Kedua putri kesayangan Athok itu bernama Devi Anggraeni (16) dan Natasya Febi Anggraeni (13). Keduanya tercatat merupakan siswi di SMKN 1 Janti dan SMPN 2 Bululawang.
Athok menuturkan, kedua putrinya saat tragedi menonton laga Arema FC dan Persebaya bersama ibu kandung, Debi Asta Putri dan ayah, serta saudara tirinya. Kelimanya nonton bersama.
Selain kedua putrinya, mantan istri atau ibu kandung keduanya anaknya juga turut menjadi korban meninggal dunia saat Tragedi Kanjuruhan. Sedangkan ayah dan saudara tirinya diketahui selamat.
Menurut Athok, sebelum menonton ia telah berpesan agar menonton di tribun utara. Lokasi itu biasanya merupakan tempat Athok mendukung Arema saat datang ke stadion.
Namun belakangan, kedua putrinya itu bersama dengan anggota keluarga lainnya ternyata menonton di tribun selatan. Athok sendiri saat itu tak bisa menonton langsung ke stadion karena suatu pekerjaan.
"Saya sudah pesan agar nonton di tribun utara, tempat saya biasa menonton. Waktu pertandingan itu saya tidak bisa ke Kanjuruhan, makanya mereka nonton sama ibu dan bapak tirinya di pintu 13," beber Atok di kediamannnya, Jalan Raya Bululawang, Kabupaten Malang, Rabu (19/10/2022).
Saat tragedi itu pecah, lanjut Athok, ia mendapat kabar bahwa kedua putrinya ikut menjadi korban. Ia pun bergegas menuju Stadion Kanjuruhan. Namun situasi yang tak kondusif membuatnya tak dapat masuk ke area stadion.
Sampai kemudian ada kabar, bahwa jasad dua putrinya telah dibawa ke RS Wava Husada, Kepanjen, Kabupaten Malang. Kabar itu ia terima karena ada seseorang yang mengenali kaus yang dipakai putrinya.
"Saya kemudian ke Wava dan anak saya ada di situ. Teman-teman awalnya memberi kabar, karena putri saya dikenal dari kaus yang dikenakan," ungkap Athok.
Mengetahui kedua putrinya telah terbujur kaku, Athok mengaku hatinya hancur. Ia bahkan sempat pingsan mengetahui kenyataan itu. Ia menyesal karena tak bisa menemani kedua buah hatinya saat di stadion.
"Saya kecewa kenapa tidak bisa mendampingi nonton malam itu. Karena saya lagi kerja, anak saya jadi korban dan itu susah untuk dilupakan begitu saja," tandas Athok.
(abq/dte)