Diperiksa Terkait Tragedi Kanjuruhan, Dokter RSSA: Kita Sampaikan Apa Adanya

Diperiksa Terkait Tragedi Kanjuruhan, Dokter RSSA: Kita Sampaikan Apa Adanya

Muhammad Aminudin - detikJatim
Rabu, 02 Nov 2022 12:23 WIB
Dokter RSSA menggelar jumpa pers
Dokter RSSA Malang mengelar jumpa pers terkait pemeriksaan Tragedi Kanjuruhan. (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang -

Sejumlah dokter di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang diperiksa penyidik di Polda Jatim terkait Tragedi Kanjuruhan. Meski begitu, mereka mengaku tak merasa tertekan selama pemeriksaan berlangsung.

Tim Gabungan Pencari Fakta (TGIPF) sempat menyebut RSSA tidak terbuka terkait penyebab kematian korban. Namun, tuduhan itu dibantah oleh pihak rumah sakit.

"Begini, saya rasa mungkin salah persepsi, kita akan menyampaikan apa adanya, kita sudah diperiksa oleh polisi, sudah di-BAP, tidak ada tekanan," kata Wakil Direktur (Wadir) RSSA Malang dr Syaifullah Asmiragani kepada wartawan, Rabu (2/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Syaifullah mengaku dirinya juga turut dimintai keterangan. Selain itu, sejumlah dokter ahli lain yang dimintai keterangan oleh penyidik Polda Jawa Timur pada, Jumat pekan lalu. Pemeriksaan dilakukan di RSSA Malang, di mana tim penyidik langsung datang dari Surabaya.

"Pada saat dapat surat panggilan ke Polda, tapi karena dokter-dokter yang dipanggil sangat banyak, dan ini mengganggu pelayanan. Makanya orang (penyidik) datang sendiri ke Malang ke sini, untuk memeriksa kami sampai setengah 11 malam," beber Syaifullah.

ADVERTISEMENT

"Ada lebih dari 10 orang banyak (dimintai keterangan) dari ICU, bedah saraf, bedah mata. Kita ambil keterangan, termasuk saya juga diambil keterangan," sambungnya.

Untuk materi pemeriksaan, Syaifullah mengungkap hanya seputar kondisi pasien yang menjadi korban tragedi Kanjuruhan. Di luar itu, ditanyakan soal korban yang meninggal dunia serta mereka yang dirawat.

"Termasuk korban yang dirawat di sini (RSSA) yang membaik, membaik itu ditanyakan semua, penyebabnya apa? Kenapa? Bagaimana penanganannya, hari Jumat kami dimintai keterangan, jadi tidak ada tekanan sama sekali," tuturnya.

Syaifullah memastikan pihaknya akan selalu siap jika nanti dibutuhkan untuk hadir saat proses persidangan sebagai saksi ahli. Untuk menjelaskan kondisi para korban tragedi Kanjuruhan.

"Ya nanti kita akan berangkat, kita akan memenuhi panggilan untuk memberikan kesaksian kita terhadap kasus-kasus yang kita tangani, sekali lagi tidak ada tekanan itu," tandasnya.

Data per Selasa (1/11/2022), sore, masih ada satu korban Tragedi Kanjuruhan yang dirawat di RSSA. Atas nama Novita Ramadhani (18) warga RT 1 RW 1, Desa Senggreng, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang.




(abq/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads