Fakta Baru Temuan Komdis PSSI tentang Alasan Pintu Tribun Tidak Terbuka

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Selasa, 04 Okt 2022 16:41 WIB
Ketua Komisi Disiplin PSSI Erwin Tobing. (Foto: ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani)
Malang -

Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menjabarkan hasil investigasinya. Terutama berkaitan dengan pintu tribun yang tidak terbuka saat tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Ketua Komdis PSSI Erwin Tobing menyebutkan bahwa alasan pintu tribun tidak terbuka karena adanya kelalaian petugas keamanan atau security officer di stadion.

"Pintu tidak dibuka tidak seluruhnya. Sebagian dibuka ada sebagian yang tidak. Alasannya karena ketepatan. Yang dikomando membuka pintu belum melaksanakan," ujar Erwin dalam jumpa pers di Malang, Selasa (4/10/2022).

Pintu 13 Stadion Kanjuruhan (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)

Erwin menyatakan itu saat menggelar konferensi pers bersama Asprov PSSI Jatim di Hotel Atria Malang. Erwin menegaskan tidak segera dibukanya pintu tribun itu menjadi salah satu kelalaian pelaksana pertandingan.

Dalam kesempatan wawancara langsung dengan wartawan Erwin menggambarkan lagi bagaimana peristiwa memilukan itu terjadi di tribun stadion.

"Itu (suporter) masuk, masuk (ke tangga pintu keluar) datang terus. Di bawah ini sudah penuh tapi tidak terbuka ini pintu. Terjadilah penumpukan, ada asap, itu yang terjadi," ujarnya.

Soal pintu yang tidak terbuka itu timnya telah melakukan verifikasi kepada sejumlah pihak. Termasuk pengelola stadion, ketua Panitia Pelaksana, dan juga security officer.

"Kami tanyakan kepada saudara Anis pengelola gedung. Katanya, 'dalam setiap event kami akan berikan ke panitia kuncinya'. Siapa panitianya? Saudara Abdul Haris Ketua Panitia Pelaksana. Siapa yang pegang (kuncinya)? Officer, steward (petugas keamanan)," katanya.

Dia mengaku sudah menemui si pembawa kunci. Tim Komdis telah menanyakan kepada yang bersangkutan yang menyatakan bahwa pintu sudah dibuka.

"Kami tanya, saya ketemu, oh saya buka. Tapi kenyataannya tidak terbuka. Kenapa tidak dibuka? Ini yang menjadi suatu kelalaian. Sehingga mereka yang sudah turun tidak bisa naik lagi. Turun bertimpa-timpa keluar asap. Nah itulah yang terjadi: penumpukan massa," ujarnya.

Kelalaian bertumpu pada Ketua Panitia Pelaksana. Baca di halaman selanjutunya.




(dpe/iwd)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork