatan di ICU kemarin sudah membaik sehingga bisa keluar dari ICU. Secara umum kondisi paru-parunya sudah normal tidak membutuhkan operasi, untuk biasanya. Hanya observasi saja sudah membaik," terang Ery.
6. Sempat Dijenguk Presiden Jokowi
Ery menyebut Afrizal sempat mengalami trauma psikis dan telah ditangani oleh tim psikiater untuk dilakukan penyembuhan. Afrizal juga menjadi salah satu pasien yang dikunjungi Presiden Joko Widodo saat menjenguk korban Kanjuruhan di RSSA beberapa waktu lalu.
"Juga adik pernah mengalami waktu pertama kali ada trauma, stres pasca trauma, sudah kita konsultasikan dengan bagian psikiatri, sudah melakukan pengobatan, sudah sangat aware. Apalagi kemarin sudah dikunjungi bapak presiden, sudah sangat baik sekali kondisi stresnya sudah hilang," tambah Ery.
7. Diharuskan Rawat Jalan
Meski dinyatakan pulih dan bisa pulang usai melewati sejumlah tahap kritis, Afrizal tetap menjalani kontrol dan melatih dirinya agar tetap bisa berjalan. Wakil Direktur Pelayanan Penunjang RSSA dr Widodo Budi Prasetya membenarkan bahwa Afrizal kondisinya semakin stabil.
"Dari dokter yang merawat sudah diperkenankan pulang. Doa kami semoga Ananda Muhammad Afrizal di perawatan selanjutnya di rumah akan semakin sehat dan pulih kembali," ujar Widodo kepada wartawan di RSSA Jalan Jaksa Agung Suprapto, Kota Malang, Rabu (26/10/2022).
Terpisah, dr Yudi Siswanto menambahkan, meski kondisinya telah stabil, namun Afrizal tetap menjalani kontrol dan rawat jalan.
"Nanti ada kontrol di poliklinik atau rawat jalan. Selanjutnya dia (Afrizal) akan belajar berjalan, untuk mobilisasi secara bertahap, karena selama perawatan pasien dalam kondisi berbaring," sambungnya.