Penantian Aremania untuk Kejantanan-Keberanian Ade Armando Diperiksa di Malang

Penantian Aremania untuk Kejantanan-Keberanian Ade Armando Diperiksa di Malang

Tim detikJatim - detikJatim
Jumat, 14 Okt 2022 18:40 WIB
Ade Armando dihadirkan jaksa sebagai saksi sidang kasus pengeroyokan kepada dirinya di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus). Ade Armando buka suara momen kejadian tersebut.
Ade Armando dilaporkan buntut ucapannya yang kontroversial (Foto: Andhika Prasetia/detikcom)
Malang -

Aremania menyambut baik kedatangan Ade Armando ke Kota Malang untuk diperiksa buntut pernyataan kontroversialnya. Sebelumnya, Ade Armando dilaporkan ke polisi karena menyebut Aremania sebagai suporter sok jago.

"Ya, kami tunggu kedatangan Ade Armando di Malang. Aremania sendiri perlu melihat kejantanan Ade Armando, bilamana kemarin dia koar-koar seenaknya sendiri, ketika dipanggil polisi, kok memohon dilakukan (pemeriksaan) via Zoom," ujar koordinator Aremania DC Danny Agung Prasetyo kepada detikJatim, Jumat (14/10/2022).

Danny yang juga masuk dalam pihak pelapor ini menambahkan Ade Armando dirasa bukan orang yang perlu mendapatkan perlakuan spesial. Sehingga, dia bisa diperiksa di Malang, bukan melalui Zoom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau dia minta BAP penyidik via Zoom itu baru pertama kali saya dengar dan ini juga buat saya heran, apakah penyidik mau melakukan dengan sistem Zoom?" tanya Danny.

Kendati demikian, Danny tetap menyerahkan keputusan kepada polisi. Menurutnya, polisi yang berhak menentukan lokasi pemeriksaan Ade Armando.

ADVERTISEMENT

"Tapi itu semua tergantung pada pihak penyidik. Saya yakin penyidik akan bergerak profesional melakukan semuanya sesuai SOP," terangnya.

Meski akan menyambut Ade, Danny mengatakan, pihaknya menjamin tidak akan macam-macam. Aremania menjamin tidak akan melakukan perbuatan yang melawan hukum. Sehingga, Ade Armando tak perlu takut datang ke Malang.

"Ketika Ade Armando datang ke sini, tentunya akan kita ikuti sesuai proses hukum," kata Danny.

Sementara, Aremania lain, Ambon Fanda menambahkan, dia menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak berwajib. Dirinya sendiri lebih memilih untuk fokus pada usut tuntas mencari penyebab kematian ratusan orang dalam Tragedi Kanjuruhan usai laga Arema FC vs Persebaya, 1 Oktober 2022.

"Itu kan tugase kepolisian untuk melakukan pengamanan jika dia (Ade Armando) merasa terancam (saat akan datang ke Malang). Mayoritas Aremania lebih fokus usut tuntas, dibandingkan ngurusi orang-orang seperti Ade Armando," tegasnya.

Menurut mereka, jika memang Ade Armando merasa tidak bersalah, harusnya dia tidak perlu takut datang ke Malang. "Kalau dia nggak salah, kenapa harus takut?" ujar Ambon.

Pengakuan Ade Armando yang nyali ciut diperiksa di Malang. Baca di halaman selanjutnya!

Sebelumnya, Ade Armando mengaku siap diperiksa polisi setelah dilaporkan oleh Aremania. Namun, dosen Universitas Indonesia (UI) itu mengaku takut untuk datang ke Malang dan akan meminta kepada polisi agar pemeriksaan dilakukan via zoom.

"Kalau saya akan diperiksa, saya memilih jarak jauh aja. Mungkin pakai Zoom kali ya. Kalau saya harus ke Malang, saya nggak berani sekarang. (Alasan) keamanan. Saya nggak tahulah seberapa berisikonya. Daripada terjadi apa-apa, saya memilih pemeriksaan jarak jauh saja," kata Ade, Rabu (12/10).

Ade Armando dilaporkan polisi oleh Aremania buntut pernyataannya soal 'suporter sok jago' saat Tragedi Kanjuruhan. Ade Armando mengakui menyebut sebagian Aremania sok jagoan dalam video yang diunggah di akun YouTube COKRO TV.

Ade menyebut sebutan sok jagoan itu disematkan untuk suporter yang turun ke lapangan usai laga Arema vs Persebaya pada 1 Oktober 2022 malam berakhir.

"Ketika dikatakan saya menghina Aremania, kalau nonton videonya yang lengkap, di awal saya bilang, sebagian dari Aremania. Saya tidak menganggap semua Aremania sama. Kan yang turun cuma berapa ratus sih? Misalnya gitu. Kan yang sok jago itu yang ratusan itu. Kenapa saya bilang sok jago, mereka melanggar aturan dengan semena-mena. Menurut saya, dan ketika kemudian disuruh keluar oleh polisi, masih terus berdatangan. Jadi diusir, balik lagi, diusir balik lagi," kata Ade.

Halaman 2 dari 2
(hil/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads