Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang mengungkap ada 32 titik CCTV yang tersebar di area Stadion Kanjuruhan. Enam CCTV kini tengah dianalisis kepolisian untuk mengungkap Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang.
"Kami punya 32 titik CCTV yang dipasang di setiap pintu dan area lain. Termasuk tribun penonton. Sudah lama dipasang. Jumlahnya yang ada, ya, 32 itu," ujar Kadispora Malang Nazarudin Seliant kepada wartawan, Kamis (6/10/2022).
Nazarudin menegaskan bahwa 32 titik CCTV itu dalam kondisi aktif. Termasuk saat Tragedi Kanjuruhan pecah pada Sabtu (1/10/2022) malam. Ia juga menyebutkan bahwa sejumlah rekaman CCTV diminta kepolisian sebagai bahan penyelidikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aktif semua. CCTV aja sementara (Diminta polisi)," tegasnya.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Dedi Prasetyo menuturkan tim investigasi audit Polri tengah melakukan analisa dan pendalaman terhadap enam CCTV yang diambil di pintu masuk dan keluar stadion Kanjuruhan. Hasil analisa akan diumumkan hari ini.
"Seluruh CCTV yang kemarin saya sebutkan, seluruhnya sudah dilakukan analisa dan pendalaman, dan itu salah satu alat bukti petunjuk yang juga menjadi bahan penyidikan maupun analisa dari tim penyidik," ujar Dedi kepada wartawan di Mapolres Malang, Rabu (5/10/2022) malam.
Pihaknya telah melakukan analisis CCTV dan akan menyampaikan hasil analisis itu pada hari ini. Terutama CCTV yang ada di sejumlah lokasi tribun
"Saya lihat dari hasil CCTV, tentu besok (hari ini) juga akan saya sampaikan, dari CCTV yang kemarin saya sebutkan, dari 9, 10, 11, 12, 13, 14, yang menjadi boleh dikatakan tempat kejadian yang di situ sangat banyak korban berjatuhan, itu ada CCTV," sambungnya.
Dedi juga menanggapi bahwa anggota Polri saat akan membantu proses evakuasi justru malah mendapat penolakan, dihalang-halangi bahkan sampai dilempari.
"Anggota Polri justru pada saat mengevakuasi kepanikan tersebut, justru terjadi semacam, boleh dikatakan, dihalang-halangi, kemudian dilempar, sehingga terjadi lari malahan. Dan anggota Polri di situ di pintu 13, 14, ada yang meninggal," tegasnya.
Tim Penyidik Polri, kata Dedi, akan menjadikan rekaman CCTV itu bagian dari bahan penyelidikan sehingga kasus tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang itu bisa dilihat secara lebih komprehensif.
(dpe/fat)