.webp)
Muhammad Alfiansyah seorang bocah laki-laki 11 tahun harus kehilangan orang tuanya saat tragedi Kanjuruhan. Ayahnya inisial MY (40) dan ibunya RS (30) menjadi korban dalam tragedi kerusuhan tersebut.
Alfiansyah yang masih SD itu bisa selamat karena dibantu dan diselamatkan polisi. Kerabat korban, Doni (43) mengungkapkan jika saudaranya yang merupakan orang tua Alfiansyah tewas karena jatuh dan terinjak-injak oleh suporter lain.
Doni mengatakan bukan hanya pasutri dan anaknya itu saja yang ikut menyaksikan laga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10), lalu. Setidaknya ada 20 warga RT 14 yang turut hadir langsung di Stadion Kanjuruhan Malang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Jenazah kedua orang tua Alfiansyah (Foto: Muhammad Aminudin) |
"Satu RT 14 ini ada 20 warga berangkat nonton semua. Termasuk saya dan keluarga almarhum," kata Doni kepada wartawan, Selasa (4/10/2022).
Jenazah pasutri warga Bareng Raya gang 2G, Klojen, Kota Malang, itu dimakamkan dalam satu liang lahat. Tetangga mengenal kedua korban merupakan sosok yang dikenal cukup baik. Mereka aktif dalam kegiatan sosial di lingkungan tempat tinggalnya.
"Kami benar-benar tidak menyangka. Saya sangat terkejut dan sangat-sangat berduka. Aktif kerja bakti dan semua kegiatan kampung," ujar Rudi terpisah.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa serta Wali Kota Malang Sutiaji sudah bertakziah dan bertemu dengan Alfiansyah. Pemerintah Kota Malang akan memberikan pendampingan kepada Alfiansyah mulai dari segi pendidikan dan pemulihan mental.
Jika Anda tergerak untuk membantu Muhammad Alfiansyah, maka berilah dukungan dengan berdonasi di berbuatbaik.id. Kabar baiknya, semua donasi yang diberikan seluruhnya akan sampai ke penerima 100% tanpa ada potongan.
(dpe/iwd)
