Pakar Jelaskan Cara Ampuh Atasi Efek Gas Air Mata

Pakar Jelaskan Cara Ampuh Atasi Efek Gas Air Mata

Esti Widiyana - detikJatim
Minggu, 02 Okt 2022 18:13 WIB
This picture taken on October 1, 2022 shows security personnel (lower) on the pitch after a football match between Arema FC and Persebaya Surabaya at Kanjuruhan stadium in Malang, East Java. - At least 127 people died at a football stadium in Indonesia late on October 1 when fans invaded the pitch and police responded with tear gas, triggering a stampede, officials said. (Photo by AFP) (Photo by STR/AFP via Getty Images)
Foto: AFP via Getty Images/STR
Surabaya -

Gas air mata yang ditembakkan di dalam Stadion Kanjuruhan, Malang, usai laga Arema FC vs Persebaya membuat suporter berhamburan dan kocar-kacir. Banyaknya gas air mata yang ditembakkan dan para suporter keluar stadion, mengakibatkan ratusan korban jiwa pada Sabtu (1/10/2022) malam.

Tembakan gas air mata yang ditujukan untuk menghalau para suporter Arema FC masuk ke lapangan, justru membuat sesak napas hingga berujung hilangnya ratusan nyawa penonton.

Pakar dan Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS), Dede Nasrullah menjelaskan kandungan yang ada pada gas air mata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bahan kimia ini apabila terkena secara langsung akan mengakibatkan iritasi pada mata, mengganggu sistem pernapasan dan kulit. Selain itu, juga bisa menimbulkan rasa gatal pada kulit, panas dan penglihatan kabur," kaya Dede, Minggu (2/10/2022).

Gejala lain bisa terjadi pada pernapasan. Apabila terkena gas air mata bisa batuk, mual, muntah hingga sulit bernapas.

ADVERTISEMENT

Jika seseorang sudah terkena atau terpapar gas air mata, hal pertama yang harus dilakukan ialah menyiram dengan air yang mengalir pada bagian tubuh yang terkena.

"Air ini dapat menurunkan konsentrasi senyawa CS dalam formulasi," ujarnya.

Kemudian, tutup rapat hidung, mata dan mulut menggunakan masker untuk mengurangi terhirupnya gas air mata lebih banyak. Lalu, segera ganti pakaian yang terkena gas air mata dan jangan sampai menyentuh orang lain.

"Terakhir segera lari menjauh dari lokasi dan cari bantuan medis, apabila ada gejala yang ditimbulkan seperti sesak, pandangan kabur atau mata perih," pungkasnya.

Adapun 3 kandungan bahan kimia dalam gas air mata. Salah satu yang sering digunakan chloroacetophenone atau CN dan chlorobenzylidenemalononitrile atau CS.

Paparan CS ini biasanya diformulasikan dengan beberapa bahan kimia lain. Seperti pelarut metil isobutil keton (MIBK) yang digunakan sebagai pembawa. Senyawa CS ini berhubungan dengan reseptor syaraf yang dapat menyebabkan rasa nyeri. Ketika gas air mata terpapar di kulit, terutama pada bagian wajah dan mata akan menimbulkan rasa perih dan pedih.




(dpe/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads