5 Kabar Terbaru soal Tragedi Kanjuruhan

Tim detikJatim - detikJatim
Minggu, 09 Okt 2022 06:00 WIB
Salah satu gerbang Stadion Kanjuruhan. (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Surabaya -

Sudah sepekan berlalu, namun duka Tragedi Kanjuruhan masih terasa. Meski sudah ada 6 tersangka, namun tragedi yang menewaskan 131 suporter ini masih belum sepenuhnya diusut tuntas.

Banyak pihak, terutama Aremania, pemerintah maupun PSSI tak menutup-nutupi kasus tersebut. Terbaru, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) bergerak menyelidiki Tragedi Kanjuruhan. Tim yang diketuai Mahfud MD itu fokus kepada pintu stadion Kanjuruhan.

Ada sejumlah perkembangan terkait Tragedi Kanjuruhan. Berikut update terbaru yang dihimpun tim detikJatim hingga Sabtu malam (8/10).

1. TGIPF Berencana Autopsi Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan

Anggota TGIPF Letjen (Purn) Doni Monardo mengatakan, pihaknya terus mengumpulkan bukti serta data yang akurat terkait Tragedi Kanjuruhan. Selain itu, TGIPF juga merencanakan autopsi korban meninggal. "Ada rencana seperti itu (autopsi)," kata Doni, Sabtu (8/10).

Doni mengaku, pihaknya mengajak serta pakar bidang kedaruratan untuk mengumpulkan fakta sekaligus bukti terkait proses terjadinya kematian.

"Kami dibantu dokter Bobi Prabowo, pakar bidang emergency. Beliau kebetulan Ketua Perhimpunan Dokter Emergency se-Indonesia," ujar Doni.

"Intinya, kami mau mencari sebanyak mungkin bukti-bukti yang mengarah kepada proses terjadinya kematian. Karena kita semua tahu berawal dari kematian ini lah akan mendapatkan data-data," sambungnya.

2. Jumlah Korban Tragedi Kanjuruhan Capai 704 Orang

Sementara itu, jumlah korban Tragedi Kanjuruhan menjadi 704 orang. Data itu termasuk korban luka ringan, berat, meninggal dan yang masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Pemprov Jawa Timur Sabtu (8/10) pukul 08.00 WIB, jumlah korban meninggal dunia 131 orang, luka ringan sebanyak 550 orang, luka berat 23 orang, dan 37 masih menjalani perawatan di rumah sakit.

"Update data korban Kanjuruhan sampai pukul 8 pagi sebanyak 704 orang. 550 luka ringan, 23 luka berat, 131 meninggal dan 37 dirawat," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, drg Wiyanto Wijoyo dikonfirmasi detikJatim, Sabtu (8/10/2022).

Sementara, ada 37 korban yang masih menjalani perawatan di 43 rumah sakit dan puskesmas yang tersebar di Malang Raya

3. Mensos Risma Salurkan Bantuan kepada Keluarga dan Korban Luka Tragedi Kanjuruhan

Dalam kesempatan berbeda, Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini menyalurkan santunan kepada ahli waris korban meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan di Tulungagung hingga Blitar. Ahli waris korban mendapatkan santunan sebesar Rp 15 juta.

Penyerahan santunan dari Kemensos diserahkan langsung oleh Risma di Kantor Kecamatan Ngantru dan Polres Tulungagung. Sejumlah ahli waris hadir langsung, termasuk dua istri dua anggota polisi yang meninggal dunia.

"Kemarin kita mapping ternyata jumlah korban selain di Malang itu ada beberapa korban yang ada di Tulungagung, Blitar, Lumajang, Pasuruan. Maka hari ini saya ke Tulungagung dan kemudian ke Blitar," kata Risma, Sabtu (8/10).

Menurutnya, sesuai dengan regulasi pemerintah, ahli waris korban kerusuhan yang meninggal dunia tersebut mendapat santunan uang tunai senilai Rp 15 juta. Sementara itu, korban luka mendapatkan santunan Rp 2 juta.

"Untuk yang luka juga kami akan santuni tapi jumlahnya memang bergerak terus jadi kami lagi finalkan. Staf kami masih belum pulang untuk melakukan pendataan di Malang. Yang luka ringan Rp 2 juta," ujarnya.

Tak hanya itu, Risma juga memberikan santunan secara langsung kepada sejumlah keluarga korban Tragedi Kanjuruhan di Blitar. Santunan diberikan kepada keluarga korban yang tewas, dan korban luka-luka. Selain itu, Mensos juga memastikan korban yang selamat akan menerima trauma healing.

"Kami menyisir keluarga korban pascatragedi Kanjuruhan. Minggu kemarin di Malang, kemudian hari ini ke Tulungagung dan Blitar untuk menyampaikan duka cita, sekaligis memberikan santunan kepada keluarga korban," ujar Risma.

Risma mengatakan, santunan itu diberikan bukan untuk mengganti nyawa dari korban yang tewas. Namun, sebagai bentuk simpati dan keprihatinan terhadap keluarga yang ditinggalkan.

"Untuk anak yatim yang ditinggalkan akan kami masukkan dalam daftar penerima bantuan sosial setiap bulannya," terang mantan wali kota Surabaya tersebut.



Simak Video "Video: Warna-warni Pohon Natal hingga Kado Raksasa Hiasi Surabaya"


(hil/dte)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork