Tragedi Kanjuruhan membawa duka bagi para pecinta sepakbola seluruh penjuru dunia. Tak terkecuali di Bojonegoro.
Puluhan elemen suporter di Bojonegoro tampak menggelar salat gaib dan doa bersama polisi. Aksi ini sebagai bentuk simpati kepada para korban.
Setelah salat gaib, mereka lantas melantunkan tahlil. Kegiatan ini dilaksanakan di masjid Al Ikhlas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya suporter, kegiatan salat dan doa bersama ini juga dihadiri oleh Kapolres Bojonegoro, AKBP Muhammad dan para pejabat utama.
"Kami turut berduka cita. Ini bentuk simpati dan empati atas peristiwa di stadion Kanjuruhan," kata Muhammad, Selasa (4/10/2022).
Muhammad berharap kejadian Tragedi Kanjuruhan merupakan yang terakhir dalam dunia olahraga, khususnya di Indonesia.
"Semoga kejadian memilukan ini tidak terulang kembali," ujar Muhammad.
Sebelumnya, sebanyak 125 orang meninggal dunia usai laga Arema FC dan Persebaya, Sabtu (1/10). Korban berjatuhan usai polisi menembakkan gas air mata ke tribun yang masih dipenuhi penonton.
Akibatnya kepanikan terjadi dan saling berebut keluar di pintu stadion. Hal ini kemudian memicu tumpukan massa dan banyak yang terinjak dan kehabisan oksigen hingga meninggal dunia.
(abq/iwd)