Kesaksian Suporter Arema FC saat Kerusuhan Meletus di Stadion Kanjuruhan

Kesaksian Suporter Arema FC saat Kerusuhan Meletus di Stadion Kanjuruhan

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Minggu, 02 Okt 2022 20:28 WIB
Gas Air Mata Tragedi Kanjuruhan: Aturan FIFA dan Penjelasan Polisi
Gas air mata yang ditembakkan polisi di Stadion Kanjuruhan usai laga Arema FC vs Persebaya. (Foto: AFP via Getty Images/STR)
Malang -

Tragedi Kanjuruhan menyisakan duka mendalam bagi sepakbola Indonesia. Ratusan suporter Arema FC meninggal dunia usai laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.

Salah satu Aremania yang saat itu hadir, Rangga mengatakan bahwa selama berjalannya pertandingan situasi di stadion sebenarnya kondusif. Tapi suasana itu berubah setelah peluit panjang tanda akhir pertandingan dibunyikan.

"Saat itu, pemain Persebaya langsung masuk ke dalam ruangan, tidak ada yang tersisa di lapangan. Sedangkan pemain Arema FC terdiam lemas di tengah lapangan," ujar pemuda asal Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang itu kepada detikJatim, Minggu (2/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

5 Menit berjalan, dikatakan Rangga, pihak manajemen mengajak para pemain untuk menyapa dan meminta maaf kepada suporter Aremania bagian timur. Itu memang menjadi kebiasaan rutin yang dilakukan Arema FC usai laga.

"Nah, kalau saya lihat dari tribun VIP, gestur Aremania menolak seperti bilang 'nggak usah ke sini, pergi saja'. Waktu itu, satu dua suporter dari sisi timur dan barat mulai turun ke lapangan. Jadi belakang gawang itu turun-turun sampai akhirnya meluber," kata Rangga.

ADVERTISEMENT

Ia pun meyakini bahwa suporter yang turun ke lapangan itu hanya ingin meluapkan kekecewaan mereka dengan cara speak up secara langsung kepada manajemen. Bukan melakukan penyerangan fisik kepada pemain.

"Kepingin meluapkan apa yang ada di hatinya. Yakpo kok iso kalah (kenapa kok bisa kalah) dalam pertandingan rivalitas. Dari situ, mulai terjadi ricuh. Dari polisi dan tentara turun ke lapangan semua untuk memukul mundur masa. Di situlah terjadi gepuk-gepukan antara Aremania dan Aparat," tuturnya.




(dpe/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads