Terkuak Obrolan 'Bahagia' Tragedi Kanjuruhan Direkam dalam Ambulans Polisi

Terkuak Obrolan 'Bahagia' Tragedi Kanjuruhan Direkam dalam Ambulans Polisi

Tim detikJatim - detikJatim
Jumat, 07 Okt 2022 19:10 WIB
Visual forensik 2 video dengan waktu bersamaan di stadion saat terjadi Tragedi Kanjuruhan. Tampak seorang steward rompi biru sesuai dengan posisi video obrolan bahagia yang viral
Visual forensik 2 video dengan waktu bersamaan di stadion saat terjadi Tragedi Kanjuruhan. Tampak seorang steward rompi biru sesuai dengan posisi video obrolan 'bahagia' yang viral (Foto: detikJabar)
Malang -

Video berisi suara percakapan dua pria yang melihat dari dekat Tragedi Kanjuruhan dari dalam mobil viral di media sosial. Dua suara pria itu terdengar 'bahagia' melihat aparat keamanan berlarian mengejar para suporter yang turun ke lapangan.

Terungkap bahwa rekaman video yang berisi obralan 'bahagia' itu dilakukan dari dalam sebuah kendaraan ambulans milik polisi. Kesimpulan itu didapat setelah menelusuri dan membandingkan dua video yang didapat dari media sosial dengan sudut pandang kamera yang berbeda namun dalam satu momen.

Pada video pertama yang direkam dari tribun VIP, terlihat aparat memukul mundur dari sisi atas tribun. Sedangkan video kedua yakni dari dalam mobil yang viral karena terdengar obralan 'sangat bahagia' itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Titik yang jadi patokan adalah terekamnya seorang petugas steward berompi biru sedang berjalan saat aparat memukul mundur suporter ke arah tribun dan beberapa kali menembak gas air mata. Steward tersebut terekam dari dalam kendaraan kendaraan. Di video lainnya, yang merekam kejadian serupa dari arah tribun VIP Stadion Kanjuruhan, terlihat ada 3 mobil medis berjajar di pinggir lapangan.

Setelah menganalisis dan membandingkan kedua video tersebut, suara dua pria yang sedang mengobrol itu berasal dari mobil medis yang berada di tengah. Ada tulisan 'polisi' di mobil tersebut.

ADVERTISEMENT

Acuannya, sang steward persis berada di depan mobil. Selain itu, saat kamera di dalam mobil diarahkan sedikit ke kanan, terlihat sepintas moncong mobil lain di sebelah kanannya. Saat itu juga terlihat lampu rotator yang menyala dari arah kanan. Nah, dari video yang terekam dari arah tribun, mobil medis yang lampu rotatornya menyala adalah yang posisinya berada paling kanan.

Sedangkan dua orang yang mengobrol itu diduga sebagai seorang dokter dan petugas medis dari kepolisian. Ini karena salah satu dari suara selalu mengakhiri komentarnya dengan kata 'dok'. Sedangkan di mobil itu juga terlihat topi Tri Brata yang biasa dipakai oleh polisi.

Sejak berita ditayangkan sebelumnya, tim detikJatim telah menghubungi Polda Jatim terkait kebenaran video itu. Namun hingga detik ini belum mendapat respons. Untuk itu, tim secara inisiatif melakukan penelusuran sendiri.

Sebelumnya, video berisi percakapan dua orang diduga petugas medis dari kepolisian saat melihat dari dekat Tragedi Kanjuruhan viral di berbagai media sosial. Percakapan 'bahagia' itu terdengar dengan menyebut kerusuhan di Stadion Kanjuruhan itu seperti perang.

Video yang berisi percakapan dua petugas ini diunggah salah satu akun TikTok @ke*********. Dalam video berdurasi 36 detik itu, tampak anggota Brimob memukul mundur suporter yang turun ke lapangan. Terlihat anggota Brimob dengan tameng dan pentungan terus mengejar suporter hingga pagar tribun.

Berikut petikan lengkap obrolan 'bahagia' yang beredar viral itu

Suara A : Jarang-jarang ndelok ngene.

Suara B : Iyo dok, perang. Arek-arek nek ngawur yo ngawur, Brimob, dok. Mati nek kenek Brimob, mati, dok. Lho kan disikat. Mati nek kenek iki

Suara A : Lhoo... Pecah ndase iku. (terdengar dengan tertawa)

Suara B : Mati kenek iku, dok. Ndelok'en tah, nyonyor nyonyor tenan. Wis siap-siap pasien akeh, dok. Siap-siap pasien akeh.

Suara A : Iyo, diklumpukno kene (terdengar dengan tertawa)

Terjemahan bebas

Suara A : Jarang-jarang lihat gini

Suara B : Iya, dok, perang. Arek-arek kalau ngawur yo ngawur, Brimob, dok. Mati kalau kena Brimob, mati dok. Lho kan disikat. Mati kalau kena itu

Suara A : Lho... Pecah kepalanya itu. (terdengar dengan tertawa)

Suara B : Mati kena itu, dok. Lihat itu babak belur asli. Sudah, siap-siap pasien banyak, dok. Siap-siap pasien banyak

Suara A : Iya, dikumpulin sini (terdengar dengan tertawa).




(abq/dte)


Hide Ads