Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan sejumlah fakta saat Tragedi Kanjuruhan pecah. Ia mengungkapkan, saat kejadian penembakan gas air mata di lapangan hingga tribun, Kapolres Malang saat itu AKBP Ferli Hidayat sedang tidak berada di lokasi. Saat kejadian, Ferli tengah mengawal para pemain Persebaya keluar stadion.
Kapolri menyebut, sebagian personel Polri fokus melakukan pengamanan terhadap pemain Persebaya selepas pertandingan. Proses pengamanan itu berlangsung selama 1 jam. Lamanya pengamanan ini disebabkan karena terjadi kendala dan hambatan.
"Pengamanan pemain Persebaya dengan 4 unit kendaraan Barakuda. Proses evakuasi berjalan cukup lama hampir 1 jam karena memang sempat terjadi kendala dan hambatan, namun semua berjalan lancar dan evakuasi dipimpin langsung Kapolres (Malang)," ujar Sigit di Mapolres Malang Kota, Kamis (6/10/2022).
Pada saat yang bersamaan, di dalam stadion banyak suporter yang turun ke lapangan. Saat itulah situasi berubah hingga sejumlah anggota Polri mulai memukul mundur dan menembakkan gas air mata.
"Seperti yang kita lihat, ada yang menggunakan tameng, termasuk saat mengamankan kiper Arema FC Adilson Maringa. Kemudian dengan semakin bertambahnya penonton yang turun ke lapangan, beberapa personel mulai menembakkan gas air mata," katanya.
Sigit menyebut, ada 11 personel yang menembakkan gas air mata ke tribun selatan sebanyak kurang lebih 7 tembakan. Selanjutnya ke tribun utara 1 tembakan, serta ke tengah lapangan sebanyak 3 tembakan.
"Inilah yang mengakibatkan para penonton, terutama di tribun panik, merasa pedih, kemudian berusaha meninggalkan arena. Di satu sisi tembakan itu dilakukan dengan maksud untuk mencegah penonton yang turun ke lapangan," katanya.
Tak hanya itu, Sigit menyebut, ada tiga dalang yang memberi perintah penembakan gas air mata di Stadion Kanjuruhan. Tiga orang itu yakni Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto, Danki 3 Yon Brimob Polda Jatim AKP Hasdarmawan dan Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi.
"Ada 3 orang yang memerintahkan penembakan gas air mata. Tiga orang tersangka itu yakni AKP H, AKP US, Aiptu BP, " tegasnya.
Beredar video Ferli larang anak buah pakai kekerasan dalam amankan laga Arema FC vs Persebaya. Di halaman selanjutnya!