Psikolog Dampingi Aremania Probolinggo yang 3 Temannya Jadi Korban Kanjuruhan

Psikolog Dampingi Aremania Probolinggo yang 3 Temannya Jadi Korban Kanjuruhan

Muhammad Aminudin - detikJatim
Rabu, 12 Okt 2022 17:44 WIB
Rusdi, Aremania Probolinggo yang tetap bertahan menunggu 3 temannya yang meninggal di Stadion Kanjuruhan
Rusdi yang memilih bertahan di Stadion Kanjuruhan menanti 3 temannya yang sudah tewas saat tragedi (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang -

Seorang Aremania asal Probolinggo, Rusdi diduga mengalami trauma besar buntut Tragedi Kanjuruhan. Sejak insiden itu pecah pada Sabtu (1/10/2022) malam, Rusdi masih bertahan di kawasan Stadion Kanjuruhan.

Tujuannya satu, menunggu 3 temannya yang sudah meninggal dunia. Rusdi merasa 3 temannya masih bersama dengannya.

Rencananya, Rusdi akan diberikan pendampingan psikologi. Namun saat ini, keberadaan Rusdi masih dicari di sekitar Stadion Kanjuruhan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sub Kordinator Monev dan Pelayanan Medis RSUD Kanjuruhan, Lukito Condro bersama Psikolog RSUD Kanjuruhan, Hardiono menjelaskan, pihaknya telah ditugaskan mencari keberadaan Rusdi. Mereka akan memberikan pendampingan langsung.

"Anak ini sudah hampir dua minggu di stadion (Kanjuruhan). Datang menonton Arema bersama tiga orang temannya. Yang tiga orang itu meninggal dunia semua," ujar Hardiono, Rabu (12/10/2022).

ADVERTISEMENT

Tak hanya itu, Hardiono menyebut, pihaknya juga bekerja sama dengan Dinkes Probolinggo untuk penanganan kondisi psikologis Rusdi.

"Kami juga berkoordinasi dengan Dinkes Probolinggo yang mencari keberadaan anak tersebut," ujar Hardiono.

Sebelumnya, Aremania asal Probolinggo itu diduga mengalami trauma berat setelah rekannya meninggal dalam tragedi itu. Korban diketahui bernama Rusdi (17), asal Desa Kertosuko, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo.

Identitas ini baru diketahui pengelola stadion Kanjuruhan saat mengamankan tas milik Rusdi. Di dalam tas Rusdi, ditemukan ijasah RA setara Sekolah Dasar yakni RA Sunan Ampel, Krucil, Probolinggo.

Sejak Tragedi Kanjuruhan pecah pada Sabtu (1/10/2022), Rusdi masih bertahan di kawasan Kanjuruhan. Selama di Kanjuruhan, ia masih terlihat mengenakan atribut Aremania.

Cukup sulit untuk dapat berkomunikasi dengan remaja ini. Rusdi banyak memilih menjauh dengan tatapan kosong.

"Kita menemukan di sini, dia sudah 11 hari ini. Kita sudah menanyai dia, dan sering melamun, makannya juga susah," kata Awang Karta, salah satu pedagang di stadion Kanjuruhan, Rabu (12/10/2022).

Pedagang lainnya, Bu Tin (59) mengungkapkan hal yang sama. Penjual kopi di Stadion Kanjuruhan ini menceritakan, Rusdi diduga kuat menonton laga Arema FC vs Persebaya bersama tiga temannya.

"Sama saya korban ini ngomong, datang ke stadion sama tiga temannya. Nah tiga orang temannya ini meninggal dunia semua. Satu orang cewek, dua orang laki-laki. Tinggal dia sendiri," kata Bu Tin ditemui terpisah.

Bu Tin mengaku, Rusdi memiliki kebiasaan datang ke tempatnya jika memerlukan kamar mandi. Diaa sempat berbincang saat itu. Namun, Rusdi menyatakan tak mau pulang karena menunggu ketiga temannya telah meninggal.

"Kalau mau buang air besar kesini. Saya tanya, nggak pulang? Jawabnya nggak mau pulang, dia masih merasa bersama teman-temannya dan menunggu temannya yang meninggal itu," ungkap Bu Tin.

Selama di Kanjuruhan, Rusdi lebih banyak berkeliling dan tidur di sembarang tempat. Terkadang, Rusdi tidur di depan pintu utama stadion atau di sekitar patung kepala singa tegar.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Piala Presiden Akan Diikuti 6 Tim, Ada Port FC-Oxford United"
[Gambas:Video 20detik]
(hil/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads